Monsanto, Perusahaan Paling Kontroversial di Dunia (Bagian 1)

Monsanto, Perusahaan Paling Kontroversial di Dunia

Naviri Magazine - Tidak ada perusahaan yang sekontroversial Monsanto. Meski diketahui sebagai perusahaan paling berbahaya karena limbah dan racun dalam kandungan produk-produknya, Monsanto juga produsen makanan terbesar di dunia. Produknya meliputi merek-merek terkenal seperti Coca Cola.

Berikut adalah sejarah singkat dan hitam perusahan ini.

Monsanto didirikan di St. Louis, Missouri, pada 1901 oleh John Francis Queeny, seorang Yahudi berusia 30 tahun, pekerja industri farmasi. John Francis Queeny menamai perusahaannya Monsanto Chemical Works, diambil dari nama istrinya yang berdarah latin, Olga Mendez Monsanto. Ayah mertua Queeny adalah Emmanuel Mendes de Monsanto, pemodal industri gula di daerah Vieques, Puerto Rico, yang tinggal di St. Thomas.

Tahun 1902, Monsanto memproduksi produk pertamanya, gula buatan yang disebut saccharin, yang dijual ke Coca-Cola Company. Departemen Kesehatan Amerika pernah mencoba melarang produksi saccharin karena dianggap berbahaya, namun digagalkan pengadilan.

Tahun 1905, Monsanto mulai memproduksi caffeine dan vanillin, yang memberikan keuntungan besar.

Tahun 1917, pemerintah Amerika menuntut Monsanto atas pembuatan dan pemasaran produk saccharin. Setelah bertahun-tahun proses pengadilan, tuntutan tersebut digagalkan pengadilan.

Tahun 1917, mereka mulai menambah beberapa produk kontroversialnya, seperti vanillin, caffeine, obat-obatan sedatif serta laksatif.

Tahun 1927, Monsanto melakukan penjualan saham perdana di New York Stock Exchange. Mereka juga memulai produksi detergen.

Tahun 1929, mereka memulai produksi PCB (polychlorinated biphenyls). Awalnya, PCB disebut-sebut sebagai keajaiban kimia, satu cairan minyak yang tidak terbakar, sangat awet, dan dengan aplikasi yang tak terbatas. PCB banyak digunakan dalam pembuatan minyak oli, hydraulic fluid, cutting oil, cat tahan air, dan lem cair.

Namun, PCB kemudian diketahui sebagai bahan buatan yang paling berbahaya di planet ini. PCB menimbulkan kanker, menghancurkan kesuburan reproduksi, serta sistem pertahanan tubuh. Lokasi pabrik PCB Monsanto di East St. Louis, Illinois, menjadi tempat yang paling tinggi angka kelahiran bayi prametur dan kematian bayi di seluruh negeri.

Selama 50 tahun Monsanto memproduksi material ini, menimbulkan dampak negatif lingkungan global. Para ahli kesehatan menganggap tidak ada batas toleransi dalam pencemaran PCB, dan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA) menyatakan, "PCB telah terbukti menyebabkan kanker sebagaimana juga menimbulkan dampak negatif terhadap sistem pertahanan tubuh, sistem reproduksi, sistem syaraf, dan sistem kelenjar endokrin."

Dokumen-dokumen internal Monsnato membuktikan bahwa perusahaan sebenarnya telah mengetahui dampak negatif material ini sejak awal. Dokumen lainnya menunjukkan alasan, yaitu bahwa perusahaan tidak mau menanggung kerugian satu dolar pun karena masalah tersebut.

Tahun 1930, melalui anak perusahaannya, DeKalb AgResearch Corporation, dimulai produksi dan pemasaran bibit jagung hibrida (maize).

Tahun 1935, memulai produksi phosphorus yang populer di kalangan militer sebagai "bom api".

Tahun 1938, DuPont berhasil menggolkan undang-undang pelarangan "hemp" yang mengancam produk nilon, yang merupakan produk turunan minyak produksi Rockefeller. Monsanto pun terjun ke produk-produk plastik dengan mengakuisisi perusahaan produsen plastik Fiberloid.

Tahun 1939, bisnis plastik Monsanto telah memproduksi phenol-formaldehyde, thermosetting resin, cellulose, dan plastik vinyl.

Antara 1939-1945, Monsanto terlibat dalam penelitian uranium untuk proyek pembuatan bom nuklir Manhattan Project di Dayton, Ohio. Dr. Charles Thomas, salah seorang ekskutif Monsanto kala itu, hadir dalam uji coba pertama ledakan bom atom.

