Ini 14 Tanda Orang yang Hidup Bahagia di Dunia Sampai Akhirat (Bagian 2)

Ini 14 Tanda Orang yang Hidup Bahagia di Dunia Sampai Akhirat

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Ini 14 Tanda Orang yang Hidup Bahagia di Dunia Sampai Akhirat - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Kedelapan, bersikap wara’ atau berhati-hati dari segala perkara haram, baik yang banyak maupun yang sedikit. Jangankan yang haram, yang halal pun sudah dibatasi dan syubhat sudah dihindari. Dalam hadist disebutkan, siapa pun yang menjauhi perkara syubhat, sejatinya telah membebaskan agama dan kehormatan dirinya. Sebab, orang yang telah berani mengambil perkara syubhat akan terjatuh kepada perkara haram.   

Kesembilan, bersahabat dengan orang-orang saleh. Bahkan, persahabatan ini juga akan berlanjut hingga hari akhir. Salah satu hadis Rasulullah menyatakan, “Sesungguhnya engkau akan dikumpulkan bersama orang-orang yang engkau cintai.” Artinya, jika seseorang cinta kepada orang saleh, maka kelak ia akan dibangkitkan bersama orang-orang saleh. Demikian pula sebaliknya.   

Selain itu, bersahabat dengan orang-orang saleh juga termasuk pelembut dan pengobat hati. Sementara pelembut hati lainnya adalah membaca Al-Qur’an dengan penuh penghayatan, sering berpuasa mengosongkan perut, senantiasa bangun malam, dan merendahkan diri kepada Allah di waktu sahur. 

Kesepuluh, bersikap tawaduk, rendah hati, dan tidak sombong. Sungguh jelas apa yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadisnya, “Siapa saja yang ruhnya meninggalkan jasad, dalam keadaan terbebas dari tiga hal, maka ia masuk surga. Ketiganya adalah kesombongan, kedengkian, dan hutang,” (HR al-Darimi).

Dalam hadis lain ditegaskan, tidaklah seseorang meninggal dan dalam hatinya ada sifat sombong walau hanya seberat biji sawi, maka ia tidak halal mencium aroma surga.

Kesebalas, bersikap murah hati dan dermawan. Sebab, orang yang murah hati itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan sesama manusia, dan jauh dari neraka.

Sedangkan orang kikir itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari sesama, dan dekat dengan api neraka. Sehingga orang jahil yang dermawan lebih dicintai Allah daripada ahli ibadah yang kikir. Dengan pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat, sebagaimana yang diriwayatkan al-Tirmidzi.

Kedua belas, bersikap penyayang kepada sesama makhluk Allah. Hal ini berdasarkan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sayangilah mereka yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayang oleh mereka yang ada di langit.” Dan yang lebih istimewa, orang-orang yang penyayang akan disayang oleh Dzat yang maha penyayang.

Ketiga belas, memberi manfaat kepada sesama makhluk. Sungguh mulia orang yang selalu memberi manfaat kepada sesama. Selain dicap sebagai manusia terbaik, juga dimasukkan ke dalam golongan hamba yang paling dicintai Allah. Ingatlah, amal yang paling dicintai Allah adalah memberikan kebahagiaan kepada seorang muslim, membantu meringankan kesulitannya, melunasi hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya.

Bahkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Bila aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi satu kebutuhannya, maka lebih aku sukai daripada beri'tikaf di masjidku (Masjid Nabawi) selama satu bulan. Siapa saja yang berjalan bersama saudaranya dalam satu kebutuhannya, hingga ia siap membantunya, maka Allah akan menetapkan telapak kakinya pada hari dimana banyak telapak kaki tergelincir.” (HR al-Thabrani).

Keempat belas, selalu mengingat kematian, sebagaimana yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Perbanyaklah kalian mengingat penghancur kenikmatan,” yakni kematian.

Mari kita bandingkan mereka yang lalai pada kematian dan mereka yang ingat pada kematian. Mereka yang lalai umumnya malas beribadah, ceroboh dalam bertindak, tak peduli kewajiban sendiri dan hak orang lain, tak pandang bulu dalam perkara haram, dan seterusnya.

Namun tidak demikian halnya yang ingat pada kematian. Mereka sadar sekecil apa pun yang mereka perbuat akan dipertanggungjawabkan dan diperlihatkan balasannya. "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat sawi pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar sawi pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS al-Zalzalah [99]: 9). 

Itulah tanda-tanda orang yang akan meraih kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Sementara tanda-tanda orang yang akan celaka adalah kebalikan dari tanda-tanda di atas, seperti melalaikan shalat, sibuk dengan hal-hal yang tak bermakna, tidak menjaga kemaluan, dan seterusnya. Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam. 

Related

Moslem World 2982817219026144079

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item