Tiga Arti di Balik Istilah “Adult Movie” yang Perlu Dipahami

Tiga Arti di Balik Istilah “Adult Movie” yang Perlu Dipahami

Naviri Magazine - Apa yang terlintas dalam benak kebanyakan kita, ketika menemukan film yang dibubuhi keterangan “Adult Movie”? Adult Movie artinya Film Dewasa atau Tontonan Dewasa. Karenanya, kemungkinan besar, kita membayangkan film itu berisi adegan seks atau pornografi.

Padahal, bisa jadi, fim itu sama sekali tidak menyuguhkan adegan seks sedikit pun. Dan bisa jadi si penonton merasa kecewa, karena tertipu dengan label Adult Movie.

Kenyataannya memang ada sedikit masalah terkait istilah tersebut. Kebanyakan orang Indonesia mengasumsikan bahwa istilah Adult Movie terbatas pada urusan seks atau pornografi. Padahal arti istilah tersebut tidak sesempit itu. Berikut ini adalah tiga uraian atau penjelasan mengenai arti sesungguhnya istilah Adult Movie.

Tindak kekerasan/brutal/kesadisan

Adult Movie bisa berupa adegan pemukulan, penusukan, penganiayaan, bahkan sampai yang ekstrem seperti mutilasi.

Pornografi

Poin ini bisa berupa adegan seks maupun sekadar ketelanjangan. Tidak seperti tindak kekerasan yang poinnya hampir sama di seluruh dunia, bagian pornografi ada ketidakseragaman persepsi di berbagai penjuru dunia.

Di negara-negara maju, biasanya penentuan pornografi lebih sempit dibanding di negara berkembang. Sebut saja Amerika, Rusia, Jepang, dan lainnya, di sana berbikini tidak dianggap pornografi, bahkan yang benar-benar tanpa sehelai benang pun dapat dianggap tidak porno jika memang mengedepankan seni.

Sekadar info, di sana film dengan adegan seks hanya ditujukan untuk penonton di atas 21 tahun. Tapi yang berumur 16-20 tetap boleh telanjang di depan kamera, selama itu mengedepankan seni atau tidak melakukan hubungan suami istri. Kita sebut saja seperti American Next Top Model, rata-rata pesertanya antara 17-22 tahun.

Kegiatan negatif

Kegiatan negatif yang dimaksud seperti menayangkan orang yang sedang menggunakan obat terlarang, mabuk-mabukan, mengucapkan kata kotor, dan sebagainya.

Di sini terdapat anggapan yang salah kaprah di masyarakat, yang umumnya menganggap adult movie berarti film porno. Penyempitan makna ini membuat mereka membiarkan anak-anak mereka menonton film yang tidak mengandung pornografi, tapi melupakan bahwa tindak kekerasan juga bagian dari adult content yang sebaiknya tidak ditonton anak kecil.

Kita ambil contoh film kartun (animasi). Sebagian orang tua beranggapan kategori ini adalah tontonan anak-anak. Padahal, film animasi pun bisa saja mengandung tindak kekerasan atau pornografi yang tentu tidak pantas disebut film anak-anak. Sebut saja film Naruto One Piece atau Dragon Ball, banyak sekali adegan pemukulan bahkan pembunuhan, yang tentu tidak layak ditonton anak-anak.

Film-film yang tersebut, jika ditonton anak kecil yang masih dalam masa pembentukan karakter, bisa memicu tindakan-tindakan agresif pada si anak, bahkan mereka bisa meniru adegan-adegan film tersebut.

Related

Film 5419177225311282706

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item