Mengenal Tradisi Perayaan Lulus SMA di Berbagai Negara

Mengenal Tradisi Perayaan Lulus SMA di Berbagai Negara

Naviri Magazine - Yang namanya lulus SMA sudah pasti bikin senang dan bahagia. Makanya tak heran kalau merayakan kelulusan selalu heboh. Dari yang saweran buat bikin bingkisan untuk panti asuhan dan anak-anak yatim, sampai corat-coret baju sekolah sebagai tanda sudah bukan anak SMA lagi. Ada lagi yang main lempar tepung mirip perayaan ulang tahun.

Ternyata, acara-acara yang heboh itu tak hanya di Indonesia. Di beberapa negara bahkan ada yang lebih heboh dibandingkan di Indonesia.

Dari sekian banyak negara, ada beberapa negara yang punya tradisi merayakan kelulusan dengan cara unik. Sebagian dari mereka masih memegang adat istiadat dan tradisi yang sudah turun temurun. Mereka tak merasa malu, apalagi ketinggalan zaman, meski merayakan lulus SMA dengan adat istiadat lama.

Bahkan, tidak sedikit yang merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari anak-anak yang melestarikan budaya negaranya. Seperti apa perayaan kelulusan SMA di negara lain?

Studentmossa, Swedia

Sebagai negara yang hidupnya teratur, perayaan kelulusan SMA di sana juga diatur dan tak sembarangan. Perayaan lulusan ini namanya studentmossa. Acaranya formal, di mana siswa yang lulus harus pakai baju formal dan topi pelaut warna putih.

Mereka wajib foto sama keluarga, yang dilanjutkan dengan keliling kota naik truk dan traktor. Jalan-jalan biasanya penuh orang yang ikut menyambut sambil melepas balon.

Lepas kancing, Jepang

Buat merayakan kelulusan, pelajar pria di Jepang melepas dua kancing baju paling atas dari seragam sekolah. Terus, kancing ini dikasih buat adik kelas yang dia senangi. Dua kancing paling atas yang dicopot itu jadi simbol cinta, karena letaknya paling dekat dengan hati.

Entah rayuan ini diterima atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting ada ungkapan kalau dia suka sama adik kelas. Oh ya, pelajar perempuan juga boleh minta kancing dari laki-laki impiannya.

Pesta mobil, Norwegia

Perayaan lulus SMA di Norwegia diadakan sejak 1 Mei sampai 17 Mei setiap tahun, berbarengan dengan Hari Konstitusi Norwegia. Puncak perayaan biasanya pada 16 Mei malam, di mana anak-anak yang baru lulus wajib pakai celana panjang dan topi merah, lalu naik mobil ramai-ramai.

Di mobil, mereka menyanyi sambil makan dan minum. Besok paginya, mereka berkumpul sama warga yang lain buat merayakan Hari Konstitusi Norwegia.

Bel terakhir, Rusia

Biasanya diadakan akhir Mei, berbarengan dengan hari terakhir tahun ajaran. Jadi, pas bel terakhir berbunyi, mereka langsung bersuka cita. Makanya nama perayaan lulusannya disebut The Last Bell.

Yang cewek pake gaun hitam dilengkapi celemek warna putih. Pakaian ini untuk menghormati seragam sekolah mereka biar tidak kotor. Terus mereka berbaris di depan sekolah, yang dilanjutkan acara bebas sampai mandi di air mancur ramai-ramai di halaman sekolah.

Related

World's Fact 1831303916274122732

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item