Biografi Lengkap Orhan Pamuk, Karya dan Kontroversinya (Bagian 1)

Biografi Lengkap Orhan Pamuk, Karya dan Kontroversinya

Naviri Magazine - Ferit Orhan Pamuk lahir di Istanbul, Turki, 7 Juni 1952. Dia adalah novelis Turki terkemuka dalam sastra pasca-modernis. Ia sangat populer, dan pembacanya ada di seluruh dunia.

Sebagai novelis Eurasia paling terkemuka, karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa. Ia telah mendapatkan banyak penghargaan di dalam negeri maupun internasional.

Pada 2005, pemerintah Turki mengenakan tuduhan kriminal terhadap Pamuk, setelah ia membuat pernyataan-pernyataan mengenai pembunuhan lebih dari 1 juta orang Armenia dan 30.000 orang Kurdi di Anatolia.

Jika terbukti bersalah, Pamuk dapat dipenjara hingga tiga tahun. Pengadilannya dimulai pada 16 Desember 2005, tetapi segera ditunda karena menunggu persetujuan dari Departemen Kehakiman Turki. Tuduhan terhadapnya akhirnya dibatalkan pada 22 Januari 2006.

Biografi

Pamuk dilahirkan di lingkungan keluarga berada. Ayahnya adalah CEO pertama IBM Turki. Ia belajar di Sekolah Menengah Umum Amerika Robert College di Istanbul. Kemudian ia mengambil program arsitektur di Universitas Teknik Istanbul, karena tekanan keluarga agar ia menjadi insinyur atau arsitek.

Namun ia berhenti setelah tiga tahun, dan menjadi penulis penuh waktu. Pamuk lulus dari Institut Jurnalisme di Universitas Istanbul pada 1977. Ia menjadi sarjana tamu di Universitas Columbia di New York City, dari 1985 hingga 1988, dan pada masa yang sama ia menjadi mahasiswa tamu di Universitas Iowa. Lalu ia kembali ke Istanbul.

Pamuk menikah dengan Aylin Turegen pada 1982, tapi mereka bercerai pada 2001. Keduanya mempunyai seorang anak perempuan, Rüya. Pamuk tetap tinggal di Istanbul.

Parmuk dianugerahi Penghargaan Kesusastraan Nobel pada 12 Oktober 2006.

Sebagai novelis

Pamuk mulai menulis secara teratur pada 1974. Novelnya yang pertama, Karanlik ve Isik (Gelap dan Terang) menjadi pemenang bersama dengan novel lain pada 1979, Milliyet Press (pemenang lainnya adalah Mehmet Eroglu).

Novel ini diterbitkan dengan judul Cevdet Bey ve Ogullari (Tn. Cevdet dan anak-anaknya) pada 1982, dan memenangkan Hadiah Novel Orhan Kemal pada 1983. Kisahnya tentang tiga generasi sebuah keluarga Istanbul kaya yang hidup di Nisantasi, distrik Istanbul tempat Pamuk dibesarkan.
Pamuk memenangkan sejumlah penghargaan kritis untuk karya-karya awalnya, termasuk Hadiah Novel Madarali 1984 untuk novel keduanya, Sessiz Ev (Rumah yang Sunyi) dan Prix de la Découverte Européenne 1991 untuk terjemahan bahasa Prancis novelnya ini.

Novel historisnya, Beyaz Kale (Kastil Putih), terbit dalam bahasa Turki pada 1985, memenangkan Penghargaan Independen untuk Fiksi Asing 1990 dan memperluas reputasinya di luar negeri.

Tinjauan Buku The New York Times menyatakan, "Bintang baru telah terbit di timur—Orhan Pamuk." Ia mulai bereksperimen dengan teknik-teknik pasca-modern dalam novel-novelnya, suatu perubahan dari naturalisme sempit dalam karya-karya awalnya.

Pamuk agak lambat populer di kalangan khalayak umum, namun novelnya, Kara Kitap (Buku Hitam) (1990), menjadi salah satu bacaan yang paling kontroversial dan populer dalam sastra Turki, karena kompleksitas dan kekayaannya.

