Kisah Pol Pot, Orang yang Mengubah Kamboja Menjadi Neraka

Kisah Pol Pot, Orang yang Mengubah Kamboja Menjadi Neraka

Naviri Magazine - Saloth Sar, yang juga dikenal dengan nama Pol Pot, lahir pada 19 Mei 1928. Dia adalah pemimpin Khmer Merah dan Perdana Menteri Kamboja, dari 1976 hingga 1979. Pemerintahannya banyak disalahkan untuk kematian sekitar dua juta warga Kamboja, meski perkiraan jumlahnya beragam.

Alur waktu awal kehidupan dan revolusi

1928 - Lahir di Prek Sbauv di Indochina Perancis (wilayah di provinsi Kompong Thong, Kamboja masa kini).

1949 - Memenangkan beasiswa untuk mempelajari teknik radio di Paris. Dalam masa tersebut, dia menjadi seorang komunis, dan bergabung dengan Partai Komunis Perancis.

1953 - Kembali ke Kamboja, di mana pemberontakan komunis melawan Perancis sedang berlangsung.

1954 - Perancis meninggalkan Indochina. Raja Norodom Sihanouk mengadakan pemilu dan membentuk partai politik. Melalui intimidasi dan menggunakan popularitasnya, dia berhasil mengusir orang-orang komunis, dan memperoleh seluruh kursi pemerintahan. Pol Pot lari ke persembunyian, dan melatih anggota yang direkrutnya.

Akhir 1960-an - Memulai pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah dengan dukungan Tiongkok.

1970 - Sihanouk beralih ke pihak Pol Pot karena dijatuhkan Jendral Lon Nol yang didukung Amerika Serikat.

1973 - Pihak Vietkong meninggalkan Kamboja.

1975 - Partai Komunis Kamboja mengambil alih kekuasaan. Lon Nol melarikan diri ke AS.

1975 - Sihanouk kembali berkuasa, namun mulai ditinggalkan rekan-rekannya yang komunis, yang tidak tertarik dengan pengembalian monarki.

Kamboja Demokratis

Pada awal 1976, pihak Khmer Merah menahan Sihanouk dalam tahanan rumah. Pemerintah yang ada saat itu segera diganti, dan Pangeran Sihanouk dilepas dari jabatannya sebagai kepala negara. Kamboja menjadi sebuah republik komunis dengan nama "Kamboja Demokratis" (Democratic Kampuchea), dan Khieu Samphan menjadi presiden pertama.

Pada 13 Mei 1976, Pol Pot dilantik sebagai Perdana Menteri Kamboja, dan mulai menerapkan perubahan sosialis terhadap negara tersebut. Pengeboman yang dilakukan pihak AS telah mengakibatkan wilayah pedesaan ditinggalkan, dan kota-kota sesak diisi rakyat (populasi Phnom Penh bertambah sekitar 1 juta jiwa dibandingkan sebelum 1976).

Saat Khmer Merah mendapatkan kekuasaan, mereka mengevakuasi rakyat dari perkotaan ke pedesaan, di mana mereka dipaksa hidup dalam ladang-ladang yang ditinggali bersama.

Rezim Pol Pot sangat kritis terhadap oposisi maupun kritik politik; ribuan politikus dan pejabat dibunuh, dan Phnom Penh pun berubah menjadi kota hantu yang penduduknya banyak yang meninggal akibat kelaparan, penyakit atau eksekusi. Ranjau-ranjau darat (oleh Pol Pot disebut "tentara yang sempurna") disebarkan secara luas ke seluruh wilayah pedesaan.

Pada akhir 1978, Vietnam menginvasi Kamboja. Pasukan Kamboja dikalahkan dengan mudah, dan Pol Pot lari ke perbatasan Thailand. Pada Januari 1979, Vietnam membentuk pemerintah boneka di bawah Heng Samrin, yang terdiri dari anggota Khmer Merah, yang sebelumnya melarikan diri ke Vietnam untuk menghindari pembasmian yang terjadi sebelumnya, pada 1954.

