Survei di Amerika: Yang Paling Tahu Agama Justru Orang Tak Beragama

Survei di Amerika: Yang Paling Tahu Agama Justru Orang Tak Beragama

Naviri Magazine - Delapan tahun lalu, ada survei pengetahuan agama di Amerika, dan survei itu menghasilkan temuan yang—meski mengejutkan—sebenarnya tidak mengejutkan amat. Hasil survei itu mengungkap bahwa orang yang paling tahu tentang agama justru ateis dan agnostik!

Survei itu melibatkan 3.400 orang. Greg Smith, ilmuwan yang terlibat dalam penelitian, menyatakan, “Bahkan setelah semua faktor lain—termasuk jenjang pendidikan—diperhitungkan, ateis dan agnostik tetap mengungguli semua kelompok agama lain dalam survei kami.”

Sementara Dave Silverman, presiden American Atheists, menyatakan, “Saya telah mendengar berkali-kali bahwa ateis tahu lebih banyak tentang agama daripada orang-orang beragama. Ateisme adalah efek dari pengetahuan, bukan kurangnya pengetahuan.”

Kata orang bijak, agama itu seperti sumur. Saat orang baru sampai di permukaan, mereka sangat yakin agama pasti benar, bahkan agamanya—dan hanya agamanya—yang benar, sementara agama lain semuanya salah. Mereka lalu beragama secara ekstrem.

Karena baru sampai di “permukaan sumur”, pengetahuan mereka masih sangat dangkal—sebegitu dangkal, hingga cakrawala mereka juga sangat sempit. Jadi mereka menjelma orang-orang yang merasa paling benar, sekaligus mudah menyalahkan orang lain.

Ketika orang mulai menyelami kedalaman sumur, dan sampai di pertengahan, mereka akan menemukan banyak “ketidakberesan”—tergantung pada versi mereka—dan biasanya perlahan-lahan meninggalkan kepercayaan agama. Ada yang jadi agnostik, ada yang jadi ateis.

Karenanya, kebanyakan orang agnostik dan ateis bukan orang-orang yang tidak tahu agama—mereka justru orang yang memiliki banyak pengetahuan agama. Sebegitu banyak, sampai mereka bisa menilai agama secara objektif, meski mungkin penilaian mereka banyak buruknya.

Akhirnya, ketika orang terus menyelami kedalaman sumur sampai ke dasar, mereka akan menemukan “inti persoalannya”. Di posisi itu, mereka tidak hanya mengetahui banyak ajaran agama, tapi juga memahami mengapa agama bisa ada, dan mengapa manusia kenal agama.

Orang beragama pasti percaya agama berasal dari Tuhan, sementara orang ateis/agnostik percaya agama hanya rekaan manusia. Ketika mereka sampai ke “dasar sumur” dan melihat inti persoalannya, mereka tidak peduli lagi asal usul agama, tapi hanya “memahami”.

Bagaimana pun, manusia butuh agama, dan agama juga diperlukan dalam kehidupan, khususnya terkait hal-hal baik yang diajarkan. Yang buruk sebenarnya bukan agama, tapi orang-orang yang memanipulasi agama untuk kepentingan pribadi—terlepas apa pun kepentingannya.

Related

Science 8901567371352126428

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item