Mewaspadai Iklan-iklan Kesehatan yang Tak Bertanggung Jawab

Mewaspadai Iklan-iklan Kesehatan yang Tak Bertanggung Jawab

Naviri Magazine - Frank Hu, profesor gizi dan epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, yang melakukan penelitian soal diet, nutrisi, dan gaya hidup serta pencegahan penyakit kronis, berkata bahwa ada kebutuhan “mendesak” agar gizi diintegrasikan dalam kurikulum kedokteran dan pelatihan kesehatan profesional.

Dia berpikir ada gerakan yang menggabungkan keduanya, tapi masih dalam tahapan awal. Tanpa itu, publik hanya terpapar pada rekomendasi pola makan yang membingungkan dan laporan media yang bilang bahwa wine baik untuk kesehatan pada hari Selasa, dan membunuhmu pada hari Kamis.

“Judul berita sensasional mungkin membuatnya terlihat seakan-akan sains gizi tidak ajeg, sampai-sampai pakar gizi tidak tahu sedang ngomongin apa,” ujarnya.

“Ini tidak tepat; prinsip dasar pola makan sehat sudah lumayan jelas dan ada konsensus soal prinsip-prinsip itu. Pola makan sehat biasanya mencakup makanan berbasis tumbuhan yang diproses seminimal mungkin, seperti buah dan sayuran, kacang, biji-bijian, dan produk hewani, terutama seafood, dan unggas, dan sedikit daging merah.”

Hu bilang, kita bisa mencapai pola makan sehat dengan berbagai cara. Dalam laporan ilmiah pada 2015 oleh Dietary Guidelines Advisory Committee yang turut disusun Hu, mereka merekomendasikan beberapa pola makan sehat termasuk vegetarian, vegan, atau bagi seseorang yang mengonsumsi produk hewani secara moderat.

Bukankah ini yang selalu dipromosikan komunitas kesehatan? Ramuan kesehatan dan tips-tips kesehatan serta gaya hidup yang dipromosikan komunitas ini tak sekadar soal makan tumbuhan. Mungkin, tips-tips yang paling sering kita dengar datang dari situsweb Gwyneth Paltrow, Goop.

Goop telah membuat klaim-klaim keliru bahwa culi dapat menyebabkan kanker payudara, bahwa virus-virus Epstein-Barr menyebabkan 95 persen kondisi tiroid, bahwa tampon berbahaya, atau disengat lebah secara sengaja bisa menjadi perawatan kecantikan.

Produk terbaru mereka adalah telur giok. “Ini adalah rahasia bangsawan Cina,” yang katanya “memanfaatkan kekuatan energi, penyembuhan kristal, dan latihan fisik seperti Kegel.

Para penggemar bilang, penggunaan rutin dapat meningkatkan chi, orgasme, otot vagina, keseimbangan hormon, dan energi feminin secara umum.” Goop bilang bahwa “telur-telur giok ini memiliki kekuatan untuk membersihkan, sehingga cocok untuk detoks,” dan menjualnya seharga $66.

Jen Gunter, seorang OB/GYN dan dokter obat-obatan nyeri, memiliki sikap yang berlawanan dari produk dan praktik yang dipromosikan Goop.

Sebagaimana dia tulis saat menanggapi postingan soal telur giok: “Latihan senam lantai untuk pelvis bisa membantu mengatasi kurangnya kontrol saluran kemih dan bahkan bisa memerkuat orgasme bagi sebagian perempuan, tapi hal tersebut tidak bisa mengubah hormon.”

Dia juga bilang bahwa giok memiliki pori-pori sehingga dapat menjadi tempat bernaung bakteri dan menjadi faktor risiko atas bakteri vagina atau bahkan toxic shock syndrome.

Otot pelvis bukan dimaksudkan untuk berkontraksi terus menerus, dan dia pernah merawat pasien yang melakukan latihan kegel secara tidak tepat, dan justru mengarah pada nyeri di bagian pelvis dan nyeri saat berhubungan seks. Tapi, Goop masih berhasil menjual habis telur-telur giok itu.

Related

Science 2516145195332615413

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item