Lahirnya Alam Semesta dan Makhluk-makhluk di Dalamnya (Bagian 1)

Lahirnya Alam Semesta dan Makhluk-makhluk di Dalamnya

Naviri Magazine - Bagaimana alam semesta ini ada, dan bagaimana asal usul makhluk-makhluk hidup seperti hewan dan manusia? Saat ini, kita memiliki dua jawaban besar mengenai asal usul tersebut, yaitu dari agama dan dari sains.

Jika merujuk pada ajaran agama, alam semesta dan seisinya berasal dari Tuhan. Para pemeluk agama mana pun tentu sudah tahu mengenai hal ini. Lalu bagaimana dengan sains? Bagaimana sains menjelaskan asal usul alam semesta dan makhluk-makhluk di dalamnya? Berikut ini uraiannya.

Sekitar 14 milyar tahun lalu, terjadi sebuah ledakan luar biasa besar di sebuah titik di alam semesta yang masih kosong, sesuatu yang kita kenal sebagai Big Bang. Ledakan ini melahirkan partikel-partikel pertama di alam semesta, dimana sebagian besar adalah atom hidrogen.

Partikel produk Big Bang ini, dengan segala implikasi dari ledakan yang dahsyat tersebut, tersebar dengan kecepatan luar biasa, lebih cepat dari cahaya, dan melebar ke seluruh penjuru alam semesta.

Bintang dan atom

Apa yang bisa terbentuk ketika atom hidrogen berkumpul berkat gaya gravitasi antar mereka sendiri? Ya, salah satu hasilnya adalah bintang hidrogen, dimana salah satunya adalah matahari kita, bintang yang terbentuk dari atom hidrogen yang berkumpul.

Ketika sudah menjadi bintang Hidrogen—yang sebetulnya hanyalah sebuah bola gas raksasa—bagian pusat dari bola akan memiliki konsentrasi tinggi dan menghasilkan tekanan dan panas yang luar biasa di dalamnya.

Adanya tekanan ini akan mengakibatkan terjadinya reaksi fusi dari atom hidrogen menjadi atom helium, dengan efek samping berupa suhu panas dan energi yang luar biasa besar. Seiring waktu, seluruh atom hidrogen yang bisa dibakar menjadi helium akan habis, dan bintang tersebut akan mati.

Matinya sebuah bintang bisa berujung macam-macam, tergantung seberapa besar bintang tersebut. Bisa berevolusi menjadi bintang helium yang ukurannya lebih kecil, bisa juga meledak menjadi sebuah supernova.

Supernova adalah ledakan luar biasa besar yang terjadi saat sebuah bintang mati. Karena besarnya energi yang terlempar, reaksi inti atom-atom yang tadinya berada di bintang tersebut pun terjadi secara besar-besaran. Di sinilah berbagai reaksi nuklir melahirkan partikel-partikel berat seperti logam, karbon, besi dan lain-lain, di luar atom hidrogen, helium dan partikel-partikel ringan lain yang sudah terlahir sejak Big Bang maupun reaksi nuklir di dalam sebuah bintang ketika masih hidup.
Planet

Milyaran tahun setelah Big Bang dan bintang-bintang pertama di alam semesta ini lahir, mati, meledak, dan berbagai nasib lainnya, alam semesta kita mulai kaya elemen. Dari tadinya hanya ada hidrogen, sekarang telah muncul elemen-elemen lain dari oksigen sampai karbon dan silikon.

Elemen-elemen ini mengambang begitu saja di ruang hampa. Sebagian elemen yang mengambang di sekitar sebuah bintang akan mengorbit pada bintang tersebut. Elemen-elemen ini tersedia dalam bentuk awan gas kecil sampai kepada batu-batu dengan komposisi yang berbeda. Untuk mudahnya, kita sebut saja benda-benda tersebut sebagai benda angkasa.

Benda-benda angkasa yang beredar pada jarak orbit, yang berdekatan dari planet induknya, cepat atau lambat akan bertabrakan satu sama lain. Dan setelah bertabrakan, karena adanya gaya gravitasi, keduanya justru akan menempel dan bergabung menjadi satu.

Dalam proses beberapa ratus juta atau bahkan milyar tahun, akan terjadi kestabilan, dimana jarak orbit yang kurang lebih sama dari sebuah bintang akan terbentuk satu benda angkasa yang cukup besar, dengan berbagai macam elemen yang tersusun di dalamnya. Benda-benda yang sudah cukup besar dan relatif orbit dan bentuknya stabil inilah yang kita namai sebagai planet.

Planet pun bermacam-macam, ada yang elemen pembentuknya sebagian besar elemen padat, sehingga melahirkan planet berbahan dasar batu, seperti bumi. Ada juga yang sebagian besar adalah gas, misalnya Jupiter.

Sementara itu, benda-benda angkasa lain yang belum membentuk planet akan tetap mengorbit pada bintang yang bersangkutan. Salah satu bentuk dari benda-benda angkasa ini kita kenal dalam bentuk asteroid.

Bumi, atmosfer, dan air

Bumi pada dasarnya adalah planet yang berbahan dasar padat, dimana inti bumi adalah besi cair super panas. Seiring dengan stabilnya ukuran bumi, elemen-elemen yang ada di bumi pun tersusun berdasarkan beratnya. Elemen-elemen berat seperti logam akan turun ke dasar bumi, sementara gas-gas akan terlempar ke bagian atas. Pada mulanya, bumi berbentuk seperti bola lahar yang super panas di seluruh permukaannya.

Baca lanjutannya: Lahirnya Alam Semesta dan Makhluk-makhluk di Dalamnya (Bagian 2)

Related

Science 4742358612513949962

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item