Kisah Sukses Haryanto, Anak Buruh Tani yang Jadi Juragan Bus

Kisah Sukses Haryanto, Anak Buruh Tani yang Jadi Juragan Bus

Naviri Magazine - Saya sering melihat bus PO. Haryanto di jalanan, entah itu di sekitar jalan raya dekat rumah, maupun ketika saya bepergian. Mungkin kamu juga mengalami hal yang sama? Nampaknya bus ini telah menjadi salah satu bus yang menguasai jalanan.

Pada 2003, PO. Haryanto telah memiliki 83 bus eksekutif yang melayani jalur Jakarta-Kudus, Pati, Jepara, Ponorogo, dan Madura. Bukan tidak mungkin sekarang jumlah busnya mengalami peningkatan. Dari itu semua, kita patut meneladani kisah sukses pemilik PO. Haryanto, karena ia dulunya hanya anak seorang buruh tani.

Haryanto adalah nama pemilik PO. Haryanto. Berawal dari kenekatannya merantau ke Jakarta dari Kudus tanpa uang dan pendidikan. Haryanto akhirnya mendaftar sebagai anggota TNI yang merupakan cita-citanya sedari kecil.

Cita-cita Haryanto tercapai, pada tahun 1979 dia mulai bekerja di kesatuan angkatan udara Kostrad di Tangerang. Tugas Haryanto di TNI AU sebagai pengemudi, mengangkut alat-alat berat, meriam, beras ,dan perminyakan. Waktu itu penghasilannya sekitar Rp 18.000 per bulan.

Pernikahan 

Pada 1982, Haryanto memberanikan diri untuk menikah. Namun, gaji belasan ribu yang diterimanya tiap bulan ternyata tak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidup. Bahkan, rumah sewa berukuran 3x4 meter yang dihuni bersama istrinya tak mampu ia bayar.

"Untuk membayar sewa rumah saja saya utang," kenangnya, seperti dikutip dari fanspage PO. Haryanto. Dengan kondisi keuangan yang serba kepepet itulah, justru mempertebal semangat Haryanto untuk mulai mencari usaha sampingan.

Membuka usaha sampingan

Awal membuka usaha, ia tidak langsung memiliki bus. Di tahun 1984, dengan modal tak lebih Rp. 1 juta dari tabungannya, Haryanto nekat membeli 1 unit angkot Daihatsu, dan ia pun menyopiri angkotnya sendiri. Waktu itu rute angkotnya Pasar Anyar-Serpong.

Meskipun telah memiliki usaha angkot, ia tetap mengabdikan diri sebagai prajurit TNI AU. Setiap hari ia menyopir angkotnya dari jam 15.00-16.00, kemudian bekerja di Kostrad hingga pukul 19.00.

Jam 22.00, ia mulai mengemudikan angkotnya lagi hingga dini hari. Bisa dibayangkan betapa sibuknya ia saat itu. Meskipun jam tidur berkurang, demi anak dan istri, ia tetap semangat menjalankan kesibukannya.

Berkat ketekunan tersebut, tahun-tahun berikutnya angkot Haryanto berkembang hingga ratusan unit. Modal untuk membeli angkot juga ia dapatkan dari hasil kerja sampingan yang lain, yaitu sebagai perwakilan bus PO Sumber Urip yang ia tekuni sejak 1990-2000.

Meskipun dari bisnis angkot bisa mengantongi jutaan rupiah per hari, namun Haryanto tak mudah berpuas diri. Tahun 1990, ia membuka satu gerai showroom mobil di Tangerang, yang khusus menjual angkot dari beragam karoseri. Gerai ini tak membutuhkan modal banyak, Haryanto hanya menyiapkan lahan bagi mereka yang ingin menjual angkotnya. Setiap bulan sekitar 20-30 unit terjual.

Merintis PO. Haryanto

Di usianya yang ke 43 tahun, sekitar tahun 2002, Haryanto mengajukan surat pengunduran diri dari TNI AU. Dan sejak pensiun itulah Haryanto mulai sibuk dengan bisnis barunya di Perusahaan otobus, yaitu PO Haryanto.

Kala itu Haryanto mendapat pinjaman dari BRI sekitar Rp 3 miliar. Uang itu ia gunakan untuk membeli 6 unit bus, dimana 1 bus harganya Rp 800 juta.

Pada 2013, jumlah karyawan Haryanto sekitar 500 orang. PO. Haryanto mendidik sopir-sopirnya agar tak ugal-ugalan di jalan. Walau sudah menjadi juragan bus, Haryanto tak segan nongkrong di terminal, memeriksa sendiri kondisi bus-busnya sambil mendengarkan keluhan penumpang.

Sukses berbisnis trasnportasi, pada 1997 ia dan orang tua beserta istrinya berangkat ke tanah suci. Haryanto pun bertekad memberangkatkan para karyawannya ke tanah suci Mekkah. Akhirnya, tekad tersebut berbuah jadi tradisi. Bagi karyawan yang taat dan tekun beribadah, Haryanto tak segan-segan membagi tiket untuk beribadah ke tanah suci Mekkah.

Meskipun pangkat terakhirnya di TNI AU hanya kopral, namun berkat ketekunannya menjalankan bisnis transportasi ini penghasilan Haryanto tak kalah dengan seorang jenderal.

Related

Business 7919520928618733384

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item