Game of Thrones, Serial Teve yang Paling Banyak Ditonton di Dunia

  Game of Thrones, Serial Teve yang Paling Banyak Ditonton di Dunia

Naviri Magazine - Game of Thrones (GoT) meraih pencapaian spektakuler untuk rata-rata penonton sejak musim pertama, mencapai 9,3 juta penonton per episode. Untuk musim kedua, angkanya melonjak menjadi 11,6 juta, dan pada musim ketiga sudah di angka 14,2 juta. Memasuki musim keempat, rata-rata penonton GoT mencapai 18,6 juta orang, melampaui rekor The Sopranos.

GoT pun didaulat sebagai acara HBO yang paling banyak ditonton. Musim kelima penonton bertambah lagi ke angka 20 juta, musim keenam sebanyak 25 juta, dan musim ketujuh sebesar 32,8 juta.

Karena hanya tayang di HBO, serial ini kerap mendapat cap elitis karena hanya bisa ditonton oleh pelanggan saluran itu. Namun tentu saja film ini bisa diunduh bajakannya, atau ditonton secara ilegal. Bahkan saking gesitnya para pembajak, berkas sudah bisa diunduh beberapa menit usai episode ditayangkan di HBO.

Sejak 2012 hingga 2017, situs TorrentFreak mencatat GoT sebagai acara televisi yang paling banyak dibajak.

Pada 2017, misalnya, setiap episodenya diunduh secara ilegal sebanyak lebih dari 90 juta kali pada minggu penayangan awal. Mengingat 15 juta di antaranya hanya unduhan di AS, GoT benar-benar memperoleh popularitas tinggi di tingkat global.

Tetapi, populer tidak berarti ditonton semua orang. Deborah L. Jaramillo, profesor studi film dan televisi di Boston University, berkata pada Global News bahwa kadang popularitas lebih seperti ilusi. Jumlah unduhan ilegal yang besar pun belum mengubah pandangan Deborah bahwa perhatian untuk GoT cenderung over-hype.

“Ini terasa seperti semua orang memperbincangkan Game of Thrones di media sosial, dan hal ini memberimu sensasi bahwa semua orang menontonnya. Tapi sebenarnya belum tentu demikian."

Popularitas GoT di medsos memang seakan tidak terbendung. Deborah mengatakan, GoT menyedot banyak penonton dari segmen usia antara 18 hingga 49 tahun. Dalam konteks segmen penonton ini, imbuhnya, semakin muda umurnya, semakin aktif ia bermain medsos.

Popularitas itu pun sampai melahirkan fenomena unik: ada banyak orang yang dirisak di medsos hanya karena mengaku belum atau tidak pernah menonton GoT.

Salah satunya Mandy Wiener, reporter News24. Pertengahan April lalu, ia membagikan pengalamannya di kolom News24, yang berawal dari cuitan sederhana di Twitter. “Halo, nama saya Mandy, dan saya tidak pernah menonton Game of Thrones barang satu episode pun, dan saya baik-baik saja.”

Beberapa warganet merespons dengan pengakuan serupa. Sebagian lain ada yang menanggapi Mandy sinis, dan menyebutnya sebagai seseorang yang caper. "Terus? Kamu pengen dapat medali?" cuit salah satu orang yang merespons Mandy.

Mandy kemudian menyadari satu hal: orang-orang yang dengan bangga mengaku tidak menonton GoT ini bisa membuat marah mereka yang menonton. Kebanggaan karena tidak menonton itu kerap disamakan dengan sikap elitis, tidak suka hanya karena serial itu sedang populer serta dibicarakan banyak orang, dan karenanya menunjukkan "kesombongan".

Padahal mereka yang tidak menonton punya banyak alasan. Mandy kemudian bertanya balik: mengapa respons terhadap orang yang tak menonton ini harus sedemikian heboh?

“Jika Anda dapat mencuit tentang menonton GoT, orang lain juga boleh dong mencuit tentang tidak menontonnya. Itu tidak ada hubungannya dengan Anda (si penonton), dan tidak memengaruhi kesenangan Anda terhadap serial itu."

Related

Film 4105291752147642681

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item