James Wan, Kreator di Balik Film-film Horor Terkenal Dunia

James Wan, Kreator di Balik Film-film Horor Terkenal Dunia

Naviri Magazine - Mendengar nama James Wan, orang dengan mudah akan mengaitkannya dengan banyak film horor. Mulai dari waralaba Saw, Billy the Puppet, Dead Silence, Death Sentence, Insidious dan sekuelnya, The Conjuring dan Annabelle.

James Wan adalah warga Merlbourn, Australia, berdarah Tiongkok. Pria kelahiran Kuching, Sarawak, Malaysia, 26 Januari 1977 ini dikenal sebagai penulis dan sutradara yang sering bekerja sama dengan Leigh Whannel sejak bersekolah bersama di Australia. Mereka bersekolah di Royal Melbourne Institute of Technology.

Jauh sebelum namanya terkenal sebagai seorang sineas, Wan sudah memenangkan penghargaan Best Guerrilla Film di Melbourne Underground Film Festival di tahun 2000 lewat film Stygian. Namanya mulai dikenal publik saat memproduseri dan menyutradarai Saw, Saw II, Saw III, dan Saw IV. Namun dia tak terlibat dalam pembuatan Saw V, Saw IV, dan Saw 3D: The Final Chapter.

Lepas dari Saw, tahun 2007 Wan membuat film Dead Silence. Film ini dibuat justru karena kesuksesan Saw di Festival Film Sundance yang membuat sejumlah pihak meminta Wan untuk membuat film lanjutan untuk mempertahankan pasar.

"Masalahnya cuma satu—saya tak punya ide apa pun untuk film baru. Saya baru saja menarik napas setelah produksi Saw," kata Wan.

Lalu, daripada sekadar menyuruh perusahaan film menunggu idenya datang, Wan mengurung diri di sebuah kamar apartemen yang buruk di Hollywood. Cara ini berhasil memicu dirinya menghadirkan film baru. Maka jadilah film Dead Silence.

Wan menyebut Dead Silence sebagai film, "tentang boneka yang sangat menyeramkan. Jiwa terlantar seperti yang muncul di Twilight Zone atau film-film Hammer Horror. Sangat old-school."

Selepas film Death Sentence yang sedikit berhubungan dengan Dead Silence, film Wan yang membawa namanya semakin dikenal adalah Insidious. Hingga kini, boleh dibilang ini film horor dengan level paling tinggi. Film ini pertama kali ditampilkan di Toronto International Film Festival, sebagai bagian dari program Midnight Madness.

Film ini dibuat Wan secara independen. Namun justru itu memberinya keuntungan. "Saya bisa membuat film itu dengan momen paling penuh, dengan keanehan dan kengerian yang mungkin dilakukan," kata Wan.

Untuk membangun kengerian dalam film ini, Wan mengaku menggunakan teknik yang juga dilakukan dalam film The Sixth Sense, The Others dan film-film karya David Lynch.

"Saya bisa bilang sangat mengagumi David Lynch. Dialah pengaruh terbesar sejak Saw. Demikian juga dengan sutradara Italia, Dario Argento, yang sangat besar pengaruhnya buat saya," kata Wan tentang pengaruh sutradara lain.

Usai Insidious, Wan membuat The Conjuring, yang diangkat dari kisah nyata. Usai Conjuring, Wan langsung menggarap Insidious: Chapter 2. Film ini cukup menarik karena juga melibatkan Oren Peli, kreator Paranormal Activity, selaku produser eksekutif.

"Saya merasa sekuel Insidious ini adalah reaksi terhadap Saw. Karena saya tak terlibat di semua sekuel Saw, perasaan itulah yang saya bawa ketika membuat sekuel Insidious," kata Wan.

Tak ingin jadi spesialis horor

Wan sebenarnya tak ingin selalu dikaitkan dengan film horor semata. "Keahlian sangat penting. Mungkin ironis bahwa genre horor sering diremehkan dalam kritik. Tapi seringkali ini film-film terbaik yang bisa Anda temukan dalam hal keahlian dalam pembuatannya," kata Wan yang sering menggunakan boneka ventriloquis sebagai obyek kengerian.

"Anda tak akan bisa menakut-nakuti orang jika penonton melihat kekonyolan di layar."

Karena intensitas film-filmnya, Wan dimasukkan ke kelompok tak resmi Splat Pack oleh sejarawan film Alan Jones di majalah Total Film. Splat Pack adalah kumpulan sutradara yang membuat film-film brutal penuh kekerasan, yang anggota lainnya adalah Alexander Aja, Darren Lynn Bousman, Neil Marshall, Greg Mclean, Eli Roth, Leigh Whanell, dan Rob Zombie.

Lucunya, meski dalam membuat film horor banyak orang yang menilai Wan sebagai sosok hebat, Wan sendiri mengaku bukan pemberani. Dalam sebuah wawancara dengan Variety, Wan mengatakan, "Sebenarnya saya sangat mudah takut di dunia nyata, jadi saya membuat semua lokasi syuting sangat terang dan menyenangkan saat kamera tak merekam."

Menjadi spesialis horor jelas bukan cita-cita James Wan. Dia mengatakan punya keinginan membuat percobaan dengan berbagai genre lain. "Saya dan Leigh bukan cuma penggemar film horor. Kami pecinta film. Saya suka film aksi juga, saya ingin membuat film aksi juga dan komedi romatis. Jadi jika saya bisa mendapatkan bahan yang bagus, pasti akan saya buat."

Related

Figures 8878588297300828537

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item