Kisah Orang-orang yang Mencari Bahtera Nabi Nuh (Bagian 2)

Kisah Orang-orang yang Mencari Bahtera Nabi Nuh

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Orang-orang yang Mencari Bahtera Nabi Nuh - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Dalam perjalanan kali ini, ia menemukan sebelas batu pipih berlubang, yang rata-rata beratnya antara 4 hingga 10 ton. Batu-batu ini diindikasikan Wyat sebagai pemberat kapal agar tidak oleng oleh tiupan angin kencang.

Sementara itu, dari hasil pengamatan peralatan canggih, David Fasold memperoleh indikasi bahwa batuan formasi kapal yang ditemukan itu adalah kayu yang sudah menjadi fosil. Pada beberapa lokasi juga terdapat konsentrasi logam, yang diduga merupakan pengikat balok.

Hasil deteksi dari geo-radar mengindikasikan bahwa di bawah fosil formasi kapal itu ada ruangan yang diduga kamar-kamar. Namun formasi itu hanya muncul sepertiganya. Diduga, pada waktu itu, kemungkinan memang terdampar pada lumpur, sehingga sebagian dari badan kapal hingga saat ini masih terbenam, yang sekarang setelah ribuan tahun, semuanya telah berubah menjadi karang.

Gene Collins, dari Departemen Ilmu Geologi AS, yang tidak percaya begitu saja pada laporan David Fasold, pada penghujung tahun 2000 bersama tim yang terdiri dari 12 -rang dan berbagai disiplin ilmu, juga berangkat ke lokasi yang diduga merupakan tempat terdamparnya kapal raksasa Nabi Nuh.

Berangkat bersama tim itu, ahli geologi lelautan, Dr. Robert Balard , yang telah sukses menemukan bangkai Titanic, istana Cleopatra, dan benua yang hilang Atlantis.

Menurut Collins, formasi fosil kapal itu diduga kuat kapal Nabi Nuh AS. Karena dengan berbagai dalih apa pun, tidak mungkin ada benda asing yang diduga kapal yang sudah memfosil berada pada ketinggian 15.500 kaki tanpa suatu sebab.

Fosil kapal yang ditemukan itu merupakan nenek moyang kapal bangsa Sumeria. Dari uji karbon di sekitar lokasi kapal, ternyata mengandung 4,95% karbon, dan pada beberapa lokasi terdapat kandungan besi yang cukup banyak. Dari segi tingginya kandungan karbon, hal ini berarti karbon itu berasal dari kayu yang sudah membatu. Padahal, di lokasi lain, kandungan karbonnya hanya 1,88% yang biasa diperoleh dari kandungan tanah biasa.

Harold Cofins, ahli geologi tim yang juga bertindak sebagai juru bicara tim, mengungkapkan bahwa kapal itu terbuat dari kayu spesies Sigilata, yang telah diawetkan dengan sejenis ter. Spesies kayu ini sejenis kayu raksasa, yang kini sudah punah dari muka bumi.

Menurut para ahli biologi kehutanan, kayu jenis ini memiliki keluarga sekitar 200 spesies, yang beberapa di antaranya masih hidup di Amerika Utara, Patagonia, dan Australia.

Tentang banjirnya, Dr. Robert Balard mengungkapkan bahwa dari bukti-bukti yang ada di ketinggian itu, banjir besar pernah melanda bumi pada 10.000 tahun yang lalu, dan air sempat mencapai ketinggian lebih dari 15.000 kaki. Untuk mencapai posisi seperti saat ini, hingga munculnya benua-benua dan pulau-pulau, memakan waktu hingga 7.500 tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Ballard mengaku telah menginvestigasi teori yang diajukan dua ilmuwan dari Columbia University, yang menyebut pernah ada banjir raksasa di wilayah Laut Hitam.

Mereka yakin, Laut Hitam sebelumnya adalah danau air tawar yang terisolasi, dikelilingi ladang pertanian. Hingga ia akhirnya dibanjiri luapan air. Meski belum menemukan hasil dalam pencarian, ia tetap meyakini keberadaan bahtera itu.

Pada tahun 2006, citra satelit secara detail menunjukkan, benda mirip kapal yang diduga kapal Nuh itu adalah gunung yang dilapisi salju. Namun, fakta ilmiah itu tak memudarkan keyakinan para pencari.

Kelompok peneliti dari China dan Turki, yang tergabung dalam Noah’s Ark Ministries International (NAMI), melakukan ekspedisi ke Ararat. Pada 26 April 2010, mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh, berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.

Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu, mengambil foto dan beberapa spesimen untuk membuktikan klaim mereka.

“Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen,” kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk.

Namun, klaim tersebut diragukan banyak pihak. Dr. John Morris, arkeolog kawakan Institute for Creation Research, bahkan menuding penemuan tersebut sebagai kebohongan. Morris telah memimpin 13 ekspedisi ke Gunung Ararat untuk mencari kapal yang disebut dalam kitab suci. Dia mengetahui dengan pasti lokasi di Ararat, dan menyebut penemuan para peneliti China tersebut merupakan penipuan.

Misteri itu juga menarik perhatian mantan bintang serial televisi populer Baywatch, Donna D’Errico. Namun, malang tak dapat ditolak. D’Errico, yang pernah menjadi Playmate of the Month majalah Playboy, babak belur dan terluka usai jatuh saat pendakian di Turki. Untung saja nyawanya selamat.

Peninggalan sejarah di gunung yang senantiasa diselimuti salju yang terletak di Timur Turki itu bukan saja menarik minat para pengkaji sejarah, namun pihak penyelidik US seperti CIA pun mencoba melakukan penelitian disana. Sejauh ini, CIA telah menggunakan satelit dan pesawat Stealth untuk mengambil gambar objek yang terdampar di puncak gunung tersebut.

Gambar-gambar itu telah menjadi rahasia besar dan tersimpan rapi dengan kawalan yang ketat, bersama rahasia-rahasia penting yang lain di Pentagon. Sudah beratus-ratus orang mencoba mendaki Gunung Aghi-Dahl yang kerap dijuluki Gunung Kesengsaraan atau Mount Ararat itu, namun hanya beberapa orang yang berhasil menaklukannya. Selebihnya hanya menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya.

Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yang dapat sampai ke puncak Mt. Ararat, sekaligus dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri sebuah artefak yang berharga tersimpan abadi di puncaknya.

Lalu, apakah sebenarnya artefak yang terkubur selama ribuan tahun di puncak Ararat itu? Benarkah itu adalah bahtera Nuh?

Related

Science 4386553459066126536

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item