Ini 5 Kisah Mengharukan Anak Kecil yang Merawat Orang Tua

Ini 5 Kisah Mengharukan Anak Kecil yang Merawat Orang Tua

Naviri Magazine - Umumnya, orang tua yang merawat anak, khususnya jika si anak masih kecil. Namun, dunia kadang menyuguhkan hal sebaliknya; justru si anak yang merawat orang tuanya. Hal semacam itu biasanya terjadi karena sebab-sebab tertentu. Bisa karena memang si orang tua yang tidak bertanggung jawab, atau bisa pula karena orang tua menderita sakit tertentu.

Seperti lima kisah berikut ini. Kisah-kisah berikut tentang anak-anak kecil yang seharusnya gembira bermain-main, tapi justru harus merawat orang tuanya.

Bocah 7 tahun merawat ayahnya yang lumpuh

Ou Tongming, lelaki 37 tahun asal China, lumpuh setelah jatuh dari sebuah gedung pada 2013, ketika bekerja sebagai kuli bangunan. Kejadian itu sungguh memukul keluarga miskin Tongming yang tinggal di Desa Wangpu, Provinsi Guizhou.

Setelah menghabiskan banyak biaya untuk pengobatan, istri Tongming meninggalkan dia sambil membawa putri mereka yang berusia 3 tahun, dan hanya meninggalkan putra mereka, Ou Yangling, 7 tahun, untuk merawat sang ayah.

Yanglin harus bangun jam 6.00 pagi untuk menyuapi makan ayahnya, sebelum berangkat ke sekolah. Dia juga belajar memasak nasi sendiri, dan belanja sayuran di pasar untuk dimasak. Saat istirahat siang di sekolah, dia bergegas pulang untuk memberi makan siang buat ayahnya.

Tongming mengatakan, dia hampir saja putus asa dan ingin bunuh diri melihat betapa dia menjadi beban bagi putranya yang masih berusia tujuh tahun. "Saya tidak tega meninggalkan dia menjadi yatim," kata Tongming kepada media lokal, seperti dikutip Shanghaiist.

Bocah 10 tahun antar nenek berobat sejauh 965 kilometer

Seorang anak berumur 10 tahun di China harus menempuh perjalanan selama sebulan untuk mengantar neneknya berobat ke rumah sakit. Anak bernama Shangguan Xi Mu itu harus menempuh perjalanan sejauh 600 mil atau setara 965 Km dari tempat tinggal mereka di Zhangcun Town, Weihai, menuju Jinan, provinsi Shandong, China Timur.

Shangguan melakukan perjalanan ini demi merawat sang nenek, bernama Shen (62), yang tengah menderita stroke. Demi baktinya tersebut, Shangguan juga harus berhenti sekolah. Perjuangan Shangguan tak berhenti di situ. Selama dua tahun, dia juga harus mengumpulkan botol plastik untuk membayar biaya pengobatan neneknya.

"Saya tidak memiliki siapa pun lagi di dunia ini selain nenek, saya harus melakukan apapun yang saya bisa demi nenek saya," ungkap sang bocah sepuluh tahun tersebut, seperti dilansir surat kabar Dailymail.

Anak 8 tahun rela tak makan demi mengobati ayahnya

Selama hampir lima bulan, seorang bocah 8 tahun di Provinsi Hubei, China, rela tak sarapan, dan menggunakan uang sakunya untuk membeli tiket lotre. Dia melakukan itu untuk ayahnya. Song Biyang berharap bisa menang lotre, dan memberikan uang itu kepada ayahnya. Menurut laporan Xinhua, ayah Song sedang sakit dan membutuhkan transplantasi ginjal.

Nenek Song biasanya memberikan bocah itu dua yuan (sekitar Rp 4.002) setiap hari untuk sarapan. Tetapi bukannya dibelikan makanan, dia malah menggunakannya untuk beli tiket lotere di sebuah outlet di dekat rumahnya di Jianli.

Ayah Song diketahui telah berhenti bekerja karena kondisinya yang memburuk. Sayangnya, untuk bisa melakukan operasi transplantasi, ayahnya membutuhkan biaya sekitar 300.000 yuan (sekitar Rp 600 juta). Ayah Song juga diketahui telah bercerai dari ibunya, dan memiliki banyak utang.

Song mengatakan bahwa dia hanya minum air untuk membuat dirinya merasa kenyang saat dia berada di sekolah setiap hari.

Bocah ini jadi pemulung demi sembuhkan penyakit ayahnya

Demi menyembuhkan penyakit ayahnya, bocah 10 tahun ini rela turun ke jalan untuk mengumpulkan kertas dan kardus bekas. Mo Suangyi sekarang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar.

Bocah asal Jiangxi, China, itu bertekad untuk membayar biaya pengobatan ayahnya yang didiagnosis menderita kanker darah. Dokter mengatakan bahwa biaya pengobatan ayah Mo mungkin akan mencapai lebih dari 600.000 Yuan (atau sekitar Rp 1,2 miliar). Di tengah belitan kemiskinan yang mencekik, keluarga Mo pun dilanda keputusasaan.

Namun, karena Mo sangat menyayangi ayahnya, dia tidak mau menyerah pada keadaan. Dia memutuskan untuk turun ke jalan dan mengumpulkan kertas/kardus bekas yang ditemukannya di tempat sampah, dan kemudian menjualnya ke pengepul barang bekas. Menurut laporan Tencent News, dalam dua bulan terakhir, dia telah menjual sekitar 317,5 kg kertas/kardus bekas.

Selain mengais sisa potongan kertas/kardus bekas di jalan, Mo juga harus mengurus semua pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak, mengepel lantai, dan mencuci piring.

Bocah ini bawa motor angkut ayah yang mabuk berat

Kisah ini bisa menjadi contoh perilaku anak berbakti, walau mungkin keliru secara moral. Bocah lelaki tujuh tahun itu nekat mengendarai sepeda motor khusus yang dimodifikasi untuk mengangkut barang. Anak yang tak disebut namanya itu tertangkap kamera mengenakan jas hujan, mengangkut ayahnya yang sedang mabuk berat. Kejadiannya di Kota Yizhou, Provinsi Guangxi Zhuang.

Fotonya menyebar ke jejaring sosial China, Weibo. Netizen Negeri Tirai Bambu memuji bocah itu sebagai contoh anak berbakti. Di samping itu, pengguna media sosial mengecam sang ayah yang tidak bertanggung jawab.

Tak sedikit pula yang mempertanyakan bagaimana bisa bocah itu dibiarkan mengendarai sepeda motor. "Sudah pasti dia tidak memiliki SIM. Sungguh ayah yang kurang ajar membahayakan darah dagingnya sendiri dengan mabuk-mabukan," tulis pengguna weibo dengan akun @atang686.

Related

World's Fact 1357885508403206764

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item