Banyak anggota Khmer Merah di Kamboja sebelah timur yang pindah ke pihak Vietnam, karena takut dituduh berkolaborasi. Pol Pot berhasil mempertahankan jumlah pengikut yang cukup untuk tetap bertempur di wilayah-wilayah yang kecil di sebelah barat Kamboja.

Pada saat itu, Tiongkok, yang sebelumnya mendukung Pol Pot, menyerang, dan menyebabkan Perang Tiongkok-Vietnam, yang tidak berlangsung lama.

Pol Pot, musuh Uni Soviet, juga memperoleh dukungan dari Thailand dan AS. AS dan Tiongkok memveto alokasi perwakilan Kamboja di Sidang Umum PBB, yang berasal dari pemerintahan Heng Samrin. AS secara langsung dan tidak langsung mendukung Pol Pot dengan menyalurkan bantuan dana yang dikumpulkan untuk Khmer Merah.

Jumlah korban jiwa dari perang saudara, konsolidasi kekuasaan Pol Pot, dan invasi Vietnam, masih dipertentangkan. Sumber-sumber yang dapat dipercaya dari pihak Barat menyebut angka 1,6 juta jiwa, sedangkan sumber yang spesifik, seperti jumlah tiga juta korban jiwa antara 1975 dan 1979, diberikan oleh rezim Phnom Penh yang didukung Vietnam, PRK.

Bapa Ponchaud memberikan perkiraan 2,3 juta—meski jumlah ini termasuk ratusan ribu korban sebelum pengambilalihan yang dilakukan Partai Komunis. Amnesty International menyebut 1,4 juta; sedngkan Departemen Negara AS, 1,2 juta. Khieu Samphan dan Pol Pot, masing-masing menyebut 1 juta dan 800.000.

Pasca pemerintahan Partai Komunis

Pol Pot mundur dari jabatannya pada 1985, namun bertahan sebagai pemimpin de facto Partai Komunis, dan kekuatan yang dominan di dalamnya.

Pada 1989, Vietnam mundur dari Kamboja. Pol Pot menolak proses perdamaian, dan tetap berperang melawan pemerintah koalisi yang baru. Khmer Merah bertahan melawan pasukan pemerintah hingga 1996, saat banyak pasukannya yang telah kehilangan moral mulai meninggalkannya. Beberapa pejabat Khmer Merah yang penting juga berpindah pihak.

Pol Pot memerintahkan eksekusi terhadap rekan dekatnya, Son Sen, dan sebelas anggota keluarganya pada 10 Juni 1997, karena mencoba mengadakan persetujuan dengan pemerintah (kabar tentang ini tidak diketahui di luar Kamboja selama tiga hari).

Pol Pot lalu melarikan diri, namun ditangkap Kepala Militer Khmer Merah, Ta Mok, dan dijadikan tahanan rumah seumur hidup.

Pada April 1998, Ta Mok lari ke daerah hutan, sambil membawa Pol Pot, setelah sebuah serangan pemerintah yang baru. Beberapa hari kemudian, pada 15 April 1998, Pol Pot meninggal - kabarnya akibat serangan jantung. Jasadnya kemudian dibakar di wilayah pedesaan, disaksikan beberapa anggota eks-Khmer Merah.

Kehidupan dan kejahatan

    * 1928 Lahir dengan nama Saloth Sar pada 25 Januari di provinsi Kompong Thom, Kamboja
    * 1946 Bergabung ke Partai Komunis Kamboja
    * 1954 Menjadi seorang guru
    * 1963 Melarikan diri dari ibu kota; bersembunyi di dalam hutan
    * 1975 Menggulingkan pemerintahan dukungan Amerika, memproklamirkan "Tahun Nol"
    * 1979 Serangan Vietnam mengusir Khmer Merah
    * 1982 Khemer Merah berkoalisi dengan pemerintah
    * 1985 Pensiun
    * 1998 Meninggal 15 April

Related

History 2543929716114546376

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item