Pengakuan Dokter Australia yang Menggegerkan Negaranya

Ini 5 Game Genre Sport Terburuk yang Pernah Dirilis

Naviri Magazine - Rodney Syme, seorang dokter di negara bagian Victoria, Australia, mengakui turut membantu mengakhiri hidup pasiennya, Steve Guest, yang menderita kanker dan sudah tidak bisa ditolong lagi. Selain Guest, dr Syme juga mengaku turut membantu pasien lainnya melakukan euthanasia.

Steve Guest meninggal dunia akibat menderita kanker. Pada saat-saat terakhir hidupnya, Guest begitu kurus sehingga tampak tinggal tulang belulang terbalut kulit.

"Tidak ada yang memiliki kehidupan saya, kecuali saya sendiri. Mereka tidak mengizinkan saya mengakhirinya," kata Guest saat itu kepada ABC.

Ia sudah tidak mampu lagi mengunyah, sehingga asupan makanan harus melalui selang yang langsung dimasukkan ke perutnya.

Dokter Syme, yang menangani Guest, kini mengakui, "Saya akui secara jujur bahwa saya memberinya obat Nembutal".

Nembutal adalah jenis obat yang biasa digunakan untuk mengakhiri hidup binatang. Obat ini juga sering diberikan bagi pasien yang memerlukan bantuan untuk mengakhiri hidupnya.

Akibat pengakuan Syme ini, kepolisian Victoria kembali membuka kasus kematian Guest, dan masih mempertimbangkan apakah akan mengenakan tuntutan resmi kepada dokter tersebut.

"Sebagian dari diri saya mengatakan, biarlah saya dituntut sebab itu akan memberi kepastian. Sebagian lainnya mengatakan, saya tidak ingin menghadapi masalah," kata Syme.

Dokter Syme selama ini aktif mengampanyekan hak bagi dokter untuk membantu mengakhiri hidup seorang pasien yang memang menghendaki demikian. Menurut dia, Guest bukanlah satu-satunya pasien yang ia bantu untuk mengakhiri hidupnya.

"Saya sudah bilang sejak 20 tahun terakhir, saya telah membantu para pasien yang ingin mengakhiri hidupnya," lanjut Syme.

Jika polisi akhirnya mengajukan tuntutan hukum, Syme terancam hukuman penjara lima tahun jika terbukti di pengadilan.

"Jika dibawa ke pengadilan, saya akan katakan kepada para juri, apakah saya seorang penjahat atau justru seorang dokter yang baik," katanya.

Namun, kelompok anti-eutanasia menyatakan, pengadilan bukanlah tempat yang tepat untuk memperdebatkan isu euthanasia. Paul Russell, dari LSM Hope Preventing Euthanasia and Assisted Suicide, mengatakan, isu ini seharusnya dibahas di parlemen.

Saudara kandung Guest, Andrew, mengatakan, keinginan terakhir saudaranya adalah agar isu euthanasia dibahas secara terbuka.

Baca juga: Orang Ini Beli Saham Selalu Untung Besar, Ternyata Dia Datang dari Masa Depan

Related

World's Fact 8112598523719325182

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item