Tahun 1940-an, Monsanto mulai menfokuskan diri pada produksi plastik dan bahan-bahan sintetik, seperti polystyrene, yang hingga kini masih banyak digunakan sebagai plastik pembungkus, namun oleh EPA dikategorikan sebagai salah satu bahan yang paling berbahaya bagi lingkungan.

Tahun 1941, dalam upayanya melepas ketergantungan pada perusahaan-perusahaan kimia yang lebih maju, terutama dari Eropa, Monsanto menfokuskan diri pada pengembangan dan penelitian dengan mengambil alih beberapa pusat penelitian dan pengembangan swasta. Beberapa material kimiawi strategis pun ditemukan seperti phosphates, dan styrene monomer, bahan kunci pembuatan karet sistetis yang banyak digunakan dalam alat-alat perang.

Tahun 1944, Monsanto mulai memproduksi DDT, bahan kimia beracun yang akhirnya dilarang di Amerika tahun 1972.

Tahun 1945, usai Perang Dunia II, Monsanto muncul sebagai perusahaan kimia yang paling banyak memproduksi pestisida yang banyak digunakan dalam sektor pertanian. Selain itu, Monsanto juga mulai memproduksi produk-produk herbisida yang mengandung bahan-bahan sisa perang dioxin. Monsanto dicurigai bertanggung jawab atas terjadinya pencemaran akibat penggunaan dioksin.

Tahun 1955, Monsanto membeli perusahaan pengolah minyak mentah, Lion Oil, dan selanjutnya mulai memproduksi pupuk berbahan dasar minyak bumi.

Tahun 1957-1967, Monsanto menjadi kreator beberapa wahana permainan di Disney's Tommorrowland, misalnya wahana "House of the Future" yang seluruhnya dibuat dari plastik.

Tahun 1959, mendirikan divisi elektronik Monsanto Electronics Co. di Palo Alto, memulai produksi silikon murni untuk industri teknologi tinggi.

Tahun 1960, mereka membentuk Agricultural Chemicals Division, yang fokus pada pengembangan herbisida dan pupuk sistetis.

Pada 1961-1971, mulai memproduksi "Agent Orange", yaitu bahan kimia campuran herbisida yang banyak mengandung dioxin. Dengan racun yang dikandungnya, bahan kimia ini digunakan luas selama Perang Vietnam untuk melemahkan musuh.

Dow Chemicals merupakan pesaing utama Monsanto dalam produksi bahan ini, namun "Agent Orange" buatan Monsanto jauh lebih tinggi kandungan dioxin-nya, dan karenanya lebih polutan sifatnya.

"Agent Orange" selanjutnya diketahui menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, termasuk pemicu kanker. Bahan ini diketahui telah mengkontaminasi jutaan orang selama perang. Menurut keterangan kemenlu Vietnam, sebanyak 4,8 penduduk Vietnam telah terkontaminasi oleh bahan ini, menimbulkan 400.000 kematian ataupun cacat, plus 500.000 bayi yang lahir cacat.

Tahun 1962, kesadaran publik terhadap lingkungan meningkat pesat, terutama karena kampanye aktivis lingkungan, Ralph Nader, dan buku karangan Rachel Carson, "Silent Spring". Namun Monsanto juga melakukan perlawanan hebat, melalui media massa ataupun melalui jalur hukum.

Tahun 1965, seorang peneliti di salah satu anak perusahaan Monsanto, G.D. Searle & Company, secara tidak sengaja menemukan aspartame, satu campuran kimia yang 180x lebih manis dari gula, dan tidak mengandung kalori.

Tahun 1967, Searle & Company mulai melakukan uji kesehatan terhadap aspartame, untuk mendapat ijin produksi dari FDA. Dr. Harold Waisman, seorang ahli biokimia dari University of Wisconsin, yang bekerja untuk Searle & Company, menemukan data bahwa dari 7 anak monyet yang diberi minuman susu bercampur aspartame, 1 di antaranya meninggal tidak lama kemudian.

Tahun 1968, Monsanto menjadi perusahaan pertama pembuat lampu LED, dengan menggunakan gallium arsenide phosphide.

Baca lanjutannya: Monsanto, Perusahaan Paling Kontroversial di Dunia (Bagian 2)

Related

Insight 535579847790953619

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item