Mengapa Orang Puasa Sering Mengantuk di Siang Hari?

Mengapa Orang Puasa Sering Mengantuk di Siang Hari?

Naviri Magazine - Biasanya, kita merasa mengantuk setelah makan siang, setelah perut kenyang terisi makanan. Karenanya, setelah makan siang, biasanya kita ingin leyeh-leyeh atau duduk-duduk. Namun, hal serupa juga terjadi pada orang-orang yang berpuasa, khususnya di bulan Ramadan. Mereka juga sering mengantuk, meski perut dalam keadaan kosong. Mengapa?

Tidurnya orang yang sedang puasa itu ibadah. Ini adalah satu dari sekian banyak hadis dhoif yang populer di bulan Ramadan.

Hadis yang disandarkan kepada Nabi tersebut dapat dijumpai dalam kitab Ihya Ulumuddin karya al-Gazali. Yang berdasarkan kritik al-Iraqi, dalam kitab Fathul Kabir, hadis ini tidak kuat sanadnya, sebab di dalamnya terdapat Sulaiman an Nakha’i, seorang pendusta.

Meskipun sudah banyak kajian yang menjelaskan tentang kedhoifan hadis tersebut, tapi tampaknya hadis ini sudah menjadi pameo yang sering dijadikan alasan lebih baik tidur dari pada bergosip, marah, berdusta, atau melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa Ramadan.

Karena itu, jika diperhatikan di masjid atau musola misalnya, jumlah orang yang tidur selepas solat jamaah meningkat daripada bulan-bulan biasanya. Namun di luar alasan tadi, memang tidak dipungkiri bahwa saat puasa rasa kantuk memang sering bertandang. Padahal biasanya kantuk timbul jika kita terlalu kenyang. Bukan saat perut kosong.

Penjelasan ilmiah mengenai hal ini terdapat dalam buku Hikmah Puasa Perspektif Hadis dan Medis. Setidaknya ada tiga sebab yang bisa mengakibatkan seseorang yang berpuasa sering mengantuk di siang hari Ramadan.

Pertama, tidak terbiasa bangun malam atau terpotongnya jatah tidur karena harus bangun sahur. Sedangkan bangun malam merupakan keharusan jika ingin mendapatkan keutamaan makan sahur.

Perubahan pola tidur ini terjadi karena orang yang tidak terbiasa bangun malam akan merasakan adanya ‘utang’ tidur yang, biasanya, harus dibayar dengan penambahan waktu tidur, kapan pun.

Karena itu, kantuk di siang hari Ramadan sudah pasti menjadi masalah bagi orang yang tak terbiasa bangun di malam hari. Jadi, mari melatih diri agar biasa bangun malam.

“Karena sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu yang bila seorang memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR. Muslim)

Kedua, ibadah terlalu berlebihan di malam hari. Kita memang dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan ibadah di bulan Ramadan, apalagi di 10 hari terakhir bulan Ramadan, di mana keutamaan Lailatul Qadar Allah janjikan. Tapi, beribadahlah sesuai kadar kemampuan diri, sebab tubuh kita juga memiliki hak untuk istirahat.

“Beramallah dengan amal yang sesuai kemampuan kalian, maka sungguh Allah tidak akan bosan, hingga kalian yang bosan”. (HR. Bukhari)

Ketiga, pola makan yang tidak bagus saat berbuka dan sahur dapat mengakibatkan penyakit diabetes, kolesterol, anemia, dan gangguan fungsi hati. Penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan efek lelah dan sering membuat efek kantuk berlebihan. Usahakanlah mengonsumsi makanan berserat tinggi saat sahur, seperti kurma yang memiliki kadar glukosa tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Sebab kurma, menurut hasil penelitian The American Cancer Sociaty, adalah sumber serat pangan yang baik. Sehingga orang yang makan kurma pada waktu sahur akan segar dan tahan lapar lebih lama. “Sahurnya orang mukmin adalah buah kurma,” kata Nabi Saw. (HR. Abu Daud).

Related

Moslem World 2155714738429768244

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item