Di Negara Ini, Pelajar yang Ketahuan Mencontek Akan Dihukum 7 Tahun Penjara

Naviri Magazine - Lebih dari sembilan juta tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tiongkok menempuh ujian nasional untuk masuk ke universitas atau Gaokao.

Dan untuk pertama kalinya pula, Tiongkok memberlakukan aturan hukuman penjara bagi para peserta yang tertangkap melakukan kecurangan atau menyontek saat ujian.

Seperti dilansir BBC, Gaokao menjadi titik penting dalam sistem pendidikan di Tiongkok sejak tahun 1950-an, dan hanya terhenti pada masa Revolusi Kebudayaan di bawah pimpinan Mao Zedong.

Jika gagal dalam ujian ini, maka masa depan seseorang dianggap tidak akan secerah tamatan perguruan tinggi lainnya, dan akan mengecewakan keluarga.

Ruang ujian kini diawasi ketat dengan kamera pengawas, sementara pemeriksaan ketat terus dilakukan.

Pemeriksaan meliputi alat pendengar atau jam tangan yang tersembunyi maupun pemeriksaan atas sepatu dan baju, yang mungkin saja dilengkapi dengan peralatan tertentu.

Peserta yang tertangkap melakukan kecurangan bisa diancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara, serta dilarang ikut ujian nasional selama tiga tahun.

Sejumlah murid menggunakan pembimbing pribadi profesional yang tinggal bersama peserta ujian untuk berlatih bersama.

Salah seorang pembimbing, Zhao Yang, yang baru saja tamat dari Perguruan Tinggi Shanghai, mendapat bayaran 300 yuan atau sekitar Rp 600.000 per hari, dan ikut begadang untuk belajar bersama calon peserta ujian.

Beberapa orang tua juga memilih untuk tinggal di hotel yang dekat dengan tempat ujian, guna menghemat waktu perjalanan, karena ujian akan berlangsung selama tiga hari.

Hotel-hotel di Beijing, misalnya, ada yang menawarkan paket menginap selama ujian dengan tarif 2.000 yuan atau Rp 4 juta per malam.