Mengenali Karakter Orang yang Suka Menjawab "Terserah!"

Naviri Magazine - Di lingkungan pergaulan sehari-hari, kita mungkin punya teman yang suka sekali mengatakan “terserah” saat ditanya atau dimintai pendapat. Biasanya, saat akan merencakan suatu acara, dan masing-masing orang diminta pendapatkan, teman tadi akan memberikan jawaban khas, “Terserah!”

Misal, “Nanti malam enaknya ngapain, nih?” Teman-teman yang lain menjawab dan memberikan saran. Tapi teman tadi hanya menjawab, “Terserah.”

Berikut ini adalah uraian untuk mengenali kepribadian atau karakter orang yang suka menjawab “terserah” saat dimintai pendapat. Kalau kamu kebetulan termasuk orang yang begitu, sebaiknya mulailah meninggalkan kebiasaan tersebut.

Menunjukkan bahwa kamu terlalu pasrah

Pengucapan kata terserah menunjukkan bahwa kamu terlalu pasrah akan suatu hal. Jika kamu pasrah, kamu tidak memiliki pendirian yang teguh alias terlalu gampang goyah.

Tanpa kamu sadari, temanmu perlahan tidak menyukaimu

Inilah yang terjadi jika kamu biasa mengatakan terserah kepada teman. Tanpa kamu sadari, mereka kesal dengan jawabanmu karena tidak bisa memilih. Akibatnya, mereka secara perlahan-lahan tidak menyukai pribadimu.

Sama saja kamu memenjara kehebatan dirimu sendiri

Kata terserah memang terkesan sepele dan wajar-wajar saja jika diucapkan. Namun, jika terlalu sering kamu ucapkan, kamu telah memenjara kehebatan yang ada dalam dirimu. Karena kehebatan dalam diri itu sebenarnya akan muncul saat kamu memulainya dengan berani dalam memilih sesuatu.

Menunjukkan bahwa kamu terlalu tergantung orang lain

Inilah hal buruk yang kurang disadari jika mengucapkan kata terserah. Kamu akan terlalu tergantung dengan pilihan orang lain. Apa pun yang diputuskan orang lain, kamu setuju-setuju saja tanpa memiliki jawaban

Kamu orang yang tidak percaya diri

Pada dasarnya, orang yang sering mengatakan terserah dalam menentukan pilihan ataupun memutuskan sesuatu adalah orang yang tidak percaya diri. Ia tidak bisa mempertahankan jawabannya karena tidak percaya atas keputusan sendiri.

Terlalu mencari aman

Mulai sekarang, hindarilah mengatakan terserah. Karena sebenarnya perkataan itu sama saja terlalu mencari aman. Misalnya kamu mengatakan terserah pada keputusan akhir kelompok, ini menunjukkan kamu tidak mau ambil risiko dalam memilih alias mencari aman.

Kehadiranmu seperti tidak diharapkan

Beginilah risiko jika kamu suka mengucapkan kata terserah dalam kelompok. Baik jawaban yang kamu lontarkan di grup sosmed atau dalam pertemuan, mengucapkan kata terserah menandakan kamu sebenarnya tidak diharapkan ada. Karena kamu tidak memberi keputusan atau memilih akan menimbulkan anggapan bahwa kamu tidak diharapkan ada pada saat itu.

Lebih miris lagi, kamu akan diremehkan teman

Walaupun kata terserah merupakan hal yang wajar diucapkan, tetap saja kamu harus menghindarinya. Karena, tanpa kamu sadari, teman-temanmu mudah meremehkanmu. Untuk ke depannya, mereka tidak akan mengharapkan jawabanmu, karena telanjur menyepelekanmu yang sebelumnya suka mengatakan terserah.

Kamu merupakan sosok pemalas

Ternyata, mengucapkan kata terserah juga menunjukkan bagaimana kepribadianmu. Kepribadian tersebut adalah sosok pemalas. Karena kamu, dalam menjawab sesuatu saja, malas untuk berpikir dan memilih menjawab terserah, yang sebenarnya tidak berguna untuk dijadikan solusi.

Pada akhirnya, kamu bukan pemimpin yang baik

Ini hal fatal jika kamu suka mengatakan terserah dalam kondisi apa pun. Kamu bukan pemimpin yang baik. Karena dalam memutuskan sesuatu, kamu tidak memiliki jawaban pribadi yang bisa kamu pertahankan. Jadi bagaimana kamu dapat memimpin anggotamu? Hindarilah kata terserah, agar kamu bisa menjadi pemimpin yang baik.

Jadi, marilah kita menjadi orang yang lebih bijaksana, memberi saran, menjadi pribadi yang kreatif, dan mampu memberi keputusan.