Kisah Flappy Bird, dari Kelahiran Hingga Kematian (Bagian 2)

Kisah Flappy Bird, dari Kelahiran Hingga Kematian

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Flappy Bird, dari Kelahiran Hingga Kematian - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Ahli pemasaran aplikasi, Carter Thimas, berspekulasi, keberhasilan Flappy Bird diraih karena sebagian ulasan yang ditinggalkan itu dilakukan oleh botnet.

Sekali lagi, Nguyen mengatakan ia tidak punya sumber daya untuk melakukan promosi. Yang bisa ia lakukan hanya mengunduh game ini ke toko aplikasi App Store dan Play Store.

Pengguna Flappy Bird tampak menyukai game ini karena alasan psikologis. Ini memang game yang sederhana, namun membuat candu, terlebih adanya persaingan mendapatkan skor tertinggi di lingkungan pengguna.

Seorang bernama Zach Williams, sempat menganalisis angka-angka di balik game Flappy Bird sebelum permainan ini dihapus. Dalam database Williams, terdapat 68.000 ulasan yang ditulis oleh pengguna Flappy Bird.

Setelah melihat data dari Williams, tuduhan ulasan palsu yang ditujukan pada Nguyen tidaklah benar. Ulasan yang ditulis untuk Flappy Bird adalah alami ditulis oleh pengguna.

Harga sebuah kesuksesan

Nguyen mengatakan kepada blog teknologi, The Verge, Flappy Bird telah menghasilkan uang 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 600 juta per hari, dari hasil iklan yang muncul pada game tersebut.

Sejak adanya pernyataan itu, akun Twitter Nguyen makin sering diusik oleh pengguna, pengembang, hingga pengamat. Mulanya ia menanggapi pertanyaan dengan kata-kata diplomatis dan humoris. Tetapi lambat laun, Nguyen merasa hidupnya yang sederhana terganggu.
Nguyen mengatakan, ia menerima kicauan yang bernuansa kebencian, ancaman kematian, hingga pelecehan yang berulang kali terjadi.

Dalam kondisi seperti ini, Nguyen masih mengerjakan pembaruan untuk Flappy Bird. Ia mengajukan pembaruan Flappy Bird kepada Apple pada 3 Februari, lalu disetujui pada 8 Februari. Pembaruan gratis ini membuat Flappy Bird menjadi lebih mudah.

Ada pengguna yang tidak puas dengan langkah Nguyen. Pengguna dengan akun Twitter @bigperrydog menyayangkan formula baru yang digunakan Nguyen, lantaran membuat game itu jadi lebih mudah. Pengguna tersebut mengaku lebih suka versi lama, dan menjelek-jelekkan versi baru.

Pada 7 Februari 2014, ia merasa lelah dengan popularitas Flappy Bird. Dia tidak bisa mengendalikan game itu seorang diri, dan menjawab sentimen negatif yang terus menerus datang kepadanya.

Setelah mulanya menjanjikan akan menghadirkan Flappy Bird di platform Windows Phone, Nguyen akhirnya menyerah karena tidak bisa memenuhi janji. Ia berencana mencabut Flappy Bird dari App Store dan Play Store.

Kematian

Beberapa jam setelah Nguyen merilis pembaruan Flappy Bird, ia tampaknya mulai membenci game tersebut. Kebencian Nguyen pada Flappy Bird terlihat pada 8 Februari 2014.

"Aku bisa mengatakan Flappy Bird adalah keberhasilan. Tetapi juga meruntuhkan kehidupan sederhanaku. Jadi sekarang aku membencinya," tulis Nguyen di akun Twitter-nya.

Sekitar jam 2 pagi waktu Hanoi, tanggal 9 Februari, Nguyen membuat pengumuman yang sangat mencengangkan. Ia akan mencabut Flappy Bird dari toko aplikasi App Store dan Play Store dalam waktu 22 jam ke depan.

