Putus Cinta dengan Kekasih Memang Pedih, tapi Itu Bisa Diatasi

 Putus Cinta dengan Kekasih Memang Pedih, tapi Itu Bisa Diatasi

Naviri Magazine - Tidak semua hubungan cinta berakhir bahagia. Sebagian orang kadang harus menghadapi masalah berupa putus di tengah jalan, dan hal itu bisa jadi menimbulkan kepedihan pada mereka masing-masing. Bisa jadi pula, mereka atau salah satu dari mereka sulit move on dan memulai kehidupan baru, karena masih merasa sedih atas putusnya dengan kekasih.

Keith Markman, guru besar psikologi dari Ohio University, menilai ada perbedaan berarti antara fantasi kangen mantan dengan rasa marah yang “menyusupi pikiran orang.” Dalam penyesalan yang berkaitan dengan hubungan asmara, orang umumnya punya pikiran nostalgia yang indah.

Pola pikir macam itu bisa jadi bagian dari cara pandang sehat tentang cinta. “Orang biasanya berpura-pura menyesal setelah hubungan percintaan mereka kandas,” kata Markman. "Mereka biasanya berangan-angan dan sangat sentimental. Yang mereka miliki adalah kerinduan mendalam dan nostalgia. Kenangan macam ini kadang bisa menguntungkan, kok."

Selain membantu seseorang agar tak mengulang kesalahan yang sama dalam hubungan baru, penyesalan terkait hubungan cinta terdahulu dapat berfungsi sebagai pengingat apa saja yang bisa dialami dalam hubungan percintaan. Putus cinta “terasa sangat menyedihkan bagi semua orang,” kata Morris.

Tapi, putus cinta nyaris dialami semua orang, “hingga kita bisa menemukan cara menghadapinya. Kalau tidak, tak akan banyak orang menjalin kasih di muka Bumi ini.”

Fakta bahwa orang tak berhenti pacaran saat berusia 30—setelah mengalami manis dan pedihnya cinta seperti digambarkan dalam lagu-lagu—adalah bukti bahwa penyesalan setelah putus cinta itu nyata tapi dapat diatasi.

Related

Romance 2883800668945477297

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item