Waduh, Sering Makan Ayam Goreng Bisa Memperpendek Umur

Waduh, Sering Makan Ayam Goreng Bisa Memperpendek Umur

Naviri Magazine - Siapa yang tak suka ayam goreng? Pasti kebanyakan orang suka, baik dinikmati dengan nasi atau dimakan langsung sebagai cemilan lezat. Begitu pula dengan ikan goreng, kentang goreng, atau makanan gorengan lainnya. Sayangnya, makanan-makanan yang renyah dan nikmat itu bisa berisiko bagi kesehatan.

Sebuah studi baru memperingatkan, mengonsumsi makanan itu setiap hari bisa mematikan. Hal ini terutama berlaku bagi para perempuan. Kaum Hawa yang makan lebih dari satu porsi ayam atau ikan goreng dalam sehari, memiliki risiko penyakit jantung dan kematian yang meningkat.

"Secara keseluruhan, kami menemukan total konsumsi makanan gorengan terkait dengan risiko semua penyebab kematian lebih tinggi, termasuk kematian akibat penyakit kardiovaskular," kata peneliti senior, Dr. Wei Bao, yang juga asisten profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas of Iowa.

Hasil riset ini sebenarnya tidak mengejutkan, mengingat hubungan makanan yang digoreng dengan penambahan berat badan dan obesitas, serta peningkatan kolesterol dan trigliserida.

Untuk penelitian ini Dr. Bao dan rekan-rekannya menggunakan data dari Women's Health Initiative, sebuah studi jangka panjang yang berfokus pada penyakit jantung, kanker, dan masalah kesehatan lainnya, pada perempuan pascamenopause.

Hampir 107 ribu perempuan berusia antara 50 dan 79 tahun diwawancarai soal pola makan dan masalah kesehatan lain. Para perempuan ini ikut penelitian antara tahun 1993 dan 1998. Peneliti mengamati mereka hingga Februari 2017.

Selama dua dekade, 31.588 perempuan meninggal. Di antaranya, 9.320 kematian berkaitan dengan masalah jantung, 8.358 kematian akibat kanker, dan 13.880 kematian disebabkan hal lain.

Para peneliti menemukan, perempuan yang sering makan gorengan juga memiliki masalah lain yang bisa memengaruhi kesehatan jantung.

Sepertiga dari peserta yang makan satu porsi atau lebih gorengan per minggu mengalami obesitas. Seperti halnya 44 persen pasien yang mengonsumsi lebih dari satu makanan digoreng per hari.

Makanan yang digoreng secara independen terkait dengan peningkatan risiko kematian. Perempuan yang makan gorengan satu porsi atau lebih dalam sehari memiliki risiko kematian delapan persen lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak makan makanan digoreng.

Satu porsi ayam goreng atau lebih, yang dimakan setiap hari, dikaitkan dengan risiko kematian 13 persen lebih tinggi akibat penyakit apa pun. Selain itu, risiko kematian terkait jantung lebih tinggi 12 persen.

Satu porsi ikan goreng, kerang atau lebih dalam sehari, dikaitkan dengan risiko kematian 7 persen lebih tinggi akibat penyakit apa pun. Juga risiko kematian terkait jantung yang lebih tinggi 13 persen.

Para peneliti tidak menemukan bukti yang mengaitkan makanan digoreng dengan peningkatan risiko kematian akibat kanker. Riset ini juga tidak membuktikan hubungan sebab-akibat antara makan gorengan dan kematian dini.

Meskipun penelitian ini berfokus pada perempuan, laki-laki juga perlu waspada. Pasalnya, Dr. Bao mengatakan laki-laki juga bisa terdampak jika menganut pola makan sarat gorengan.

Obesitas mungkin berperan dalam peningkatan risiko kematian. Perempuan yang makan gorengan secara teratur, memiliki asupan kalori harian yang jauh lebih besar daripada mereka yang tidak makan gorengan. Akan tetapi, faktor-faktor lain juga bisa berperan, kata Dr. Bao.

Contohnya orang-orang di Spanyol. Mereka sering makan gorengan, tetapi sebuah studi menemukan makanan yang digoreng tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian di Spanyol.

Ternyata ini disebabkan karena orang Spanyol secara teratur menggunakan minyak zaitun untuk menggoreng. Bukan hanya itu, mereka juga lebih sering masak sendiri ketimbang jajan.

Sebagai perbandingan, orang-orang di Amerika Serikat cenderung makan gorengan hasil jajan. Sering kali digoreng menggunakan minyak kacang atau minyak canola.

"Proses menggoreng di rumah bisa berbeda dari proses menggoreng di luar rumah. Yang penting adalah ketika kita menggoreng di rumah, kita tidak menggunakan minyak berulang kali," kata Dr. Bao.

Untuk diingat, asupan lemak tinggi berpengaruh terhadap kesehatan jantung. Serangan jantung terjadi akibat plak kolesterol yang menumpuk di arteri koroner.

Mengonsumsi lemak dari gorengan secara langsung berdampak pada risiko penyakit ini. Riset ini menekankan gorengan dan lemak punya hubungan langsung dengan penyakit jantung.

Related

Health 4820245316197844243

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item