Kisah Sedih di Balik Penghargaan Nobel yang Terkenal di Dunia

Kisah Sedih di Balik Penghargaan Nobel yang Terkenal di Dunia

Naviri Magazine - Nama Alfred Bernhard Nobel lebih dikenal karena Hadiah Nobel tahunan yang telah diberikan selama lebih dari 100 tahun terakhir. Tetapi ide pemberian Hadiah Nobel itu tidak muncul dengan sendirinya. Ada rasa bersalah di balik penghargaan tersebut.

Dilansir dari Live Science, saat belajar kimia di Paris, Nobel bertemu dengan ahli kimia asal Italia, Ascanio Sobrero. Keduanya terlibat proyek penelitian yang pada 1847 berhasil menemukan nitrogliserin, bahan peledak cair berminyak yang diramu dengan menggabungkan gliserin, asam nitrat dan asam sulfat.

Temuan nitrogliserin kemudian dikembangkan oleh keluarga Nobel yang berlatar belakang pengusaha untuk kebutuhan industri. Nahas, dalam sebuah percobaan pada 1864, Emil (adik Alfred Nobel) dan beberapa orang lainnya tewas karena ledakan nitrogliserin di salah satu pabrik mereka di Swedia.

Peristiwa kecelakaan tersebut mendorong Nobel untuk kembali meracik nitrogliserin yang aman. Serangkaian percobaan tak jarang memakan korban jiwa. Pada 1867, ia sukses menemukan racikan yang tepat dengan mencampurkan nitrogliserin dengan tanah diatom.

Walhasil, ledakan diklaim lebih stabil. Temuannya ini diharapkan berguna bagi perusahaan pertambangan untuk menghancurkan bebatuan. Nobel kemudian mematenkan temuan tersebut dengan nama Dinamit, diambil dari kata Yunani dunamis yang artinya “kekuatan”.

Seketika dinamit sangat populer dan merevolusi dunia pertambangan dan konstruksi. Nobel tumbuh menjadi seorang kaya raya. Namun, dalam perkembangannya, dinamit malah dipakai di dunia militer untuk berperang. Salah satu yang paling awal adalah pada Perang Jerman-Perancis (1870). Sejumlah surat kabar Perancis bahkan menggambarkan Nobel sebagai pria tajir pencabut nyawa.

Nobel kaget menyaksikan pemberitaan soal dinamit dan dirinya. Satu tahun sebelum meninggal dunia pada 1896, Nobel menulis surat wasiat yang berpesan menyisihkan sebagian besar tanah miliknya yang luas untuk mendanai penghargaan Hadiah Nobel yang akan diberikan kepada tiap orang yang dianggap berjasa di bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra, ekonomi dan perdamaian. Penghargaan Hadiah Nobel digelar tiap tahun sejak 1901.

Sebenarnya, Alfred Nobel tidak pernah secara eksplisit mengatakan menyesal telah menemukan dinamit. Dilansir dari Quartz, menurut Bertha von Suttner, aktivis perdamaian dari Austria yang bertemu Nobel pada 1876, Nobel mengaku berharap bisa menemukan bahan berdaya ledak tinggi untuk mengakhiri peperangan. Tentu saja angan-angan Nobel tak terwujud.

Related

Science 7586500299671769625

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item