Ketiadaan Pilihan dan Asal Usul Kekerasan di Dunia

Naviri Magazine - Jika kita mempelajari dan merenungkan segala macam perang dan kekerasan atas nama keyakinan yang pernah terjadi dalam perjalanan sejarah umat manusia, kita akan menemukan bahwa akar masalahnya adalah ketiadaan pilihan.

Ketiadaan pilihan akan menghilangkan kebebasan. Ketiadaan kebebasan akan menghilangkan kesetaraan. Dan ketiadaan kesetaraan akan menciptakan kekerasan. Perang dan segala macam kekerasan terjadi karena pilihan dihilangkan.

Kalau kita berpikir setiap orang punya hak dan pilihan untuk memilih warna baju yang disukai, kita tidak akan berperang hanya karena masalah baju. Perang/kekerasan baru terjadi jika salah satu dari kita berpikir hanya baju warna A yang benar, dan memaksakan kebenaran kita pada orang lain.

Memilih baju warna apa pun adalah hak dan pilihan setiap orang. Jika kita menyepakati hal itu, setiap orang dapat hidup sesuai pilihan. Jika orang punya pilihan, kebebasan tercipta. Jika setiap orang merasa bebas, artinya kita semua setara. Dan kesetaraan meminimalkan kekerasan.

Perang dan aneka macam kekerasan terjadi, bukan semata karena benar dan salah, tapi karena adanya pihak yang merasa lebih tinggi atau lebih benar.

Keberadaan pilihan menciptakan kebebasan. Kebebasan menciptakan kesetaraan. Kesetaraan akan menghilangkan—atau setidaknya mengurangi—kekerasan.