Ternyata Unicorn Benar-benar Ada di Dunia Nyata (Bagian 1)

 Ternyata Unicorn Benar-benar Ada di Dunia Nyata

Naviri Magazine - Unicorn selama ini dikenal sebagai salah satu hewan mitologi. Wujudnya seperti seekor kuda, biasanya berwarna putih bersih, dan di kepalanya terdapat tanduk yang memanjang. Secara keseluruhan, tampilan Unicorn sangat indah. Namun, pernahkah kita membayangkan bahwa hewan menakjubkan itu ternyata benar-benar ada di dunia nyata?

Dalam Novel Harry Potter, membunuh Unicorn dianggap sebagai dosa besar melawan alam. Namun Lord Voldermort tetap membunuh makhluk itu karena darahnya dipercaya dapat memberikan hidup abadi bagi mereka yang meminumnya. Begitulah hebatnya penghargaan yang diberikan kepada makhluk misterius ini.

Namun, apakah ia benar-benar pernah ada di dunia? Ataukah ia hanya muncul di imajinasi para penulis fiksi?

Unicorn dalam sejarah

Dalam legenda modern yang muncul pada abad pertengahan, Unicorn digambarkan sebagai makhluk berbentuk kuda dengan satu tanduk di kepalanya.

Dalam versi yang lebih tradisional, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti kambing, dan ekor seperti singa. Namun, satu hal yang sama dari deskripsi tradisional dan modern adalah keberadaan satu tanduk di kepalanya.

Pertama kali makhluk ini dikenal lewat kebudayaan-kebudayaan kuno India. Pada stempel berusia 2.500 tahun yang ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa, kita dapat melihat bentuk kuno seekor Unicorn, beserta inkripsi yang masih belum terpecahkan.

Selain India, Cina juga memiliki Unicorn. Makhluk ini dikenal dengan sebutan Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin, dan digambarkan memiliki tubuh seperti rusa, sisik berwarna hijau, dan sebuah tanduk panjang di kepala.

Pada abad pertengahan, pengaruh Unicorn sampai ke Eropa, dan mulai digunakan sebagai objek seni dan simbol-simbol kebangsawanan. Pada masa itu, karakter Unicorn telah berubah menjadi makhluk yang benar-benar menyerupai kuda seluruhnya, dengan satu tanduk di kepala.

Seiring dengan bangkitnya paham humanisme, Unicorn mendapatkan tempat tersendiri sebagai simbol cinta yang murni dan pernikahan yang setia.

Menurut legenda yang beredar di Eropa, Unicorn disebut hanya bisa ditaklukkan oleh seorang perawan. Karena itulah, para perawan seringkali digunakan sebagai umpan untuk menangkap makhluk ini di alam liar.

Dalam kepercayaan yang lebih populer, tanduk Unicorn disebut dapat menetralkan racun. Karena itu, menurut legenda, tanduknya pernah digunakan sebagai bahan pembuat gelas seremonial yang digunakan oleh keluarga kerajaan, walaupun banyak yang percaya tanduk yang digunakan sebenarnya bukan tanduk hewan mitologi Unicorn, melainkan tanduk Narwhal, paus Unicorn.

Lalu, apakah makhluk misterius ini benar-benar pernah ada di dunia?

Ilmu pengetahuan modern mencatat, makhluk seperti itu tidak pernah ada. Namun ada catatan-catatan masa lampau yang sepertinya menunjukkan kalau makhluk misterius ini mungkin pernah hidup di beberapa bagian dunia.

Hal ini diperkuat dengan fakta informasi mengenai Unicorn hampir tidak bisa kita temui di dalam mitologi Yunani. Para penulis Yunani kuno yang pernah menyinggung makhluk ini seluruhnya beranggapan makhluk ini benar-benar ada, tepatnya di India. Hal ini mengonfirmasikan penemuan stempel Mohenjo Daro dan Harappa.

Penulis yang pertama kali menyinggung mengenai keberadaan makhluk ini adalah Ctesias, yang mendeskripsikan Unicorn sebagai keledai liar dengan satu tanduk berwarna putih, merah, dan hitam, sepanjang 1,5 cubit.

Ctesias mendeskripsikan makhluk itu sebagai berikut, "Unicorn adalah makhluk asli India. Ukurannya sebesar keledai dengan kepala berwarna ungu kemerahan. Tubuhnya berwarna putih, matanya berwarna biru, dengan sebuah tanduk muncul dari dahinya. Ujung tanduk berwarna merah terang, tengahnya berwarna hitam, dan putih di pangkalnya. Panjangnya kira-kira 18 inci."

Ctesias juga yang pertama kali melaporkan tanduk Unicorn bisa digunakan untuk menetralisir racun.

Penulis lain, Strabo, juga pernah menyinggung keberadaan seekor kuda bertanduk di wilayah Caucasus.

Deskripsi yang lebih lengkap kemudian diberikan oleh sejarawan Romawi, Pliny the Elder. Mengenai Unicorn, ia menulis, "Makhluk yang sangat ganas ini disebut Monoceros, dan memiliki kepala seperti rusa, kaki seperti gajah, dan ekor seperti babi hutan, sementara bagian tubuhnya yang lain seperti kuda. Ia mengeluarkan suara rendah yang dalam, dan memiliki satu tanduk berwarna hitam yang keluar dari tengah dahinya, dengan panjang kira-kira dua cubit."

Beberapa sejarawan memperdebatkan deskripsi Pliny. Ada yang beranggapan kalau ia hanya mendeskripsikan seekor badak dan bukan kuda bertanduk. Namun badak sepertinya tidak "memiliki kepala seperti rusa dan bagian tubuh yang lain seperti kuda".

Selain Pliny, Julius Ceaser juga pernah menyinggung makhluk ini dengan deskripsi yang mirip dengan Pliny. Menurutnya, "Kepalanya seperti rusa, kakinya seperti gajah, tanduknya memiliki panjang sekitar 90 cm, dengan ekor menyerupai babi hutan."

Apakah mereka sedang membicarakan seekor badak? Jika bukan, adakah catatan-catatan lain yang lebih modern, yang mengonfirmasi keberadaan makhluk ini? Jawabannya ada.

Baca lanjutannya: Ternyata Unicorn Benar-benar Ada di Dunia Nyata (Bagian 2)

Related

Mistery 7423132998328221919

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item