Ini Penyebab Orang yang Sangat Cerdas Lebih Suka Menyendiri

Ini Penyebab Orang yang Sangat Cerdas Lebih Suka Menyendiri

Naviri Magazine - Di lingkup pergaulan atau sosial kita, bisa jadi kita mengenal seseorang yang tampaknya lebih suka menyendiri, kurang suka bergaul atau bersosialisasi. Kesannya mungkin sombong. Meski begitu, kita juga menyadari kalau dia sosok yang sangat cerdas, setidaknya lebih cerdas dibanding rata-rata teman yang lain. Apakah memang orang yang sangat cerdas lebih suka menyendiri?

Menurut penelitian baru, keinginan untuk mengisolasi diri boleh jadi memang gejala bahwa kamu sangat cerdas. Satoshia Kanazawa dan Norma Li, psikolog evolusioner di Inggris Raya, baru-baru ini mendukung anggapan bahwa yang pintar biasanya menyendiri.

Data mereka menemukan bahwa meski kebahagiaan sebagian besar orang meningkat sehubungan dengan menurunnya kepadatan penduduk (serta tingkat interaksi sosial tinggi dengan orang-orang terkasih), orang-orang yang “sangat cerdas” sebetulnya lebih bahagia saat mereka tidak menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Dari abstrak temuan mereka, “Sebagian besar individu cerdas mengalami kepuasan hidup yang lebih rendah dengan sosialisasi yang lebih sering.”

Ann Clarkson, manajer komunikasi Mensa (masyarakat dunia terbesar dan tertua dengan IQ sangat tinggi) dari divisi Inggris Raya, mengatakan bahwa temuan-temuan ini “kemungkinan besar tergantung pada kepribadian masing-masing—ada orang yang suka berteman dan IQ-nya tinggi, dan ada orang introvert yang IQ-nya tinggi.”

Namun, Clarkson juga tidak menyanggah anggapan itu sepenuhnya. “Temuan ini juga mengakui bahwa orang-orang yang sangat cerdas terkadang bisa merasa terisolasi dari orang-orang sekitar, hanya karena mereka berpikir dan memandang dunia dengan cara berbeda. Menemukan orang lain yang memproses informasi seperti kamu boleh jadi sulit, kalau cara otakmu bekerja hanya mirip dengan dua persen populasi dunia,” ujarnya.

Angka itu, dua persen, hanya merujuk pada lapisan masyarakat yang diterima oleh Mensa. Bukan jumlah orang-orang cerdas yang diakui psikolog.

Dr. Robert Sternberg adalah profesor perkembangan manusia di Cornell University, dengan spesialisasi kecerdasan dan hubungan. “Tidak ada makna psikologis dari kata ‘kecerdasan tinggi,’” ujarnya dalam wawancara dengan Broadly.

Psikolog, jelasnya, memiliki banyak opini yang saling bertentangan soal apa yang termasuk kecerdasan tinggi dan soal jumlah tipe kecerdasan. “Menurut teori saya sendiri mengenai kecerdasan sukses, saya membedakannya berdasarkan kecerdasan analisis (IQ), kecerdasan kreativitas, dan kecerdasan kepraktisan (akal sehat),” ujarnya.

“IQ tinggi tidak menjamin kedua jenis yang terakhir. Sekolah-sekolah terlalu membanggakan anak-anak dengan IQ tinggi, sehingga mereka memiliki insentif rendah untuk mengembangkan jenis kecerdasan lain, dan hasilnya sangat disayangkan.”

“Teori sabana soal kebahagiaan” oleh Kanazawa dan Li diungkapkan dalam ranah psikologi evolusioner: Situasi yang kita alami saat ini dipandang dalam konteks pengalaman-pengalaman nenek moyang kita.

Menurut Washington Post, para peneliti “berteori bahwa gaya hidup berburu dan mengumpulkan makanan nenek moyang kita membentuk landasan atas apa yang membuat kita bahagia saat ini.”

Orang-orang cerdas kemungkinan besar bisa mengatasi tantangan dengan lebih baik dan seorang diri, dibandingkan dengan kemampuan orang-orang yang tak terlalu cerdas, sehingga hubungan sosial dianggap tak terlalu penting.

Namun, sebagaimana diungkapkan Dr. Sternberg, “tantangan dengan psikologi evolusioner dalam hal ini menuntut kita untuk membayangkan hidup di masa pre-historis, dan kita kurang mampu membayangkan kehidupan di era Masa Pertengahan, atau bahkan 1940-an.”

Dia bilang bahwa ada argumen orang-orang yang sangat cerdas menginginkan pertemanan berjumlah sedikit namun erat, karena mereka luar biasa dan cenderung terpaksa beradaptasi dengan orang-orang di sekitar mereka, seperti saat murid-murid cerdas lebih memilih belajar sendirian dibandingkan dalam kelompok yang terdiri dari murid-murid yang dianggap kurang cerdas.

Tapi, ujarnya, “tidak selalu anak (atau orang dewasa) paling cerdas yang mendominasi. Jadi, orang yang sangat cerdas itu boleh jadi terpaksa mengikuti arahan orang-orang yang tingkat kecerdasannya lebih rendah. Selain itu, orang dengan tingkat kecerdasan itu boleh jadi terlalu sibuk dengan karirnya, sehingga tak punya banyak waktu untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.”

Namun itu hanya satu sudut pandang. Dr. Sternberg juga berkata, ada perdebatan bahwa “orang-orang dengan kecerdasan tinggi justru merupakan orang-orang yang paling membutuhkan teman. Karena, meski memiliki kecerdasan tinggi (secara akademis), boleh jadi mereka tidak memiliki kecerdasan sosial/emosional/praktikal.” Hal ini menyorot jenis kecerdasan berbeda-beda yang dimiliki setiap orang.

Ada orang-orang yang secara teknis memiliki kecerdasan tinggi, namun kemampuan interpersonalnya snagat buruk. Jadinya, mereka kepayahan saat berinteraksi, dan akhirnya gagal mencapai tujuan mereka. “Orang yang cerdas bisa gagal mendapatkan apa yang mereka inginkan, karena tidak paham caranya berinteraksi dan meyakinkan orang lain dalam kelompok penting,” ujar Dr. Sternberg.

“Kecerdasan tinggi (dalam bidang akademis) hampir tak ada hubungannya dengan kecerdasan sosial, emosional, dan kepraktisan,” ujarnya.

“Ironisnya, orang cerdas yang tidak mau berinteraksi dengan orang lain, boleh jadi adalah orang yang paling perlu berinteraksi dengan orang lain supaya sukses dalam hidup. Ada banyak orang dengan IQ tinggi yang tidak bisa menggunakan kecerdasan tersebut untuk mencapai kesuksesan, atau yang menggunakannya dengan cara yang benar-benar produktif.”

Seperti Mensa, Dr. Sternberg mempertanyakan temuan-temuan ini, menggarisbawahi rendahnya akurasi akibat penyederhanaan berlebih. “Tajuk-tajuk berita yang menarik tidak selalu didukung dengan sains,” ujarnya.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Orang yang Mudah dan yang Sulit Dihipnotis

Related

Psychology 4497277051454740253

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item