Wanita Ini Memotong Tangan dan Kakinya Sendiri, demi Dapat Asuransi
https://www.naviri.org/2019/10/wanita-ini-memotong-tangan-dan-kakinya.html
Naviri Magazine - Seorang wanita di Vietnam sengaja memotong sebagian kaki dan tangannya, demi mengklaim uang asuransi.
Menurut laporan di surat kabar People's Police Newspaper of Vietnam, seorang wanita berumur 30 tahun bernama Ly Thi N mengaku ditabrak kereta api.
Namun belakangan terkuak, peristiwa tersebut tak pernah terjadi. Ketika itu, untuk meyakinkan kecelakaan tersebut benar terjadi, Ly meminta tangan dan kakinya dipotong oleh seorang teman, dengan uang jasa sebesar USD2.200.
Tujuan dari aksi hal ekstrem itu adalah untuk mengklaim uang senilai lebih dari USD150 ribu dari sebuah perusahaan asuransi.
Doan Van D, orang yang memotong tangan dan kaki Ly, berpura-pura menjadi pejalan kaki biasa saat skenario penipuan dijalankan. Padahal, Doan adalah sahabat Ly. Doan memanggil ambulans setelah mengaku "menemukan" seorang wanita yang terluka parah tertabrak kereta api di Hanoi.
Sejumlah foto di surat kabar Vietnam memperlihatkan kondisi Ly, tiga bulan setelah penipuan, di mana sejumlah lukanya sudah sembuh. Media lokal menyebut Ly berjuang keras menyelamatkan bisnis yang terancam gulung tikar.
Hanya ada di Vietnam
Kasus tak biasa ini memicu perdebatan sengit di media sosial Vietnam. "Kasus lelucon seperti ini hanya terjadi di Vietnam," tulis seorang pengguna Facebook dengan akun Ly Phan.
"Kehilangan 50 juta, satu tangan, satu kaki, dan sekarang terancam dijebloskan ke penjara. Rugi total," ujar pengguna medsos lainnya.
Sebagian netizen mengecam aksi ekstrem Ly, namun sebagian lainnya bersimpati. "Dia mungkin terancam bangkrut dan sangat butuh uang, hingga berbuat seperti itu. Menipu perusahaan asuransi tidak pernah mudah," tutur pengguna medsos bernama Thanh Phuong Quynh Le.
"Apakah dia sudah sangat putus asa hingga melakukan hal seperti itu?" tanya pengguna medsos bernama Hoa Nguyen.
Surat kabar Tuoi Tre melaporkan, kepolisian Vietnam tidak melakukan investigasi kasus kriminal kepada Ly dan Doan.
Le Van Luan dari Asosiasi Bar Hanoi mengatakan bahwa penegak hukum kesulitan menjerat keduanya dengan pasal yang ada saat ini di Vietnam.
"Kami membutuhkan aturan baru untuk kasus penipuan semacam ini. Aksi menyakiti diri sendiri seperti itu mengerikan dan sangat langka," ucap Le.