Panduan Hemat dan Pintar Mengatur Pengeluaran Keuangan Bulanan

Panduan Hemat dan Pintar Mengatur Pengeluaran Keuangan Bulanan

Naviri Magazine - Uang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, karena uang menjadi sarana untuk mendapatkan banyak hal, termasuk kebutuhan sehari-hari. Karena itulah kita setiap hari bekerja demi memperoleh uang, agar bisa menjalani kehidupan dengan baik.

Karena pentingnya uang dalam hidup, kita juga harus mampu mengelola dan mengatur pengeluaran secara baik, agar uang yang kita peroleh dari bekerja tidak habis begitu saja.

Berikut ini adalah panduan menghemat pengeluaran keuangan setiap bulan, agar uang yang kita miliki tidak hilang sia-sia.

Jangan merasa kaya dulu, keyakinan inilah pemicu utama uangmu selalu ludes tanpa makna.

Merasa kaya wajar saja hadir, setelah kamu menerima gaji. Bagaimana tidak, di hari biasa, kamu berusaha seirit mungkin membelanjakan uang, karena uang di dompet pas-pasan. Namun, di hari gajian, kamu merasa uang yang kamu miliki lebih banyak daripada sebelumnya, sehingga kamu merasa “kaya”.

Padahal, sebenarnya perasaan macam ini bisa membuatmu boros. Kamu yang merasa kaya jadi merasa tidak apa-apa untuk membelanjakan uang lebih dari biasanya. Entah mentrakir teman, makan malam di restaurant mahal, hingga beli barang-barang yang kamu inginkan (padahal sebenarnya tak butuh banget).

Mulai sekarang, hilangkan pikiran macam ini setelah kamu menerima gaji, jika kamu tak mau uang gajimu ludes tanpa makna.

Langsung potong 15% untuk dimasukkan ke dalam rekening tabungan, ini cara sederhana supaya kamu bisa menyisihkan uang.

Menabung wajib dijadikan prioritas utama. Jangan berprinsip menabung jika ada uang sisa, kamu harus mengutamakan menabung di atas segalanya. Ketika kamu menerima gaji, langsung potong 15% dari uang yang diterima, dan masukkan ke dalam rekening tabungan. Ini merupakan cara sederhana supaya kamu ‘terpaksa’ menyisihkan uang.

Segera masukkan 20-25% dari gaji untuk didepositokan, ini bisa jadi cara jitu supaya kamu tak seenaknya sendiri menarik uang.

Selain menabung 15% dari uang gaji, kamu juga bisa mendepositokan 20 hingga 25% uang pendapatan. Beda dengan rekening tabungan yang bisa kamu ambil seenaknya, di dalam deposito kamu benar-benar dipaksa untuk menabung.

Uang yang sudah disetorkan tidak bisa diambil seenaknya, karena akan ada denda yang dibayar. Toh, sebelum uangnya kamu belanjakan untuk hal-hal yang tak terlalu perlu, lebih baik ditabung untuk masa depan, kan?

Kesehatan itu penting, setorkan 500 ribu untuk iuran asuransi kesehatan per bulan.

Kesehatan itu mahal harganya. Mungkin di usia yang masih muda, banyak yang abai pada asuransi kesehatan. Padahal sebenarnya memiliki asuransi kesehatan sedari dini bisa membantu mengamankan kondisi finansialmu.

Nantinya, ketika kamu tiba-tiba jatuh sakit, kamu tak perlu merepotkan orangtua atau berutang demi menambal biaya rumah sakit, karena sudah ada pihak asuransi yang meng-cover biayanya.

Selain itu, jika ternyata kamu sehat-sehat saja dan tak pernah sakit, uang yang kamu setorkan tak akan hilang. Justru bisa terakumulasi dan bisa diambil untuk mencukupi kebutuhanmu yang lain. Kamu tak perlu takut terbebani cicilan yang harus dibayar per bulan, kamu bisa ambil asuransi dengan biaya premi yang paling rendah.

Kamu tetap boleh senang-senang, asal uang yang dianggarkan tak lebih dari 15% dari pendapatan.

Senang-senang tentu boleh saja. Namun kamu harus menetapkan batasannya, supaya kondisi finansialmu tak besar pasak daripada tiang. Kamu bisa mengganggarkan 15% dari uang gaji yang diterima untuk budget senang-senang selama sebulan. Entah nonton film di bioskop, karaoke bersama teman, makan di resto mahal, atau belanja baju.

Kegiatan senang-senang bisa dijadikan ajang untuk memberikan reward pada diri sendiri, dan membuatmu makin semangat bekerja. Namun kegiatan ini juga harus terkontrol, sehingga keuanganmu tetap aman.

Terakhir, selalu sisihkan 10% dari gajimu untuk dana darurat, supaya kamu tidak kelabakan.

Pengeluaran tak terduga pasti ada tiap bulan. Entah membeli kado untuk teman yang ulang tahun, iuran untuk teman yang sedang sakit, hingga sesepele membeli ban motor yang sudah tak bisa ditambal lagi.

Untuk mengantisipasi supaya hal ini tidak memangkas tabungan, kamu bisa menganggarkan 10% dari gajimu. Jika memang dalam bulan ini anggaran dana darurat tak terpakai, kamu bisa memakainya di bulan berikutnya.

Related

Tips 559183603577765409

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item