Fakta-fakta Seputar Mount Everest, Gunung Tertinggi di Dunia

 Fakta-fakta Seputar Mount Everest, Gunung Tertinggi di Dunia

Naviri Magazine - Dunia punya banyak fenoma alam. Ada air terjun Niagara, pegunungan es Alpen, wilayah bersalju Eskimo, dan tentu saja Mount Everest yang berada di pegunungan Himalaya.

Yang utama diingat orang, Everest adalah gunung tertinggi di jagat raya. Tingginya mencapai 8.850 meter di atas permukaan laut. Mari kita bandingkan dengan Gunung Sibayak yang terletak di dataran tinggi Karo, dengan ketinggian 2.094. Artinya, puncak Everest 4 kali lebih tinggi dari Gunung Sibayak.

Demikian tingginya puncak Everest, sampai ada yang berpendapat jika Everest dimasukkan ke dalam palung laut terdalam di dunia sekalipun, puncaknya masih bisa terlihat.

Letak Everest tak lazim, berada di tiga wilayah berbeda, Nepal dan Tibet. Puncak Everest, karena letaknya, menandai perbatasan Nepal dan Tibet. Orang Nepal menyebutnya Sagarmatha atau ‘dahi langit’. Orang Tibet menjulukinya Chomolangma atau ‘Bunda Semesta’, yang diambil dari nama China, Zhunulangma Feng.

Konon, gunung ini tercipta jutaan tahun lalu akibat terjadinya tabrakan dahsyat antara lempengan India dan Asia. Dalam proses perjalanannya, gunung ini menjadi gunung tertinggi dan bersuhu sangat dingin, dengan titik dingin di bawah 0 derajat Celcius. Saking dinginnya, tidak ada satu hewan dan tumbuhan pun yang bisa bertahan hidup. Ribuan tahun lamanya, di peta dunia, gunung ini belum diberi nama.

Everest ditemukan oleh Sir George Everest pada 1841. Surveyor asal Inggris itulah yang pertama menemukan lokasi Everest. Sementara nama Everest digagas Sir Andrew Waugh, penerusnya.

Orang pertama yang menyatakan Everest sebagai gunung tertinggi di dunia adalah Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika asal Bengal. Ia melakukannya lewat perhitungan trigonometrik pada 1852, dengan menggunakan teodolit di India dari jarak 150 mil.

Ketika pertama kali diukur pada 1856, Mount Everest tercatat setinggi 8.839 meter di atas permukaan laut. Lalu direvisi menjadi 8.840 meter atau 29.002 kaki. Tambahan 0,6 meter atau 2 kaki itu menunjukkan, di masa itu ketinggian yang tepat akan dianggap sebagai perkiraan yang dibulatkan.

Sementara perkiraan umum yang digunakan saat ini diperoleh melalui bacaan Sistem Posisi Global (GPS). Gunung Himalaya, misalnya, masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan itu.

Related

World's Fact 5149618314381241033

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item