Apakah Organisasi Illuminati Benar-benar Ada di Dunia?

Apakah Organisasi Illuminati Benar-benar Ada di Dunia?

Naviri Magazine - Apakah Illuminati ada... atau tidak? Tergantung. Jika yang disebut “Illuminati” adalah orang-orang kuno yang merahasiakan diri karena menyimpan pengetahuan berbahaya, tentu jawabannya tidak ada—atau “sudah tidak ada”—karena orang-orang itu tentu sudah lama meninggal dunia.

Tetapi ideologi Illuminati jelas masih ada, tak jauh beda dengan ideologi lain semisal marxis, kapitalis, atau bahkan machiavilis. Karl Marx sudah lama mati, tapi ideologinya masih ada. Adam Smith sudah lama mati, tapi ideologinya tetap dipelihara. Begitu pula Illuminati.

Penggagas ideologi memang bisa mati, tapi ideologi tidak bisa mati—namanya juga ideologi, bagaimana mematikannya? Komunisme, sebagai contoh, mungkin memang bisa ditekan—tapi apakah mati? Tidak! Ideologi itu masih ada, tak peduli di mana pun tempatnya.

Terkait Illuminati, secara organisasi—jika kita mengartikan organisasi secara konvensional—mungkin tidak ada. Tapi ideologinya jelas masih ada, karena Illuminati memang berakar pada sesuatu yang nyata. Kenyataan ini yang tidak dipahami banyak orang.

Jika kita membayangkan Illuminati sebagai organisasi—sebagaimana organisasi konvensional seperti yang kita kenal—hasilnya pasti akan konyol, dan itulah yang dilakukan para penggila teori konspirasi. Untuk memahami Illuminati secara ilmiah, pahami ia sebagai ideologi.

Jadi, apakah orang-orang yang disebut sebagai “kelompok rahasia Illuminati” benar-benar ada? Di masa lalu, ya... ada. Kenapa mereka merahasiakan diri? Karena mereka menyimpan pengetahuan berbahaya, yang secara frontal akan bertabrakan dengan doktrin agama.

Sebelum masuk ke inti persoalan—rahasia Illuminati—mari kita lihat kasus lain terlebih dulu sebagai perbandingan.

Ingat Copernicus? Atau Galileo? Mereka nyaris mati karena menyatakan suatu keyakinan yang bertolak belakang dengan doktrin agama di masa lalu.

Di masa lalu, doktrin agama menyatakan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta, karenanya Matahari mengelilingi Bumi. Itu doktrin yang diyakini jutaan orang di zaman kuno. Lalu Copernicus, juga Galileo, menyatakan hal berbeda. Mereka tahu doktrin itu salah kaprah!

Berdasarkan penelitian, Copernicus maupun Galileo sama-sama menyadari bahwa pusat alam semesta bukan Bumi, tapi Matahari. Bukan Matahari yang mengelilingi Bumi, tapi justru Bumi yang mengelilingi Matahari. Ketika mereka menyatakan hal itu, agama kalang kabut.

Dengan kekuasaan yang dimiliki, agama lalu menekan keduanya, termasuk menuntut Galileo agar “meralat” pernyataannya, dan mengakui bahwa dia salah. Jika tidak, dia terancam hukuman mati karena telah “menyalahi doktrin agama”. Agama selalu benar, dan tak mungkin salah!

Belakangan, seiring kemajuan zaman dan pengetahuan, terbukti bahwa Galileo benar—bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, dan Bumi hanyalah kerikil di luasnya jagad raya. Setelah tak bisa lagi mengelak dari kebenaran, Gereja minta maaf atas masa lalu.

Hal sama terjadi pada orang-orang Illuminati. Mereka memiliki pengetahuan yang serupa dengan pengetahuan yang dimiliki Galileo, tapi jauh lebih berbahaya, karena pengetahuan mereka secara telak menghantam doktrin paling penting di jantung kepercayaan agama.

Agama-agama samawi memiliki doktrin mengenai pentingnya memperbanyak keturunan. Karenanya, agama pun “memerintahkan” untuk kawin dan beranak-pinak. Itu doktrin penting, karena agama mana pun tentu ingin memiliki umat yang banyak, sebanyak-banyaknya.

Dalam hal itu, Illuminati punya pemikiran dan keyakinan yang bertolak belakang. Mereka paham, agama-agama memerintahkan umatnya untuk beranak pinak, agar jumlah mereka semakin banyak. Tetapi, bagi Illuminati, jika itu yang terjadi, maka Bumi akan semakin rusak.

Rumus yang dipahami Illuminati begitu sederhana, begitu jelas, begitu gamblang, hingga siapa pun mestinya bisa mengerti. Bumi memiliki kapasitas terbatas, karena tidak mungkin lebih luas lagi. Artinya, ketika populasi meledak, kerusakan Bumi adalah hal mutlak, niscaya.

Di masa lalu, Illuminati sudah mencoba mengatakan pemikiran mereka, bahwa ini—doktrinasi mengenai kawin dan beranak pinak—sudah saatnya dihentikan. Karena, jika tidak, umat manusia akan menyongsong kehancuran. Dan apa yang terjadi? Mereka diburu, dan dibunuh.

Bayangkan saja. Galileo sekadar mengatakan Bumi mengitari Matahari, dan dia terancam hukuman mati. Kita bisa membayangkan kemurkaan macam apa yang dihadapi orang-orang Illuminati, ketika mereka menyatakan pemikirannya yang secara frontal menghantam doktrin.

Karena itulah, Illuminati lalu memilih untuk merahasiakan diri. Karena menampakkan diri terang-terangan—dengan pengetahuan yang mereka miliki—sama saja mengundang maut.

Waktu itu, Illuminati hanyalah kumpulan orang biasa, tanpa memiliki kekuatan apa pun. Mereka hanya memiliki pengetahuan—sesuatu yang tidak dimiliki jutaan orang lain di zamannya—dan mereka jelas tidak berdaya saat berhadapan dengan doktrin dan kekuasaan agama.

Jadi, sejak dulu, Illuminati memang bukan organisasi—jika organisasi yang kita maksud adalah organisasi konvensional. Mereka hanya kumpulan orang dengan pengetahuan yang sama, dengan visi yang sama, dan memilih merahasiakan diri karena tidak ingin ribut.

Dan apakah orang-orang itu sudah mati? Mereka jelas sudah mati, karena itu dua ribu tahun yang lalu! Tetapi, seperti yang disebut tadi, ideologi mereka tidak pernah mati. Dari waktu ke waktu, dari zaman ke zaman, selalu ada orang-orang yang mewarisi pengetahuan mereka.

Dunia bisa membunuh siapa pun, tapi tidak bisa membunuh ideologi. Ia seperti air—kita sumbat alirannya di sana, ia akan mengalir ke sini. Dan jika kita menyumbat semua alirannya, ia akan merembes ke mana-mana, membasahi apa saja, atau bahkan meledak jika punya kekuatan.

Dua ribu tahun yang lalu, ada orang-orang tercerahkan yang telah memberitahu bahwa kalau kita tidak mengendalikan populasi, Bumi akan menuju kehancuran. Itu dua ribu tahun yang lalu... bisa membayangkan bagaimana reaksi masyarakat yang waktu itu masih “primitif”?

Jangankan dua ribu tahun yang lalu, di zaman sekarang pun—ketika pengetahuan begitu mudah didapat, dan bukti-bukti kerusakan Bumi sudah terhampar—masyarakat masih sulit diyakinkan.

Related

Science 7539697982430740624

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item