Ini 5 Fakta Beras Plastik yang Pernah Bikin Heboh di Indonesia
https://www.naviri.org/2019/11/fakta-beras-plastik.html
Naviri Magazine - Masyarakat Indonesia pernah dihebohkan dengan berita adanya peredaran beras sintetis yang terbuat dari plastik.
Beras yang diduga terbuat dari plastik itu sulit bercampur dengan air ketika dimasak. Beras sintetis diduga sengaja dicampurkan dengan beras asli oleh pemasoknya. Ingin tahu lebih banyak mengenai beras plastik? Inilah lima fakta mengenai beras sintetis berbahan plastik.
Diduga beredar di Bekasi
Beras sintetis berbahan plastik diduga beredar di Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan Liputan 6, seorang pedagang makanan di Bekasi bernama Dewi Septiani (29) mengaku mendapat beras sintetis.
Beras yang dibeli seharga Rp 8 ribu per liter itu memiliki rasa yang berbeda dengan beras pada umumnya. Selain rasanya tawar, baunya pun tawar, tidak seperti bau khas nasi yang wangi.
Sudah diproduksi di Tiongkok sejak 2011
Dalam Kompas disebutkan, beras sintetis sudah diproduksi di Tiongkok sejak 2011 lalu. Pada 20 Januari 2011, The Korea Times memuat laporan yang menduga Tiongkok telah membuat beras sintetis.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok memproduksi beras sintetis yang terbuat dari plastik, dan menjualnya secara massal di negara itu. Beras sintetis dijual di Taiyuan, Shaanxi, dibuat dari plastik dan campuran kentang.
Masuk secara ilegal ke Indonesia
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan belum pernah menerbitkan satu pun izin impor untuk beras, termasuk beras sintetis berbahan plastik. Dari laporan CNN Indonesia, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menyebutkan belum pernah menerbitkan satu pun izin impor untuk beras selama kepemimpinannya.
Ia menambahkan, bila beras ini berasal dari luar negeri, beras itu masuk dalam kategori ilegal.
Untuk menelusuri masuknya beras sintetis, Rahmat Gobel juga menyatakan telah menggandeng Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Kepolisian. Selain itu, ia juga menugaskan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag untuk melakukan pengecekan ke lapangan.
Gejala setelah mengonsumsi beras sintetis berbahan plastik
Dilansir Kompas, adik kandung Dewi Septiani, yakni Putri Novaliany (27), merupakan salah seorang yang mengonsumsi bubur olahan beras yang diduga berbahan dasar plastik.
Putri mengatakan, dampak yang dirasakan setelah mengonsumsi bubur itu adalah mual, pusing, dan ingin buang air terus-menerus. Selain itu, anak laki-laki Putri yang memakan nasi olahan beras ini juga mengalami gejala perut kembung.
Dapat memicu kanker
Dikutip dari Berita Satu, mengonsumsi plastik bisa sangat membahayakan dari segi kesehatan. Inge Permadi, spesialis gizi klinik dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, mengatakan, plastik merupakan salah satu benda asing yang berbahaya untuk dikonsumsi.
Bila masuk ke dalam saluran pencernaan, plastik akan sulit diproses, dan tidak bisa keluar dengan cepat. Plastik yang tetap berada di saluran pencernaan dapat menyebabkan kelainan atau perubahan sel, hingga lama-kelamaan menyebabkan kanker.