Kisah dan Asal Usul Apocalypse, Mutan Terkuat Dalam Semesta X-Men

Kisah dan Asal Usul Apocalypse, Mutan Terkuat Dalam Semesta X-Men

Naviri Magazine - Apocalypse (En Sabah Nur) adalah mutan pertama yang ada di dunia. Sosok mutan kejam yang sudah hidup sejak zaman Mesir kuno ini adalah salah satu musuh terkuat yang pernah dihadapi X-Men.

Bahkan, berkat kekuatan besar yang ia miliki, dalam beberapa peradaban kuno, Apocalypse disembah layaknya tuhan. Tidak ada tempat bagi makhluk lemah dalam dunia yang dipimpin Apocalypse, karena ia berkeyakinan hanya yang terkuatlah yang pantas hidup.

Kisah hidup Apocalypse dimulai hampir 5000 tahun lalu, pada masa-masa awal dinasti kerajaan Mesir. Lahir di Akkaba dengan warna kulit abu-abu (dalam beberapa versi memiliki warna kulit berbeda) dan bibir biru serta garis aneh di wajahnya, Apocalypse dibuang sukunya sendiri ketika masih bayi.

Beruntung, bayi mutan ini ditemukan sebuah suku pengelana gurun pasir bernama 'Sandstormers', yang dipimpin oleh Baal. Baal, yang melihat potensi kekuatan besar bayi berwujud aneh ini, memutuskan untuk membesarkannya, dan memberinya nama 'En Sabah Nur'. Nama 'En Sabah Nur' berasal dari bahasa Arab yang bermakna 'Cahaya Pagi'.

Tumbuh besar di tengah suku pengelana, En Sabah Nur muda diajari prinsip hidup yang dipegang anggota suku, yaitu hanya yang terkuat yang pantas hidup, sedangkan yang lemah hanya akan menjadi beban. Nur tumbuh menjadi sosok kuat dan cerdas, melebihi semua anggota suku, kecuali Baal. Kelebihan ini sempat membuat ia dibenci dan ditakuti, namun Nur belajar untuk tidak terlalu menghiraukan.

Ketika terjadi peristiwa pembantaian suku 'Sandstormers' oleh Ozymandias, Nur dan Baal adalah dua orang yang selamat dari peristiwa tersebut. Mereka berdua berlindung di sebuah gua yang jalan keluarnya tertutup reruntuhan. Mereka terperangkap di dalam gua selama seminggu, sebelum akhirnya menemukan sisa-sisa kapal penjelajah waktu milik Rama-Tut, yang tidak lain adalah Firaun pada masa itu.

Baal memberitahu Nur bahwa Rama-Tut bukan Dewa seperti yang banyak orang kira, melainkan seorang manusia yang datang dari masa depan. Baal juga memberitahu tentang ramalan yang mengatakan bahwa Nur akan menjadi sang penakluk yang akan menggulingkan kekuasaan Rama-Tut.

Tidak makan dan minum selama seminggu, Baal akhirnya meninggal, sedangkan Nur selamat berkat fisik mutan-nya. Sejak saat itu, Nur bersumpah akan membalas dendam kepada Rama-Tut atas kematian Baal, dan memenuhi takdirnya sebagai seorang penakluk.

Empat minggu kemudian, Nur akhirnya menemukan jalan ke permukaan, dan ditemukan oleh Logo, seorang menteri Rama-Tut, yang memberinya air, dan menyembunyikannya sebagai seorang budak. Nur pun menyamar menjadi seorang budak demi bisa mendekati Rama-Tut.

Singkat cerita, setelah beberapa lama menyamar sebagai budak, En Sabah Nur akhirnya bertemu Rama-Tut. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Rama-Tut sebenarnya seorang 'Time Traveler' yang datang dari masa depan, yang dikenal dengan nama 'Kang sang penakluk'.

Rama-Tut sengaja datang ke masa lalu untuk mencari En Sabah Nur muda, dan berencana menjadikannya pengikut. Rama-Tut tahu bahwa di masa depan, En Sabah Nur akan menjelma menjadi Apocalypse, sosok mutan terkuat yang pernah ada.

Namun, Nur yang sudah dipenuhi dendam kesumat, menolak mentah-mentah tawaran Rama-Tut, dan mencoba membunuh sang Firaun. Pada saat itu, untuk pertama kalinya, Nephri yang merupakan adik perempuan Ozymandias melihat wajah asli Nur. Nephri sempat tertarik dengan Nur yang sebelumnya selalu menutupi sebagian besar wajahnya. Tapi setelah melihat wajah asli sang mutan, Nephri pun menolak cinta Nur.

Mendengar penolakan En Sabah Nur, Rama-Tut memutuskan membunuhnya dengan senjata canggih dari masa depan, lalu tubuhnya dibuang dan ditinggalkan begitu saja.

Di luar dugaan, kekuatan mutan terpendam Nur tiba-tiba muncul. Ia pun bangkit dari kematian dengan kekuatan baru, yaitu keabadian dan perubahan bentuk. Sejak saat itu, En Sabah Nur mengganti namanya menjadi 'Apocalypse'.

Berbekal kekuatan baru ini, Apocalypse berhasil mengalahkan Rama-Tut, namun ia berhasil kabur kembali ke masa depan. Apocalypse juga berhasil mengalahkan Ozymandias, dan akhirnya mengubah musuhnya menjadi makhluk berwujud pasir/tanah dengan teknologi milik Rama-Tut. Dalam wujud ini, Ozymandias mampu melihat masa depan, dan berperan sebagai saksi semua pencapaian Apocalypse sepanjang sejarah.

Lima puluh tahun kemudian, Apocalypse mendatangi Nephri, wanita yang pernah membuatnya patah hati. Saat itu, Nephri sudah menjadi nenek-nenek yang hanya bisa berbaring di tempat tidur. Apocalypse mencemooh wanita ini, yang sudah kehilangan kecantikan dan tubuh sehatnya, sangat kontras dengan kondisi Apocalypse sendiri, yang tetap dalam kondisi prima.

Related

Entertaintment 3433621976885604685

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item