Ternyata Unicorn Benar-benar Ada di Dunia Nyata (Bagian 2)

Ternyata Unicorn Benar-benar Ada di Dunia Nyata

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Ternyata Unicorn Benar-benar Ada di Dunia Nyata - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Laporan penampakan

Pada tahun 1486, Berhanrd Von Breydenbach, seorang penatua di katedral Mainz, menceritakan kisah menarik mengenai perjumpaan dengan Unicorn. Ia menuangkannya dalam buku berjudul "Peregrinatio in Terram Sanctam" atau "Perjalanan ke Tanah Suci".

Perjumpaan ini terjadi pada tahun 1483, ketika ia bersama satu rombongan beranggotakan 150 orang pergi ke Timur Tengah untuk melakukan ziarah rohani. Dalam perjalanan, mereka berangkat dari Venice menuju Jaffa, lalu ke Ramala dengan karavan.

Dari situ, mereka melanjutkan perjalanan ke Yerusalem, dan mengunjungi semua tempat suci di situ. Setelah itu, rombongan pergi menuju gurun Sinai, dan mengunjungi biara Santa Catharina. Di tempat itu, seorang peziarah bernama Felix Fabri bersama sekelompok orang yang sedang bersamanya, melihat seekor Unicorn sedang berdiri di atas bukit dekat kaki gunung Sinai.

Felix bersama rombongan mengamati makhluk itu dengan saksama untuk beberapa lama. Penampakan ini terjadi pada 20 September 1483.

Pada tahun 1530, Ludovica de Bartema, seorang bangsawan Italia yang melakukan perjalanan ke Mesir, Arab, dan India, juga bertemu dengan makhluk misterius ini. Ketika hendak masuk ke Mekkah, ia menggunakan nama samaran Mussulman, supaya bisa membaur dengan rombongan karavan peziarah lainnya.

Di kota itu, Bartema mengaku melihat dua ekor Unicorn. Tubuh makhluk itu berwarna kuning cokelat. Kepalanya seperti rusa, dengan leher dan surai yang panjang. Kakinya pendek, dan memiliki kuku seperti kambing. Menurut penduduk lokal, kedua hewan itu adalah pemberian raja Etiopia yang hendak dipersembahkan kepada sultan Mekkah.

Kesaksian Bartema menunjukkan kalau pada masa itu, Unicorn mungkin hidup di Etiopia atau Afrika. Ini ditegaskan dengan kesaksian lain dari Don Juan Gabriel, seorang kolonel Portugis yang tinggal di Etiopia selama beberapa tahun.

Menurutnya, ia pernah melihat Unicorn di propinsi Damota. Makhluk itu berukuran seperti kuda, dan berwarna agak gelap. Beberapa orang Portugis lainnya yang tinggal di negara itu juga melaporkan pernah melihat Unicorn sedang merumput di sebuah bukit di distrik Namna.

Pada abad yang lebih modern, laporan penampakan Unicorn diceritakan oleh seorang naturalis Swedia, bernama Dr. Sparrmann. Pada tahun 1772-1776, ia melakukan penelitian di Good Hope, dan menulis dalam jurnalnya mengenai seorang pria bernama Jacob Kock.

Kock, yang saat itu melakukan perjalanan menuju Afrika bagian selatan, menemukan batu-batuan yang berukir Unicorn. Batu-batu ini ternyata diukir oleh suku setempat yang bernama Hottentots.

Berdasarkan wawancara Kock dengan anggota suku tersebut, diketahui kalau Unicorn sesungguhnya telah dikenal dengan baik di antara suku Hottentots. Warga suku tersebut mengatakan, Unicorn memiliki bentuk seperti kuda dengan satu tanduk di kepala. Makhluk itu juga bisa berlari dengan sangat cepat.

Kisah yang diceritakan Dr. Sparrmann kemudian mendapat konfirmasi dari kisah lain yang diceritakan oleh Henry Cloete pada tahun 1792 kepada akademi ilmu pengetahuan Selandia Baru.

Cloete menceritakan pengalaman Gerrit Slinger, salah seorang anggota suku Hottentots. Saat Slinger sedang berperang dengan suku Bushmen, ia menjumpai sembilan Unicorn, dan menembak salah satunya. 

Menurut Slinger, "Makhluk itu menyerupai seekor kuda dengan warna abu-abu terang. Di bawah rahangnya ada garis putih. Ia juga memiliki satu tanduk yang tumbuh tepat di tengah kepalanya. Kepala makhluk ini seperti kuda, dan ukurannya pun kira-kira sama."

Cloete juga menegaskan kalau hewan ini telah dikonfirmasi keberadaannya oleh suku Hottentots.

Walaupun mungkin tidak persis seperti gambaran yang kita miliki di buku-buku fiksi, sepertinya makhluk bertanduk satu menyerupai kuda itu benar-benar pernah ada di dunia!

Elasmotherium

Tentu saja sebagian peneliti akan tetap menolak keberadaannya, dan menganggap Unicorn hanya makhluk rekaan atau makhluk mitologi seperti Naga. Namun, ada sebagian peneliti yang mencoba melihat dasar pembentukan kepercayaan mengenai Unicorn.

Mereka percaya kalau Unicorn mungkin makhluk yang disebut Elasmotherium, badak Eurasia yang sudah punah jutaan tahun yang lalu.

Walaupun diperkirakan telah punah jutaan tahun yang lalu, anehnya di beberapa suku purba di dunia ada legenda mengenai hewan besar berambut yang berbentuk seperti sapi, dengan satu tanduk besar di kepalanya. Persis seperti Elasmotherium.

Legenda-legenda suku ini dipercaya telah menjadi dasar pembentukan legenda Unicorn modern.

Namun, apakah Elasmotherium terlihat memiliki tubuh seperti kuda, sebagaimana deskripsi para penulis kuno? Sepertinya tidak.

Kalau begitu, mungkinkah di luar sana masih ada hewan misterius yang kita kenal dengan sebutan Unicorn?

Related

Science 286357015628270252

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item