Para pengguna, pengembang, dan pengamat, menilai pernyataan Nguyen hanya akal-akalan agar mendapat publisitas yang lebih heboh. Tapi, ternyata tidak, Nguyen benar-benar mencabut Flappy Bird dari peredaran.

Tanggal 10 Februari 2014, pada pagi hari, Flappy Bird sudah tidak bisa dicari ataupun diunduh dari App Store dan Play Store. Akun Twitter Nguyen kembali diserang beragam pertanyaan. Dia tetap diam, enggan menanggapi pertanyaan.

Beragam spekulasi pun muncul. Flappy Bird disebut berpotensi terjerat masalah hukum. Forbes mencatat Flappy Bird memiliki beberapa kesamaan visual dengan game Super Mario Bros buatan Nintendo.

Kesamaan yang dimaksud misalnya bentuk pipa hijau yang sangat mirip dengan benda serupa di game Mario, juga desain karakter burung serupa ikan terbang bernama "cheep-cheep" yang muncul di seri ketiga game buatan Nintendo tersebut. Latar belakang dan gaya grafis ala konsol game 8-bit jadul seakan melengkapi kemiripan yang ada.

Bahkan, suara yang muncul ketika burung melewati celah pipa juga mirip dengan suara ketika tokoh Mario mendapatkan koin.

Selain itu, Flappy Bird kerap dikaitkan meniru game berjudul Piou Piou yang dirilis pada 2011 karena memiliki konsep serupa dari sisi cara memainkan, karakter si burung, serta blok hijau yang menjadi rintangan.

Nguyen berpendapat, potensi masalah hukum bukanlah penyebab ditariknya Flappy Bird dari peredaran. Ketika ditanya soal dugaan pelanggaran hak cipta, Nguyen memberi jawaban lewat Twitter yang mengundang rasa penasaran. "Ah, saya tak mencuri sesuatu apa pun secara langsung. Melakukan itu adalah sebuah seni tersendiri," ujarnya singkat.

Melalui sebuah wawancara dengan Forbes, Nguyen akhirnya mengutarakan alasan pencabutan Flappy Bird.

Nguyen beralasan bahwa sebenarnya game ini dibuat untuk kegiatan bersantai para pemainnya. Nguyen tidak bermaksud membuat Flappy Bird menjadi permainan yang adiktif. Nah, pada saat tujuannya melenceng, Nguyen memutuskan untuk menarik Flappy Bird.

"Flappy Bird didesain untuk dimainkan selama beberapa menit pada saat Anda sedang berelaksasi. Namun, game ini akhirnya menjadi produk adiktif. Saya rasa hal tersebut telah menjadi masalah. Untuk menyelesaikan masalah itu, hal terbaik adalah menarik Flappy Bird. Game ini telah hilang selamanya."

Pemuda asal Vietnam itu juga menjelaskan bahwa rasa bersalah membuat banyak pengguna ketagihan pada game tersebut, membuatnya mantap mengambil keputusan. Popularitas game ini juga merusak "hidupnya yang sederhana".

"Saya tidak merasa ini (keputusan penarikan) sebagai suatu kesalahan. Saya telah memikirkannya matang-matang," ungkap Nguyen.

Nguyen mengatakan bahwa ia tidak menjual Flappy Bird, tetapi ia akan terus membuat game.

Setelah itu, bermunculanlah game serupa Flappy Bird di App Store dan Play Store, yang besar kemungkinan mereka semua akan gagal.

Flappy Bird adalah contoh sempurna popularitas yang diraih dengan cara alami. Berkat pemberitaan di media sosial dan media massa, pembicaraan dari mulut ke mulut, Flappy Bird telah menjadi fenomena global. Diunduh setidaknya sebanyak 50 juta kali, dan di Twitter terdapat setidaknya 16 juta pembicaraan mengenai Flappy Bird.

Related

Lifestyle 4562112725760417743

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item