Dalam Pernikahan, Wanita Lebih Tidak Bahagia Dibanding Pria
https://www.naviri.org/2019/05/dalam-pernikahan-wanita-lebih-tidak-bahagia.html
Naviri Magazine - Bisa jadi, ini berita tidak mengenakkan bagi para istri. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh The Austin Institute, wanita lebih dominan ingin mengakhiri pernikahan dibandingkan pria. Tidak sampai di situ, wanita juga lebih bersedia untuk benar-benar mengakhiri hubungannya dengan pria.
Penemuan ini merupakan hasil penelitian akademis mengenai keluarga, seks, kehidupan sosial, dan hubungan interaksi manusia. Penelitian dilakukan kepada lebih dari 15.000 orang dewasa, dan hampir 4.000 di antaranya telah bercerai.
Ketika partisipan ditanya apakah mereka pernah memikirkan untuk meninggalkan pasangannya, 20% wanita menikah menjawab ya, sementara hanya 13 pria menikah yang menjawab ya.
Masih menurut penelitian dari The Austin Institute, dibandingkan pria, lebih banyak wanita yang mengajukan cerai dalam periode lebih dari 125 tahun. Jadi memang tidak mengejutkan ketika ditanya siapa yang lebih menginginkan berpisah, kedua pasangan akan mengatakan sang istri yang menginginkannya.
Berdasarkan laporan, perselingkuhan adalah alasan utama pernikahan berakhir dengan perceraian. Namun, hal ini dilakukan oleh masing-masing pasangan. Alasan perceraian di antaranya:
Ketidaksetiaan oleh istri atau suami: 37%
Pasangan yang tidak memenuhi kebutuhan: 32%
Kebosanan: 30%
Pasangan yang tidak dewasa: 30%
Pelecehan emosional: 29%
Keuangan: 24%
Alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan: 23%
Memang banyak faktor yang mengakibatkan retaknya sebuah pernikahan. Terlepas apa pun alasannya, menurut hasil penelitian, sang istri disebut sebagai pihak yang paling tidak bahagia dan menginginkan perpisahaan, daripada sang suami.