Fakta-fakta WikiLeaks, Situs Paling Kontroversial di Dunia (Bagian 2)

Fakta-fakta WikiLeaks, Situs Paling Kontroversial di Dunia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Fakta-fakta WikiLeaks, Situs Paling Kontroversial di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Walaupun tidak diketahui secara pasti aktivitas apa yang terdapat dalam data tersebut, perwakilan WikiLeaks menyatakan data tersebut telah mengungkapkan penghindaran pajak, penyembunyian tindak pidana, pencucian uang dan perlindungan aset bagi mereka yang tidak akan terlindungi lagi oleh politik.

Data tersebut kemudian diketahui berasal dari Rudolf Elmer, pegawai Bank Julius Baer cabang Kepulauan Cayman, hingga Desember 2002. Beberapa nasabah bank tersebut pun sempat diinvestigasi oleh otoritas pajak Jerman setelah Elmer mengirimkan surat tanpa nama berisi data rekening dan alamat nasabah ke kantor pajak Jerman.

Surel Sarah Palin

Akun surat elektronik milik Sarah Palin, kandidat Wakil Presiden Amerika Serikat pada Pemilihan Umum 2008, bisa diakses oleh peretas pada September 2008. Cuplikan layar pesan, kotak masuk, kontak, dan foto keluarga di surel tersebut pun diterbitkan oleh WikiLeaks. Alamat surel yang dimasuki adalah gov.palin@yahoo.com.

Peretas yang menerobos ke surel Palin mengetahui bahwa ia menggunakan akun Yahoo setelah membaca pemberitaan di media cetak, dan kemudian mencari tahu mengenai Palin lewat Google dan Wikipedia. Ia mencari jawaban dari pertanyaan keamanan yang ditanyakan oleh Yahoo apabila pengguna akun lupa kata sandi, seperti kapan bertemu dengan pasangan, tanggal lahir, dan kode pos.

Setelah penyelidikan yang dilakukan oleh FBI, diketahui bahwa yang memasuki akun Palin adalah seorang mahasiswa bernama David Kernell. David, yang merupakan anak Senator Mike Kernell, sedang menempuh pendidikan ekonomi di Universitas Tennessee ketika itu. Setelah persidangan, David dinyatakan bersalah dan mendapat hukuman tahanan selama setahun satu hari, dan masa percobaan selama tiga tahun.

Video Helikopter Apache

Pada April 2010, WikiLeaks mempublikasikan video yang memperlihatkan helikopter Apache Amerika menembaki penduduk sipil di Baghdad. Penembakan yang terjadi pada 12 Juli 2007 tersebut membunuh fotografer Reuters, yaitu Namir Noor-Eldeen, dan supirnya, Saeed Chmagh.

Helikopter tersebut sedang patroli di area terjadinya pertempuran sebelumnya. Para awak helikopter melihat sekumpulan orang yang sedang berjalan, dan mengira bahwa kamera yang dibawa Namir dan Saeed adalah granat berpeluncur roket, dan mulai menembaki mereka dengan meriam 30mm.

Sebuah van yang sedang lewat kemudian berusaha menyelamatkan para korban, namun van tersebut ditembaki juga sehingga melukai dua anak kecil yang berada di dalamnya.

Video penembakan ini dibocorkan oleh Bradley Manning, seorang tentara Amerika, kepada WikiLeaks. Manning kemudian ditangkap dengan tuduhan "mengirimkan data rahasia" dan "menyalurkan informasi pertahanan negara kepada sumber yang tidak dipercaya".

Perang Afganistan

Data-data mengenai Perang Afganistan, yang disebut juga "Buku Harian Perang Afganistan", dibeberkan oleh WikiLeaks pada 25 Juli 2010. Sebanyak 90.000 dokumen perang diberikan WikiLeaks kepada surat kabar The Guardian, New York Times, dan Der Spiegel dari Jerman.

Dokumen-dokumen tersebut mengungkapkan ratusan penduduk sipil yang meninggal dalam insiden yang tidak dilaporkan, badan intelijen Pakistan yang diduga membantu Taliban, dan ketakutan NATO akan kemungkinan Pakistan dan Iran menginisiasi pemberontakan.

Gedung Putih Amerika merespons hal ini dengan mendorong WikiLeaks agar berhenti membocorkan dokumen tersebut, karena dapat membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat.

Berkas Guantanamo

Dokumen yang memuat informasi mengenai 764 tahanan di Penjara Guantanamo, Kuba, dikeluarkan oleh WikiLeaks dan diserahkan juga kepada harian The Telegraph dari Inggris pada 25 April 2011.

Dokumen tersebut memuat data tahanan sejak penjara tersebut dibuka pada 2002, dan membeberkan adanya 35 orang yang diindoktrinasi di sebuah Masjid di Inggris dan ikut berperang di Afganistan, serta 150 orang tidak bersalah yang turut dipenjara.

Penghargaan

WikiLeaks telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk New Media Award dari majalah Economist untuk tahun 2008. Pada Juni 2009, WikiLeaks dan Julian Assange memenangkan UK Media Award dari Amnesty International (kategori New Media) untuk publikasi tahun 2008 berjudul Kenya: The Cry of Blood – Extra Judicial Killings and Disappearances, sebuah laporan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya tentang pembunuhan oleh polisi di Kenya.

Pada Mei 2010, New York Daily News menempatkan WikiLeaks pada peringkat pertama dalam "situs yang benar-benar bisa mengubah berita". WikiLeaks juga dinominasikan untuk mendapatkan Nobel Perdamaian tahun 2011.

Related

World's Fact 1388415007189966857

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item