Upaya Memanfaatkan Sutera Laba-laba untuk Kepentingan Manusia

Upaya Memanfaatkan Sutera Laba-laba untuk Kepentingan Manusia

Naviri Magazine - Ketertarikan akan nilai komersial sutera laba-laba telah lama dimulai. François Xavier Bon de Saint Hilaire, ketua Royal Society of Sciences di Montpellier, Prancis, bereksperimen dengan laba-laba untuk memproduksi sutera sebagai bahan pembuatan stoking dan sarung tangan, pada 1710.

Hasil eksperimen Bon, yang berjudul Examen de la soye des araignées, mendapat kritik tajam dari seorang peneliti serangga Prancis, René Antoine Ferchault de Réaumur. Sebagaimana diterjemahkan dan dikutip-ulang Monthly Journal of Agriculture, Volume II, July 1846-June 1847, de Réaumur menyebut tiga kelemahan Bon memilih laba-laba:

“Sifat dasar laba-laba yang ganas menyulitkan pembiakan dan penempatannya dalam kelompok.”

“Kualitas sutera laba-laba jauh lebih rendah dibandingkan ulat sutera, dari segi kehalusan maupun kekuatannya; kuantitas sutera yang dihasilkan laba-laba juga jauh di bawah jumlah standar untuk keperluan produksi.”

“Sifatnya yang tak dapat digulung seperti sutera ulat, dan harus dibersihkan sebelum dipintal.”

Walau memiliki kelemahan, penelitian Bon diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dengan judul A Discourse upon the Usefulness of the Silk of Spiders, yang dimuat dalam publikasi Royal Society of London - Philosophical Transaction (1683-1775).

Penelitian Bon juga diyakini mendorong minat beberapa orang untuk mempraktikkannya. Seorang pastur Prancis, bernama Jacob Paul Camboué, misalnya, membawa percobaan ini ke Madagaskar sepanjang 1880-1890. Camboué, bersama mitranya, M. Nogue, membuat sebuah mesin pintal yang digerakkan tangan, dengan boks-boks kecil tempat laba-laba memproduksi sutera.

Mesin buatan mereka dapat menampung hingga 24 laba-laba betina (golden orb-weavers) untuk satu kali pemintalan, tanpa membahayakan nyawa binatang tersebut. Camboué dan Nogue memamerkan mesin pintal dan satu set perlengkapan ranjang berbahan sutera laba-laba, dalam pameran internasional Exposition Universelle di Paris, 1889.

“Anak-anak perempuan Madagaskar datang ke taman dekat sekolah mereka setiap hari untuk mengumpulkan tiga hingga 400 laba-laba, yang mereka taruh dalam keranjang anyaman batang pohon willow dengan penutupnya, untuk menghasilkan sutera… Biasanya, setelah mendapat giliran di mesin pintal, laba-laba dikembalikan ke taman untuk beberapa minggu…

“Benang sutera yang dihasilkan dalam pilinan pertama berwarna emas indah, yang tidak butuh dibersihkan atau persiapan lainnya sebelum menjalani pemintalan. Apakah ini kelak rupa sutera di masa mendatang?” demikian ulasan majalah Literary Digest terhadap karya Camboué dan Nogue.

Sayang, hasil karya itu kini musnah tanpa bekas. Pada September 2009, sejarawan seni Simon Peers dan desainer Nicholas Godley memamerkan hasil tenun sejuta laba-laba betina (golden orb-weavers) Madagaskar di American Museum of Natural History.

Peers dan Godley mereplikasi metode dan mesin pintal Camboué dan Nogue. Mereka  membutuhkan waktu empat tahun dan biaya mencapai setengah juta dolar untuk menyelesaikan hasil karya sutera laba-laba ini.

Dunia penelitian juga tertarik mempelajari sutera laba-laba dengan fokus yang lebih spesifik, yaitu struktur molekuler protein sutera. Di antara beberapa jenis sutera laba-laba, sutera draglines menarik banyak minat penelitian, karena karakternya yang ringan, kuat, dan elastis.

Beberapa riset membuktikan kekuatannya melebihi besi baja. Selain itu sutera draglines juga lebih ramah lingkungan dan cepat terurai alami dibandingkan serat buatan manusia.

Jika penelitian-penelitian ini berhasil, maka serat sutera draglines dapat dibuat secara artifisial dan ekonomis. Di masa mendatang, sutera draglines sintetik diharapkan akan menjadi bahan dasar berbagai produk yang bermanfaat bagi manusia, seperti benang jahit operasi, tali, tambang, parasut, layar perahu, perlengkapan atletik, dan lainnya.

Related

Science 8894399863614737178

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item