Wow, Pendapatan Aplikasi Mobile Mencapai Rp 309 Triliun!

Wow, Pendapatan Aplikasi Mobile Mencapai Rp 309 Triliun!

Naviri Magazine - Aplikasi mobile secara global memiliki pertumbuhan yang kuat. Pasalnya, pendapatan aplikasi smartphone terus meningkat dari tahun ke tahun.

Hal itu terbukti dari laporan riset terbaru Sensor Tower yang menganalisis pendapatan semua aplikasi mobile yang tersedia di Google Play Store dan Apple App Store selama kuartal ketiga 2019.

Hasil analisisnya menunjukkan, pendapatan aplikasi mobile tumbuh 22,9 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, dari 17,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 252,9 triliun) menjadi 21,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 309,4 triliun).

Pendapatan yang diterima itu berasal dari pembelian di dalam aplikasi, iuran berlangganan, ataupun pembelian aplikasi versi premium. Dari sisi konsumen, pengguna App Store menjadi pihak yang paling banyak mengeluarkan uangnya untuk layanan aplikasi. Mereka merepresentasikan 65 persen pendapatan secara global, sedangkan pengguna Play Store hanya 35 persen.

Sebagai rincian, pengguna App Store setidaknya menghabiskan 14,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 200,6 triliun) pada Q3 2019, naik 22,3 persen dari 11,6 miliar dolar AS (sekitar Rp 163,9 triliun) pada Q3 2018. Adapun pengguna Play Store hanya mengeluarkan 7,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 108,8 triliun), tumbuh 24 persen dari tahun sebelumnya yang berkisar 6,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 87,6 triliun).

Tinder menjadi aplikasi dengan pendapatan terbesar dengan penghasilan sekitar 233 juta dolar AS (sekitar Rp 3,3 miliar), naik 7 persen dari tahun-ke-tahun. Di posisi kedua, ada YouTube yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 164 juta dolar AS (sekitar Rp 2,3 miliar).

Selain menghitung pendapatan, Sensor Tower juga mencatat ada 29,6 miliar download aplikasi di kedua toko tersebut pada kuartal ketiga 2019, naik 9,7 persen ketimbang tahun sebelumnya.

Play Store menjadi toko aplikasi mobile yang mendominasi jumlah total unduhan tersebut, dengan mengakumulasi 21,6 miliar unduhan selama Q3 2019, naik 11,3 persen dari 19,4 miliar unduhan pada Q3 2018. App Store juga sebenarnya memiliki pertumbuhan unduhan di Q3 2019, meski itu hanya sebesar 5,3 persen dari 7,6 miliar unduhan pada tahun sebelumnya.

Dari total download yang dicatat Sensor Tower, TikTok menjadi aplikasi yang paling sering diunduh dengan 177 juta download pada kuartal ketiga 2019, mengalahkan aplikasi mobile besar lain seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Beda survei, beda detail

Detail yang dipaparkan Sensor Tower sedikit berbeda dengan laporan yang dibuat oleh App Annie pada awal Oktober 2019 ini, meski sama-sama menunjukkan pertumbuhan pendapatan aplikasi global selama kuartal ketiga 2019.

App Annie, misalnya, melaporkan bahwa pendapatan aplikasi smartphone pada Q3 2019 berkisar di angka 23 miliar dolar AS (sekitar Rp 324,9 triliun). Selain itu, mereka juga menunjukkan bahwa pada periode tersebut ada 30 miliar unduhan aplikasi di Play Store dan App Store.

App Annie juga mencantumkan IQIYI, aplikasi edit dan pemutar video dari China, sebagai salah satu dari lima besar aplikasi dengan pendapatan terbesar. Sedangkan Sensor Tower tidak memasukkan IQIYI dalam daftar aplikasi terprofit.

Menurut laporan Tech Crunch, perbedaan detail antara dua survei tersebut didasari oleh metode yang digunakan. Laporan yang dihasilkan App Annie mencakup pasar aplikasi di China yang lebih besar ketimbang Sensor Tower.

Related

News 4724760537473226173

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item