Hati-hati Bila Mencari Informasi Kesehatan Lewat Google

Hati-hati Bila Mencari Informasi Kesehatan Lewat Google

Naviri Magazine - Mesin pencarian Google sekarang sering menggantikan "konsultasi dokter". Ketika mengalami gangguan kesehatan tertentu, kebanyakan orang langsung mencari tahu di Google. Sayangnya, hasil "diagnosis" Google sering keliru.

Hampir separuh dari pengecekan gejala penyakit menggunakan Google selalu mengarah kepada penyakit kanker. Demikian menurut hasil penelitian dari lembaga medis Bupa.

Misalnya pencarian untuk mengetahui penyebab sakit kepala, hasilnya sering mengaitkan dengan kanker. Selain itu, separuh dari pencarian tentang konstipasi (sembelit) dan juga nyeri tenggorokan, oleh Google dianggap sebagai gejala kanker.

Hasil pencarian yang tidak akurat itu seringkali menimbulkan kecemasan. Apalagi, menurut temuan Bupa, separuh dari orang yang mencari informasi penyakit di internet tidak melanjutkannya dengan berkonsultasi dengan dokter. Alasannya tak mau mengganggu waktu dokter, atau takut mencari penyebab pasti penyakitnya.

Menurut data Google, 1 dari 20 pencarian di mesin pencari terkait dengan kesehatan. Pengguna internet di Australia, Kanada, dan Amerika, paling sering mencari tahu penyakit kanker di Google.

Kebanyakan gejala kanker, terutama kanker pankreas, kanker kulit, dan usus, memiliki gejala yang mirip dengan gangguan kesehatan lainnya.

"Dokter Google bukanlah profesional yang terlatih. Ada banyak informasi kesehatan yang keliru di internet," kata Helen Stokes-Lampard, dokter di Royal College.

Ia menambahkan, mencari informasi kesehatan terpercaya bisa dilakukan dengan membuka situs organsisasi kesehatan atau kementerian kesehatan.

Related

Internet 2076241112852679884

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item