Lithopedion, Bayi yang Membatu Puluhan Tahun di Dalam Perut

Lithopedion, Bayi yang Membatu Puluhan Tahun di Dalam Perut

Naviri Magazine - Lithopedion atau Litopedion yang dikenal juga sebagai bayi batu, adalah ketika janin meninggal dunia saat sang ibu mengalami kehamilan abdominal.

Posisi bayi di dalam rongga perut menyebabkannya susah keluar. Sedangkan ukuran bayi terlalu besar untuk diserap kembali oleh tubuh. Akibatnya, bayi yang mati itu mengalami kalsifikasi atau pembatuan oleh kalsium, untuk mencegah terjadinya infeksi pada organ ibu.

Biasanya, bayi batu baru ditemukan sekian puluh tahun kemudian, setelah pasien memeriksakan diri karena alasan lain, atau menjalani pemeriksaan yang melibatkan sinar-X.

Litopedion tertua sejauh ini adalah seorang wanita berusia 94 tahun yang mengandung bayi batu selama 60 tahun.

Kasus litopedion sangat langka. Menurut Sao Paulo Medical Journal, dalam rilis tahun 2000, fenomena ini terjadi 1,5 sampai 1,8 persen dalam kehamilan abdominal (kehamilan di rongga perut).

"Kurang dari 300 kasus dalam 400 tahun terakhir yang tercatat di literatur medis dunia," jelas jurnal itu, dilansir Newser. Tampaknya, jumlah kasus ini 2/3 ditemukan pada wanita yang sudah berusia di atas 40 tahun, dengan janin membatu dalam rentang mulai 4 hingga 60 tahun.

Sejauh ini, litopedian pertama yang diketahui, dialami seorang wanita bernama Chatri asal Perancis. Ia hamil pertama kali di usia 40 tahun, pada 1554. Namun, tak pernah melahirkan walaupun sudah pecah ketuban. Setelah kematiannya di usia 68 tahun, sang suami meminta dokter untuk memeriksa tubuh Chatri. Akhirnya ditemukan bayi perempuan yang membatu pada 1582.

Kasus terakhir dialami seorang wanita berusia 84 tahun asal Brazil. Nenek tersebut masuk rumah sakit di Natividadi, negara bagian Tocantins, karena mengeluhkan sakit perut dan kepala pusing.

Saat tes sinar-X, dokter menemukan janin berusia 20 hingga 28 minggu yang membatu selama 40 tahun. Nenek itu kemudian dirujuk ke rumah sakit Porto Nacional untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun dia menolak janinnya diangkat, walaupun dokter berharap dia berubah pikiran.

Related

Science 3084836501839916858

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item