Renungan dan Pelajaran Terkait Kerja dan Pencapaian Dalam Hidup

Naviri Magazine - Setiap orang pasti ingin mencapai kesuksesan. Yang berbeda adalah definisi kesuksesan yang dimiliki orang per orang. Tentu menjadi keinginan setiap pekerja profesional untuk dapat menyelesaikan setiap tugas dengan baik (bahkan melebihi) dan dapat membuat atasan senang, sehingga akan mendapat berbagai benefit dan opportunity atas prestasinya.

Bagi sebagian yang lain, menjadi seorang yang perfeksionis dan achievement oriented merupakan capaian tertinggi yang harus diwujudkan. Mudahnya, dengan bekerja lebih keras juga sempurna, kesempatan untuk mencapai karir yang gemilang dengan bonus yang besar tentu lebih terbuka lebar. Pertanyaannya, apakah dengan kesuksesan tersebut Anda merasa lebih baik?

Sekarang, tanyakan kepada diri sendiri, kapan terakhir Anda shalat tepat waktu di hari kerja? Siapakah nama wali kelas anak kedua Anda? Pernahkah dalam 3 bulan terakhir ini Anda mengajak keluarga berekreasi? Berapa sering dalam satu minggu belakangan Anda terlambat makan malam?

Ingatkah kita bahwa peran dan tanggung sebagai manusia bukan hanya sebagai karyawan yang harus mengerjakan pekerjaan di kantor dengan sempurna? Bagaimana dengan peran kita lainnya sebagai suami, ayah, anak, tetangga, ataupun makhluk Tuhan?

Banyak orang yang lupa bahwa dalam hidup ini seorang manusia memiliki serangkaian peran (role) dan tanggung jawab (responsibility) yang berbeda-beda. Sayangnya, peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda tersebut juga memiliki KPI (Key Performance Indicator) yang harus kita penuhi. Tidak hanya KPI dalam urusan pekerjaan semata.

Memiliki KPI yang timpang antar peran dan hanya mengutamakan KPI pekerjaan tentu membuat hidup kita tidak seimbang, dan jelas membuat kita tidak dapat mencapai performa yang baik dalam peran dan tanggung jawab kita yang lain (non-pekerjaan).

Hal-hal seperti pertengkaran suami-istri, anak terlibat kekerasan dan pergaulan yang salah, ataupun kehilangan arah dalam hidup, dapat menjadi risiko atas pola hidup yang tidak seimbang tersebut.