Ini Ciri-ciri Imam Mahdi yang Akan Muncul Menjelang Kiamat

Ini Ciri-ciri Imam Mahdi yang Akan Muncul Menjelang Kiamat

Naviri Magazine - Banyak sekali hadits yang menjelaskan tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya, serta masa munculnya. Namun tidak semua hadits tersebut bisa kita jadikan sebagai landasan atau dalil. Terlebih sekarang banyak sekali kelompok atau individu yang mengatasnamakan diri mereka sebagai al-Mahdi atau Imam Mahdi.

Al-Mubarakfuri, dalam Tuhfatul Ahwadzi, menjelaskan bahwa kebanyakan hadits yang berkisah tentang Imam Mahdi tidak bisa dipertanggungjawabkan kesahihannya. Al-Mubarakfuri melanjutkan bahwa hadits-hadits tersebut diriwayatkan oleh beberapa orang yang cukup bermasalah, dan tidak memenuhi kriteria-kriteria perawi yang dapat diterima periwayatan haditsnya.

“Hadits-hadits yang berkaitan dengan kemunculan Imam al-Mahdi banyak sekali. Tetapi sebagian besar adalah hadits dhaif. Tidak diragukan lagi bahwa hadits Abdullah bin Mas’ud yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi pada bab ini tidak sampai pada derajat hasan. Namun hadits ini memiliki beberapa syahid, baik hasan maupun dhaif.

“Adapun hadits Abdullah bin Masud ini, serta syawahid dan tawabi’nya, cukup pantas untuk dalil (kemunculan Imam Mahdi) tanpa keraguan. Pendapat tentang kemunculan Imam Mahdi adalah pendapat yang benar, dan hanya Allah yang Maha Mengetahui.” (al-Mubarakfuri, Tufatul Awadzi bi Syari Jami al-Tirmidzi, [Madinah: Al-Maktabah al-Salafiyah, 1963], j. 6, h. 485)

Hadits Abdullah bin Masud yang dimaksud oleh al-Mubarakfuri adalah hadits yang menjelaskan bahwa akan muncul seorang yang namanya mirip dengan Nabi Muhammad, sebelum kiamat terjadi.

“Dari Abdullah (bin Masud) berkata, Rasulullah bersabda, “Tidak hancur dunia (kiamat) sampai orang Arab memiliki seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama dengan namaku.” (HR. At-Tirmidzi)

Oleh al-Mubarakfuri, hadits yang oleh at-Tirmidzi disebut sebagai hadits hasan sahih ini cukup dijadikan landasan akan kemunculan Imam Mahdi sebelum datangnya kiamat, daripada hadits-hadits tentang al-Mahdi lain, yang kebanyakan dhaif.

Walaupun dalam hadits tersebut sama sekali tidak menyebutkan nama al-Mahdi, namun at-Tirmidzi sendiri memasukkan hadits tersebut dalam bab tentang kemunculan al-Mahdi (Bâb Mâ Jâ’a fi al-Mahdi). Imam at-Tirmidzi hanya meriwayatkan tiga hadits saja yang berkaitan dengan al-Mahdi.

Selain at-Tirmidzi, Abu Daud juga meriwayatkan hadits yang hampir sama, hanya berbeda pada akhir hadits saja.

“Namanya cocok dengan namaku sedangkan nama ayahnya adalah sama dengan nama ayahku.” (al-Mubarakfuri, Tufatul Awadzi bi Syari Jami? al-Tirmidzi, [Madinah: Al-Maktabah al-Salafiyah, 1963], j. 6, h. 485-486)

Ini menunjukkan bahwa nama asli al-Mahdi adalah Muhammad bin Abdullah, sebagaimana nama Rasul dan nama ayahnya. Selain itu, dalam hadits Abu Daud juga diriwayatkan bahwa ciri al-Mahdi adalah dahinya lebar dan hidungnya mancung. (Lihat: Abu Daud, Sunan Abu Daud, (Beirut: Dar Kutb, T.t), j. 4, h. 174)

Selain hadits riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud di atas, banyak juga ulama hadits yang meriwayatkan hadits-hadits tentang al-Mahdi, di antaranya Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Thabarani, dan Abu Ya’la.

Sanad hadits mereka sampai pada sejumlah sahabat seperti Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Thalhah, Abdullah bin Mas’ud, Abu Hurairah, Abu Sa’id Al-Khudri, Ummu Habibah, Ummu Salamah, Tsauban, Qurrah bin Iyas, Ali Al-Hilali, Abdullah bin Haris bin Jaz’i.

Sanad yang menghubungkan antara ahli hadits dengan para sahabat beraneka macam kualitasnya. Ada yang sahih, hasan, dan ada juga yang dhaif.

Kata al-Mahdi dalam hadits sering disebut sebagai laqab (julukan). Rasul hanya menyebutkan nama al-Mahdi dengan ciri: mirip namanya, dan nama ayahnya mirip nama ayah Rasul.

Kata ‘al-Mahdi’ berarti orang yang mendapatkan hidayah. Hal ini nanti terkait tugas yang diemban oleh al-Mahdi, yaitu memberikan kemakmuran dan kejayaan bagi umat, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak-nya.

Dari Abu Said al-Khudri RA, sesungguhnya Rasul bersabda: “Akan muncul di masa akhir umatku, seorang yang diberi petunjuk (al-Mahdi), (yang pada masa itu) Allah SWT memberikan hujan kebaikan, bumi mengeluarkan tanaman-tanamannya, harta akan dibagikan secara merata, binatang ternak melimpah dan umat menjadi mulia, dia akan hidup selama tujuh atau delapan, yaitu musim haji.” (Hadits ini sahih sanadnya, namun tidak diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim). (HR. Al-Hakim)

Hadits-hadits di atas hanya sebagian kecil tentang Imam Mahdi yang berstatus hasan dan sahih. Kebanyakan hadits tentang Imam Mahdi statusnya dhaif.

Oleh karena itu, sebenarnya ciri Imam Mahdi, jika kita mengacu pada hadits hasan dan sahih di atas, hanya tiga: (1) keturunan Nabi Muhammad, (2) namanya mirip dengan Nabi Muhammad, dan nama ayahnya mirip dengan nama ayah Nabi Muhammad, (3) dan dahinya lebar serta hidungnya mancung.

Imam as-Suyuthi pernah menyebutkan bahwa ciri-ciri al-Mahdi palsu adalah mereka membuat standar keimanan sendiri bahwa umat Islam yang mendukungnya sebagai mukmin, dan yang menolak bergabung bersama mereka disebut kafir. Ciri lainnya, mereka berani membunuhi para ulama. (Lihat: Al-Suyuthi, Syarah Sunan Ibn Majah, [Karaci: Qadimi Kutb Khanah, t.t], j. 1, h. 300).

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa para ulama hadits memang sepakat bahwa kemunculan al-Mahdi telah disebutkan dalam hadits. Namun tidak semuanya sahih, bahkan ada yang hasan, dhaif maupun maudhu’ (palsu). Walaupun begitu, kita tidak bisa memastikan tanda-tanda tersebut. Wallahu A’lam.

Related

Moslem World 123444462655337982

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item