Misteri Pembunuhan Munir yang Masih Membingungkan
https://www.naviri.org/2019/03/misteri-pembunuhan-munir.html
Naviri Magazine - Munir Said Thalib adalah seorang aktivis HAM Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial. Saat menjabat Dewan Kontras, namanya melambung sebagai pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu.
Pahlawan hak asasi ini ditemukan tewas karena racun senyawa arsenikum dalam minumannya, ketika menuju Belanda dengan pesawat Garuda GA 974.
Munir akan melanjutkan studi S2 di bidang hukum humaniter di Universitas Utrecht, Belanda. Berangkat pukul 21.30 WIB. Melalui pengeras suara, seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 974 tujuan Amsterdam dipersilakan naik ke pesawat.
Pollycarpus, pilot maskapai ini, divonis 14 tahun sebagai pembunuh, pada 20 Desember 2005. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin membungkam pengkritik pemerintah tersebut.
Kebetulan, Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan, Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior. Karena itu, pada 19 Juni 2008 Mayjen (purn) Muchdi PR ditangkap dengan dugaan menjadi otak pembunuhan Munir.
Anehnya, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Sehingga kasus Munir masih jadi teka-teki.