Stoneman, Pembunuh Berantai Paling Misterius di India

Stoneman, Pembunuh Berantai Paling Misterius di India

Naviri Magazine - Setiap daerah di dunia punya mitos sendiri-sendiri, termasuk mitos soal para pencabut nyawa alias pembunuh berantai, yang jati dirinya masih misterius. Di Inggris, yang terkenal adalah Jack the Ripper. AS punya Zodiac Killer, pembunuh berantai penuh kode. Di India, yang terkenal adalah teror "hantu pembawa batu", yang juga dikenal dengan nama 'Stoneman'. Siapa Stoneman, dan kenapa dia begitu populer?

Stoneman adalah nama julukan yang diberikan untuk pembunuh berantai yang sempat beraksi pada 3 periode, yaitu periode 1985-1987, periode 1989-1990, dan terakhir periode tahun 2003. Stoneman mungkin salah satu pembunuh berantai paling sadis dan paling misterius di India, bahkan dunia.

Stoneman beraksi di daerah pemukiman padat Sion & King Circle, Mumbai, lalu belakangan sempat berpindah ke Kalkutta. Menurut perkiraan, jumlah korban Stoneman setidaknya mencapai 25 orang, 13 di Mumbai dan 12 di Kalkutta.

Nama 'Stoneman' diberikan karena cara membunuhnya yang sadis dan tidak biasa. Ia membawa sebongkah batu besar - dalam salah satu kasus berat batunya mencapai 30 kg - dan menggunakannya untuk menghancurkan kepala korbannya.

Korban Stoneman adalah para gelandangan yang tidur sendirian, sehingga tak ada saksi yang melihat dan tak ada yang bisa menolong korban waktu itu. Stoneman tidak pernah menyerang gelandangan yang tidur bergerombol.

Karena korbannya adalah gelandangan, muncul dugaan bahwa motivasi utama pelaku adalah perampokan atau perebutan lahan, walaupun kemudian muncul dugaan lain soal ritual dengan korban manusia.

Dalam setiap aksinya, Stoneman selalu meninggalkan batu senjatanya di samping korban yang sudah meninggal, dengan kondisi kepala pecah tentu saja. Walaupun demikian, karena tidak ada saksi, plus karakteristik batu yang sulit menjejakkan sidik jari, polisi kesulitan menangkap pelakunya. Bahkan anjing pelacak pun tidak bisa membantu polisi.

Memang, sempat ada seorang pelayan restoran makanan Iran yang mengaku sempat diserang Stoneman dan berhasil melarikan diri, namun karena gelapnya malam dan begitu panik, ia tidak bisa mengingat wajah pelaku

Merasa kesulitan menangkap pelaku sebenarnya, polisi kemudian mengambil tindakan preventif. Lebih dari 100 polisi diterjunkan pada malam hari untuk berpatroli. Sebuah pengumuman kepada para gelandangan untuk tidak tidur sendirian dan tidak tidur di tempat terbuka pun disebar oleh kepolisian.

Hasilnya, walaupun tidak berhasil menangkap pelaku, Stoneman tidak pernah beraksi lagi. Namun, ternyata itu bukan berarti Stoneman berhenti membunuh.

Pada tahun 1989, di dekat kantor polisi Lalzabar, Kalkutta, Stoneman beraksi lagi! Seorang saksi yang melihat Stoneman sekilas mendeskripsikan dia sebagai pria tinggi besar dan berotot. Semenjak itu, setiap bulan ada 1-3 laporan pembunuhan yang dilakukan oleh Stoneman, dan korbannya para gelandangan yang tidur sendirian di trotoar. Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Stoneman pada periode ini terus berlanjut hingga pertengahan tahun 1989.

Berbagai investigasi dilakukan polisi untuk mengetahui siapa Stoneman sebenarnya. Spekulasi yang mengatakan bahwa ia membunuh hanya karena merampok menjadi mentah, karena ia selalu membunuh korbannya dengan batu besar, padahal ia bisa memakai alat lain seperti benda tumpul atau pisau.

Polisi pun menduga bahwa ia membunuh sebagai suatu syarat ritual. Beberapa orang justru menganggap dia bukan manusia, karena ia bisa menggotong batu besar untuk membunuh korbannya tanpa pernah dipergoki, padahal wilayahnya beraksi termasuk wilayah padat. Akhirnya, tindakan memperketat patroli malam dan anjuran agar para gelandangan tidur bergerombol pun dilakukan.

Sampai sekarang, identitas Stoneman periode 80-an masih menjadi misteri. Tidak ada yang tahu siapa dia sebenarnya. Sisi positif dari kehadiran Stoneman adalah, tingkat kejahatan di Mumbai & Kalkutta pada malam hari menurun tajam.

Polisi sempat menahan seseorang yang diduga sebagai Stoneman, namun ternyata orang itu didiagnosis menderita sakit jiwa, sehingga tidak bisa diinterogasi. Tidak jelas apakah orang yang mereka tangkap itu benar-benar Stoneman. Satu hal yang pasti, setelah ia ditangkap, kasus-kasus pembunuhan serupa dengan batu tidak pernah terjadi lagi pada periode cukup lama.

Hingga kemudian... pada 2003, kasus pembunuhan dengan batu kembali terjadi di Kalkutta. Kali ini korbannya seorang remaja. Tahun berikutnya, kasus sama kembali terjadi dan kali ini korbannya seorang pria berumur 55 tahun.

Beberapa orang telah dipanggil untuk memberikan keterangan, namun polisi belum menemukan titik terang. Polisi juga belum bisa menyimpulkan apakah kasus ini ada hubungannya dengan kasus-kasus Stoneman sebelumnya. Tidak ada kasus-kasus pembunuhan serupa lagi setelahnya. Namun, selama sang pelaku yang sebenarnya belum tertangkap, Stoneman bisa saja terus beraksi.

Related

Mistery 6619340373455477545

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item