Misteri Penemuan Perahu Nabi Nuh yang Dirahasiakan Dunia

Misteri Penemuan Perahu Nabi Nuh yang Dirahasiakan Dunia

Naviri Magazine - Di sebuah gunung yang senatiasa diselimuti salju, yang terletak di timur Turki, tersembunyi sebuah misteri berusia lebih dari 5000 tahun. Peninggalan sejarah yang berharga itu bukan saja menarik minat para pengkaji sejarah, namun lembaga seperti CIA/KGB pun ikut melakukan penelitian di sana. Sejauh ini, CIA telah menggunakan satelit dan pesawat Stealth untuk mengambil gambar objek yang terdampar di puncak gunung tersebut.

Gambar-gambar itu telah menjadi "rahasia besar" dan tersimpan rapi dengan kawalan yang ketat bersama rahasia-rahasia penting lain di Pentagon. Sudah banyak orang mencoba mendaki Mount Ararat atau Gunung Aghi-Dahl, yang kerap dijuluki Gunung Kesengsaraan itu, namun hanya beberapa orang yang berhasil menaklukkannya. Selebihnya hanya menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya.

Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yang dapat sampai ke puncak Ararat sekaligus dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri, sebuah artefak berharga yang tersimpan abadi di puncaknya.

Lalu apa sebenarnya artefak berharga yang terkubur ribuan tahun di puncak Ararat itu?

Menurut para ahli kepurbakalaan, artefak dengan dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah Ark (Perahu/Bahtera Nabi Nuh)!

Seperti yang kita ketahui, The Great Pyramid of Giza, Mesir, telah terkubur di dalam tanah selama kurang lebih 2000 tahun lamanya, sebelum ditemukan dan dilakukan penggalian terhadapnya.

Begitu pula halnya dengan The Great Noah Ark. Sebelum terjadinya gempa bumi hebat yang melanda daerah itu, artefak tersebut tertimbun di bawah salju, hampir selama 5000 tahun lamanya, tanpa ada yang mengetahui bahwa sebenarnya tersimpan sebuah rahasia besar di dalamnya.

Mengikuti perkiraan para ahli, Nabi Nuh kira-kira mulai membangun bahteranya pada tahun 2465 SM, dan hujan lebat kemudian turun dan mengguyur bumi selama bertahun-tahun, hingga mengakibatkan munculnya air bah dahsyat yang dapat mengakhiri sebagian populasi manusia di muka bumi. Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada 2345 SM.

Rupa atau bentuk The Great Noah Ark sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yang pernah melihat langsung Noah Ark di puncak Ararat, serta beberapa gambar yang diambil dari pemotretan udara, The Great Noah Ark merupakan bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh.

Konstruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari spesies pohon purba yang sudah tidak bisa ditemui lagi di dunia, alias sudah punah. Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki, dengan panjang kurang lebih 500 kaki, 83 kaki lebar, dan 50 kaki tinggi.

Luas pada bagian dalamnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia. Jarak dari satu tingkat ke tingkat lainnya 12 hingga ke 13 kaki. Pulahan ribu balok kayu digunakan untuk membangunnya. Totalnya, terdapat ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai spesies yang ikut menaiki bahtera ini.

Mengikuti kajian Dr. Whitcomb, kira-kira ada 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6.300 jenis reptilia, dan 2.500 jenis amfibia, yang menaiki The Great Noah Ark tersebut. Sisanya adalah kaum Nabi Nuh yang percaya ajaran yang dibawanya. Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai sekitar 24.300 ton.

Di sekitar obyek tersebut juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah "drogue-stones", di mana pada zaman dahulu biasa dipakai pada bagian belakang perahu besar, untuk menstabilkan perahu.

Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level "iron oxide" atau molekul baja. Struktur baja tersebut, setelah dilakukan penelitian, ternyata jenis "vessel" dan telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kemungkinan besar Noah Ark dibangun di sebuah tempat bernama Shuruppak, sebuah kawasan yang terletak di selatan Irak. Jika ia dibangun di selatan Irak, dan akhirnya terdampar di utara Turki, kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 Km.

Gunung Ararat bukan sembarang gunung, ia adalah gunung yang unik. Di antara keunikannya, setiap hari muncul pelangi di sebelah utara puncak gunung itu. Ararat ialah gunung yang mempunyai puncak terluas di muka bumi. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki, yaitu setinggi 16.984 kaki dari permukaan air laut. Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12.806 kaki.

Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya, kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu Rusia, Iran, dan Turki.

Pada tahun 1917, maharaja Rusia, Tsar Nicholas II, mengirim 150 orang pakar dari berbagai bidang yang terdiri dari saintis, arkeolog, dan tentara, untuk melakukan penyelidikan terhadap The Great Noah Ark. Setelah sebulan, tim ekspedisi itu baru sampai ke puncak Ararat. Segala kesukaran telah berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu Nuh tersebut.

Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka mencoba mengukur panjang perahu Nuh, dan didapati berukuran panjang 500 kaki, lebar 83 kaki, dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di dalam salju.

Hasil dari perjalanan itu dibawa pulang, dan akan diserahkan kepada Tsar. Malangnya, sebelum sempat melaporkan temuan itu, Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke tangan Jenderal Leon Trotsky. Sehingga sampai sekarang masih belum diketahui, apakah laporan itu masih disimpan atau dimusnahkan.

Baca juga: Misteri Penemuan Kuil Kama Sutra di India

Related

Mistery 3792375373517887636

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item