Misteri Perjumpaan dengan UFO yang Membingungkan Dunia (Bagian 1)

Misteri Perjumpaan dengan UFO yang Membingungkan Dunia

Naviri Magazine - Pengalaman Stephen Michalak adalah peristiwa penting mengenai pertemuan jarak dekat jenis kedua dengan UFO (close encounter of the second kind), sebuah kisah menakjubkan yang merinci pengalaman warga Winnipeg ini dengan objek terbang tak dikenal di Falcon Lake.

Media Kanada, CBC, pernah melaporkan, kasus penampakan UFO di Falcon Lake merupakan kasus paling terkenal di Kanada. Peneliti UFO dari Provinsi Manitoba, Edward Barker, memberitahu CBC, pada Mei 1967, Michalak sewaktu di Falcon Lake menyadari ada 2 objek bersinar berputar-putar di depannya, salah satunya sedang tinggal landas, yang lain berhenti di suatu lokasi berjarak sekitar 50 meter.

Stephen Michalak bekerja sebagai montir, tapi ia juga ahli geologi amatir. Dan sambil menikmati sedikit hari liburnya, ia memutuskan untuk melakukan beberapa usaha. Dia mencoba peruntungannya di Whiteshell Provincial Park. Daerah ini bukan area asing baginya, ia telah menghabiskan banyak waktu di sekitar danau di daerah ini.

Michalak mengikuti desas desus adanya urat kuarsa dan perak, yang ditemukan di daerah sekitar Falcon Lake. Dan Michalak telah tiba di area keberadaan logam-logam berharga itu pada 19 Mei 1967. Ia telah melakukan perjalanan dengan bus dari kota kelahirannya di Winnipeg, ke sebuah motel di Trans-Canada Highway pada malam sebelumnya.

Stephen bangun pagi-pagi sekali, masuk ke dalam keindahan padang belantara luas Whiteshell Provincial Park. Hanya dalam beberapa jam, ia menemukan urat kuarsa di sebuah sungai kecil. Setelah makan siang, ia pun memulai pekerjaannya. Pada sekitar pukul 12:15 siang, perhatiannya teralihkan dari pekerjaan, ia mendengar suara angsa melintas di atas kepalanya.

Michalak mendongak ke atas, melihat sekawanan angsa yang terbang di atas kepalanya, namun ia terkejut saat melihat dua objek memanjang berwarna merah bercahaya, melayang turun dari langit. Ketika dua objek itu semakin mendekat, bentuk mereka didefinisikan berbentuk disk. Saat ia berdiri terpesona oleh penampakan itu, salah satu objek tiba-tiba berhenti dan mengambang di udara.

Yang satunya terus meluncur ke bawah hingga mendarat pada sebuah bebatuan besar yang rata, berjarak hanya sekitar 150 kaki dari tempat Michalak berada. Pesawat yang mengambang di udara tadi mulai menjauh. Dan sebelum melesat pergi, ia berubah warna dari merah ke oranye, dan akhirnya abu-abu. Menghilang masuk ke dalam awan di atasnya.

Pesawat yang mendarat juga mulai berubah warna dalam pola yang sama. Akhirnya, dari warna abu-abu berubah menjadi “stainless steel panas,” dengan cahaya keemasan.

Beruntung, Michalak telah memakai kacamata las pelindung sebelumnya sebagai piranti pekerjaannya, dan melindungi matanya dari sinar ungu yang bersinar cemerlang melalui bukaan di depan pesawat aneh itu. Dia sekarang bisa mencium bau sesuatu yang mirip belerang, dan mendengar suara mendesis.

Michalak sadar, dia sedang melihat sesuatu yang ia pikir tidak akan pernah melihatnya, sebuah pesawat dari dunia lain. Satu-satunya emosi yang lebih kuat daripada rasa ingin tahunya adalah ketakutan mencekam yang menahannya terpaku di tempat itu.

Setelah sekitar 30 menit, Michalak melihat pintu terbuka dari samping objek. Dia sekarang bisa melihat ke dalam pesawat itu, interior yang menyala cemerlang.

Dengan mengumpulkan semua keberanian yang ia miliki, ia bergerak mendekat ke pesawat dunia lain itu.

Saat ia mencapai jarak sekitar 60 kaki dari mesin terbang misterius itu, dia bisa mendengar dua suara tengah bercakap-cakap, yang berasal dari dalam objek berdiameter 10 meter itu.

Sebagai seorang yang menguasai beberapa bahasa, ia mencoba beberapa bahasa untuk berkomunikasi dengan siapa pun atau apa pun yang ada di dalam pesawat. Semua usahanya gagal untuk menarik respons dari dalam.

Tanpa gentar, Michalak berjalan lebih dekat. Dia sampai di pintu, dan memasukkan kepalanya di dalam. Dia melihat sebuah panel besar lampu-lampu berbeda warna, dan sinar lampu lainnya yang melintas di arah yang berbeda.

Michalak tidak melihat seorang pun di dalam pesawat itu, dan memutuskan untuk tidak memaksakan peruntungannya lebih jauh. Dia menjauh dari pintu. Tiba-tiba, tiga panel bergerak bersama-sama, menutupi pintu pesawat. Perhatiannya kini tertuju pada luar pesawat. Dia menggambarkan permukaan pesawat adalah “kaca berwarna sangat halus, tanpa potongan atau sambungan di permukaannya.”

Michalak mengulurkan tangannya, menyentuh permukaan pesawat itu, dan sarung tangannya meleleh. Tiba-tiba, pesawat itu bergerak. Dan saat itu terjadi, sebuah lubang udara tampak terlihat, seperti sejenis port knalpot. Dia memperkirakan ukuran tingginya sekitar sembilan inci, dengan lebar enam inci.

Baca lanjutannya: Misteri Perjumpaan dengan UFO yang Membingungkan Dunia (Bagian 2)

Related

Mistery 4691252396774579536

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item