Kecanduan Kerja Bisa Berdampak Buruk untuk Hidup dan Kesehatan

Kecanduan Kerja Bisa Berdampak Buruk untuk Hidup dan Kesehatan

Naviri Magazine - Laki-laki adalah tulang punggung keluarga, pencari nafkah untuk anak-istri, dan orang yang paling diharapkan dalam proses pencarian nafkah. Hal seperti ini jamak terjadi, terutama di beberapa "negara timur" yang sangat kompetitif, seperti Jepang.

Di Jepang, bekerja dari pagi hingga larut malam sampai titik tertinggi adalah sesuatu yang harus dilakukan. Ketika hal tersebut tidak dilakukan (pulang kerja ketika matahari belum tenggelam) akan membuat malu si pekerja, bahkan keluarga.

Para pekerja di era ini selalu tertantang dalam melakukan setiap pekerjaannya, menjadi bagian utuh atas pekerjaan yang dilakukan setiap hari, dapat selalu mempelajari hal baru dan dapat memiliki kesempatan untuk melangkahi karir karyawan lainnya di kantor.

Sebuah fenomena yang jelas bermanfaat/berharga bagi para pekerja profesional seperti mereka, seperti yang dikatakan oleh Mary Blair-Loy, seorang sosiolog dan founding director of Center for Research of Gender in the profession of University of California, San Diego, dalam laporan Harvard Business Review.

Para pekerja jenis ini tidak sadar bahwa hal tersebut, jika dibiarkan terus menerus, akan berdampak buruk pada pola interaksi, kesehatan, juga produktivitas yang dimiliki. Bekerja terlalu keras bukan membuat hasil pekerjaan menjadi baik, bahkan sebaliknya.

Kecanduan kerja, mungkin itu fenomena yang terjadi belakangan ini. Sekilas positif, tetapi memiliki dampak negatif yang tidak diinginkan.

Related

Psychology 1984118620446532010

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item