Waduh, Cara Kita Mencuci Tangan Selama Ini Ternyata Salah!

 Waduh, Cara Kita Mencuci Tangan Selama Ini Ternyata Salah!

Naviri Magazine - Apakah mungkin kita bisa benar-benar menjaga tangan bersih dari kuman?

Ada dua strategi utama: Pertama adalah mengurangi massa mikroba secara keseluruhan—maksudnya, mengurangi jumlah bakteri, virus, dan tipe mikroorganisme lainnya. Kita bisa melakukan ini dengan cara mencuci tangan dengan sabun dan membilasnya dengan air. Zat kimia sabun membantu menyingkirkan mikroorganisme dari tangan kita, dengan cara menonjolkan sifat licin kulit kita.

Penelitian menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air secara efektif, secara signifikan mengurangi jumlah bakteri penyebab diare.

Strategi kedua adalah membunuh bakteri. Kita bisa melakukan ini dengan menggunakan produk yang mengandung zat antibakteri seperti alkohol, klorin, peroksida, klorheksidin, atau triclosan. Beberapa penelitian akademis menunjukkan bahwa sabun antibakterial lebih efektif mengurangi beberapa jenis bakteri tertentu dibanding sabun lainnya.

Namun, ada satu masalah: Beberapa sel bakteri di tangan kita mungkin memiliki gen yang memungkinkan mereka tahan terhadap zat antibakterial. Ini artinya zat bakterial membunuh beberapa bakteri, tapi sisanya bertahan di tangan.

Lebih jauh lagi, gen yang membuat bakteri tahan antibakterial bisa menyebar ke bakteri lain. Secara bersama-sama, bakteri “anti-bakterial” ini membuat penggunaan zat antibakterial tidak efektif. Lagi pula, penggunaan produk antibakterial jangka panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Contohnya, studi menggunakan binatang dalam investigasi zat antibakterial triclosan, yang digunakan dalam sabun, pasta gigi, dan deodoran, ternyata bisa mengubah cara kerja hormon dalam tubuh. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah melarang penjualan bebas produk sabun antiseptik yang mengandung triclosan dan banyak bahan aktif antibakterial lainnya.

Maka dari itulah, silakan gunakan sabun biasa dan air saja.

Berikut rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS tentang cara membersihkan tangan:

- Basahi tangan dengan air bersih.

- Gunakan sabun, dan gosok setiap ujung tangan selama 20-30 detik.

- Bilas dengan air bersih.

- Keringkan tangan dengan handuk bersih yang kering.

Sebuah penelitian mengindikasikan bahwa 93.2 persen dari 2.800 responden survei tidak mencuci tangan setelah batuk atau bersin. Sebuah penelitian baru juga menunjukkan bahwa di kalangan kota-kota pelajar, dari 3.749 orang, rata-rata waktu mencuci tangan hanya enam detik!

Kalau sabun dan air tidak tersedia, CDC merekomendasikan penggunaan zat alkohol pembersih tangan yang mengandung paling tidak 60 persen etanol. Alkohol memiliki spektrum yang luas bagi aktivitas antimikrobial dan lebih efektif melawan kuman, dibanding zat antibakterial lainnya. Namun, pembersih tangan berbasis alkohol tidak akan efektif melawan semua jenis kuman.

Jadi, sebetulnya, pesan akhirnya apa? Jelas bahwa mencuci tangan dengan sabun cair dan air efektif dalam mengurangi penyebaran mikroorganisme berbahaya, termasuk yang tahan terhadap zat antimikrobial.

Ketika kamu tidak memiliki kesempatan untuk mencuci tangan setelah menyentuh permukaan kotor, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol. Hindari menyentuh mulut, hidung dan mata, menggunakan tangan.

Jangan lupa jaga kesehatan mikrobiota dengan cara menghindari stres, tidur yang cukup, dan “memupuk” mikroba usus, dengan mengonsumsi berbagai macam makanan berbasis tanaman. Ingat, dunia kita memang penuh dengan kuman.

Related

Tips 5736936288483859971

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item