Pada 1992, ia menulis naskah untuk film Gizli Yüz (Muka Rahasia), berdasarkan Kara Kitap, dan ditangani oleh sutradara Turki terkemuka, Ömer Kavur. Novel keempat Pamuk, Yeni Hayat (Kehidupan Baru), menimbulkan sensasi di Turki saat terbit pada 1995, dan menjadi buku yang paling cepat dijual dalam sejarah Turki.

Saat ini, Pamuk juga telah menjadi tokoh terkemuka di Turki, karena dukungannya atas hak-hak politik suku Kurdi. Pada 1995, Pamuk tergolong salah satu penulis yang berusaha menulis esai-esai yang mengkritik perlakuan Turki terhadap suku Kurdi. Pada 1999, Pamuk menerbitkan buku ceritanya, Öteki Renkler (Warna yang Lain).

Reputasi internasional Pamuk terus meningkat ketika ia menerbitkan Benim Adim Kirmizi (Namaku Merah) pada 2000. Novel ini mencampurkan teka-teki misteri, roman dan filosofis yang berlangsung di Istanbul pada abad ke-16.

Cerita ini membuka jendela ke pemerintahan Sultan Ottoman Murat III dalam sembilan hari musim dingin yang bersalju pada 1591, mengundang pembacanya untuk mengalami ketegangan antara Timur dan Barat dari perspektif yang sangat memukau.

Namaku Merah telah diterjemahkan ke dalam 24 bahasa, dan memenangkan hadiah sastra internasional yang paling bernilai, Hadiah IMPAC Dublin, pada 2003.

Dia ditanya, "Apakah pengaruh kemenangan hadiah IMPAC ini (saat itu nilainya $127.000) atas kehidupan dan karya Anda?"

Pamuk menjawab, "Tak suatu pun yang berubah dalam hidup saya, karena saya bekerja sepanjang waktu. Saya telah menghabiskan 30 tahun menulis fiksi. Selama 10 tahun pertama, saya khawatir tentang uang, dan tak seorang pun bertanya berapa banyak uang yang saya hasilkan.

“Dekade kedua, saya menghabiskan uang dan tak seorang pun bertanya tentang hal itu. Dan saya telah menghabiskan 10 tahun terakhir dan setiap orang ingin tahu bagaimana saya menggunakan uang itu, suatu hal yang tidak akan saya lakukan."

Novel paling mutakhir Pamuk adalah Kar (2002) (terjemahan bahasa Inggris Snow (Salju), 2004), yang membahas konflik antara Islamisme dan Baratisme di Turki modern.

New York Times mencatat Snow sebagai salah satu dari Sepuluh Buku Terbaik untuk 2004. Ia juga menerbitkan memoir/catatan perjalanan Istanbul-Hatiralar ve Sehir pada 2003 (Versi Inggris, Istanbul-Memories and the City (Istanbul-Kenangan dan Kota) 2005).

Pada 2005, Orhan Pamuk memenangkan Hadiah Perdamaian Pameran Dagang Buku Jerman senilai 25.000 Euro untuk karya sastranya, di mana Eropa dan Turki Islam menemukan tempat untuk satu sama lain. Ini adalah hadiah buku paling bergengsi Jerman yang diberikan di Gereja St. Paulus di Frankfurt.

Buku-buku Pamuk dicirikan oleh kebingungan atau hilangnya identitas yang sebagian ditimbulkan oleh konflik antara nilai-nilai Eropa dan Islam. Mereka seringkali menggelisahkan, namun mencakup plot yang rumit dan memikat, serta tokoh-tokoh yang mendalam. Karya-karyanya juga diwarnai dengan bahasan dan pesona terhadap seni kreatif, seperti sastra dan lukisan.

Tuduhan kriminal dan pengadilan

Tuduhan-tuduhan kriminal terhadap Pamuk muncul dari pernyataan-pernyataan yang dibuatnya pada wawancara dengan Das Magazin, sebuah terbitan Swiss pada Februari 2005. Dalam wawancara itu, Pamuk menyatakan, "Tiga puluh ribu orang Kurdi dan sejuta orang Armenia dibunuh di negeri ini, dan tak seorang pun kecuali saya yang berani berbicara tentang hal ini."

Baca lanjutannya: Biografi Lengkap Orhan Pamuk, Karya dan Kontroversinya (Bagian 2)

Related

Figures 347238001368546883

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item