Dark Web, Situs Gelap di Internet yang Ternyata Juga Punya Manfaat

Naviri Magazine - Dark web, bagian dari internet yang tersembunyi, biasanya dikaitkan dengan sejumlah aktivitas ilegal, termasuk pembelian dan penjualan obat-obatan, senjata api, data keuangan yang dicuri, dan jenis informasi berharga lainnya.

Dark web juga tidak memiliki informasi seperti web pada umumnya. Semua pergerakan dan transaksinya anonim.

Itu mungkin terdengar kejam, tetapi beberapa ahli berpendapat bahwa dark web juga berguna dalam menghindari sensor internet.

Saat kebanyakan orang menghabiskan waktu online mereka di platform surface web, yang merupakan bagian dari World Wide Web yang dapat diakses dengan browser standar dan mesin pencari, akses ke dark web telah jadi lebih mudah.

Dark web adalah bagian kecil dari deep web, yang merupakan bagian dari internet yang tidak dapat ditemukan menggunakan mesin pencari. Bagian dari deep web termasuk banyak situs yang mengharuskan pengguna untuk masuk dengan nama pengguna dan kata sandi.

Deep web sendiri diperkirakan sekitar 400 hingga 500 kali lebih besar daripada internet umum. Sementara itu, dark web relatif lebih kecil, hanya terdiri dari serangkaian jaringan terenkripsi yang mampu menyembunyikan identitas dan lokasi pengguna, dan hanya dapat diakses dengan perangkat lunak khusus.

Bagian yang paling populer dari jaringan tersebut disebut TOR, atau The Onion Router, yang awalnya dikembangkan untuk digunakan oleh pemerintah sebelum dibuat tersedia untuk masyarakat umum.

"Ketika orang-orang biasanya merujuk ke dark web, sering kali mereka mengacu pada sebagian dari internet yang dapat diakses menggunakan jaringan penjelajahan anonim yang disebut TOR," kata Charles Carmakal, wakil presiden di firma cybersecurity FireEye, kepada podcast CNBC "Beyond the Valley".

Salah satu fungsi utama dari jaringan TOR adalah memungkinkan pengguna mengakses halaman ".onion", yang dienkripsi khusus demi memaksimumkan privasi.

Carmakal menjelaskan bahwa TOR juga memungkinkan pengguna terhubung ke situs web normal secara anonim, sehingga penyedia layanan internet mereka tidak tahu apa yang sedang mereka jelajahi. Demikian pula, situs web tidak akan dapat menentukan lokasi pengguna yang menjelajahi laman/page mereka.

Pada browser TOR, permintaan koneksi dialihkan beberapa kali sebelum mencapai tujuan mereka. Misalnya, jika seorang pengguna di Singapura sedang mencoba untuk terhubung ke sebuah situs web di London, permintaan itu pada browser TOR dapat dialihkan dari Singapura ke New York, ke Sydney, ke Capetown, dan akhirnya ke London.

Menurut Carmakal, layanan seperti TOR adalah alat yang berguna bagi banyak pengguna untuk memotong sensor negara dan tindakan keras di internet. Dengan itu, katanya, mereka dapat berkomunikasi dengan dunia bebas tanpa dampak apa pun. Layanan ini juga digunakan oleh wartawan dan penegak hukum, katanya, seperti dilansir dari CNBC International.

Namun, istilah dark web saat ini umumnya terkait dengan aktivitas ilegal. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pasar profil tinggi di dark web dihapus karena menjual obat-obatan dan barang selundupan lainnya. Beberapa pasar gelap yang dihapus itu termasuk Silk Road, AlphaBay, dan Hansa.

Lembaga penegak hukum di seluruh dunia telah bekerja keras untuk menjatuhkan komunitas di dark web yang digunakan penjahat, menurut James Chappell, pendiri firma intelijen yang berbasis di London Digital Shadows.

Hansa, misalnya, tahun lalu ditutup oleh polisi nasional Belanda setelah pihak berwenang mengambil alih kendali pasar. Dalam siaran pers, para pejabat mengatakan mereka telah mengumpulkan sekitar 10.000 alamat pembeli di pasar dan menyerahkannya ke Europol, badan penegak hukum Uni Eropa.

"Sangat menarik untuk melihat efeknya. Awalnya, kami berpikir bahwa banyak situs web akan kembali online, langsung menggantikan Hansa segera setelah itu ditutup," kata Chappell pada "Beyond the Valley". Namun, malah ada banyak pengguna yang pindah dari TOR, dan ke layanan berbasis pesan seperti Discord dan Telegram, katanya.