Sejarah dan Perkembangan Anime, dari Jepang Hingga Mendunia (Bagian 2)

Sejarah dan Perkembangan Anime, dari Jepang Hingga Mendunia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Perkembangan Anime, dari Jepang Hingga Mendunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Pada 1979, muncul anime Kidou Senshi Gundam, yang menurut sebagian orang pada saat itu merupakan “formula campuran” antara robot dari Tetsujin 28 dan cerita kepahlawanan luar angkasa dari Uchuu Senkan Yamato.

Memasuki era 80-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video.

Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu (dikenal dengan istilah OVA - Original Video Animation atau OAV - Original Animated Video).

Pada era 80 sampai 90-an awal, Akira Toriyama dan Rumiko Takahashi disebut-sebut sebagai mangaka yang menguasai dunia anime dan manga. Toriyama dengan anime Dragon Ball, yang muncul mulai 1986, dan Takahashi dengan karya-karyanya seperti Urusei Yatsura dan Ranma ½ serta Maison Ikkoku, yang bertema komedi dan roman.

Selain Toriyama dan Takahashi, ada mangaka lain yang namanya juga dikenal di kalangan penggemar anime dan manga. Ia adalah Go Nagai. Berbeda dengan mangaka lain, Go Nagai banyak menghasilkan karya yang cenderung untuk konsumsi orang dewasa, karena di dalamnya sering kali ditemukan materi untuk dewasa. Selain itu, Go Nagai juga dikenal sebagai pencipta super robot.

Sutradara ternama dari Jepang pada saat itu adalah Otamo Katsuhiro, dengan karyanya yang terkenal, Akira (1988). Akira merupakan anime terkenal dalam skala internasional, dan dianggap sebagai tonggak baru dalam anime.

Sutradara lain yang juga mempengaruhi perubahan dalam dunia anime adalah Shiro Masamune. Melalui manganya, Appleseed dan Black Magic M-66, ia menyuguhkan cerita dengan setting masa depan, di mana batas antara teknologi dengan kemanusiaan semakin kabur. Pada 1995, Shiro menghasilkan Kokaku Kidoutai (dikenal dengan Ghost In The Shell) yang terkenal.

Selain tema-tema khayalan seperti karya Otamo dan Shiro, juga mulai bermunculan anime dengan tema yang lebih serius dan nyata. Keiji Nakazawa mengangkat tema korban Hiroshima, dengan judul Hadashi no Gen, yang diangkat menjadi anime pada 1983, dengan sutradara Masaki Mari.

Salah satu anime terkenal yang mengangkat tema serupa adalah Hotaru no Haka (Grave of the Fireflies). Bermunculannya anime-anime dengan tema yang kompleks dan mendalam, anime telah menembus batasan “hanya untuk anak-anak”, dan menjadi tontonan bagi berbagai macam tingkat usia pemirsa.

Studio-studio anime berkualitas

Toshio Okada mengumpulkan beberapa orang pencipta anime, dan mendirikan Gainax. Pada tahun ‘80 dan ‘90-an, Gainax memproduksi anime-anime yang cukup signifikan dalam perkembangan dunia anime. Video pertama Gainax adalah Otaku no Video, yang berkisah tentang dunia penggemar anime yang cukup unik, tetapi tidak cukup untuk mengangkat nama mereka.

Karya mereka berikutnya adalah Oneamitsu no Tsubasa Oritsu Uchuu Gun (Wings of Honneamise), merupakan cerita fiksi ilmiah yang terkenal. Diikuti kemudian dengan serial Top O Nerae! Gunbuster dan serial televisi Fushigi na Umi no Nadia (Nadia, Secret of Blue Water).

Gainax kemudian merilis anime yang menjadi titik tolak baru, yaitu Shinseiki Evangelion (Neon Genesis Evangelion) yang menawarkan konsep yang memadukan fiksi ilmiah dengan unsur psikologi.

Selain Gainax, juga ada Studio Ghibli yang didirikan oleh Isao Takahata dan Hayao Miyazaki. Pada 1971, keduanya pernah menjadi sutradara serial Lupin Sansei dan kemudian berkolaborasi menciptakan Mirai no Shonen Conan.

Karya Miyazaki yang signifikan adalah pada 1978, yang berjudul Cagliostro no Shiro. Karya ini kemudian diikuti dengan Kaze no Tani no Nausicaa, Tenku no Shiro Rapyuta, Tonari no Totoro, Majo no Takkyubin, Kurenai no Tuta/Porco Rosso, Heisei Tanuki Gassen Ponpoko, dan Mononoke Hime.

Saat ini, bisa dikatakan Studio Ghibli adalah rumah produksi anime yang menghasilkan anime-anime berkualitas tinggi, baik dari segi art maupun cerita. Karya terbaru Miyazaki, Sen to Chihiro no Kamikakushi (Spirited Away), berhasil memenangkan penghargaan Academy Award tahun 2002.

Sekarang ini, sudah mulai banyak bermunculan rumah produksi yang menghasilkan anime-anime berkualitas tinggi, baik dari art maupun cerita, seperti GONZO Animation, BONES, Studio Pierrot, dan masih banyak lainnya.

Demikian pula dengan para penciptanya (anime maupun manga) seperti CLAMP, Yuu Watase, dan yang lainnya. Selain itu, seiring dengan maraknya game console, juga mulai bermunculan anime-anime yang diangkat dari game seperti Sakura Taisen (beserta sekuel-sekuelnya) sampai dengan Gun Parade March (2003).

Related

Lifestyle 6301049654354382044

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item