Indomie jadi Mi Instan Terenak di Dunia, Inilah Sosok Pencipta Rasa Lezatnya

Indomie jadi Mi Instan Terenak di Dunia, Inilah Sosok Pencipta Rasa Lezatnya

Naviri Magazine - Sebuah kebanggaan saat nama Indonesia harum di kancah Internasional. Kini, Indonesia telah bersaing di kancah Internasional dalam beberapa bidang.

Bahkan Indonesia bisa mendapatkan peringkat di persaingan global tersebut. Seperti baru-baru ini, salah satu makanan yang begitu lekat dengan Indonesia tengah menjadi perbincangan dunia.

Belum lama ini, media asal negara Paman Sam, Amerika Serikat, merilis 25 mi instan yang masuk daftar mi instan dengan rasa terbaik.

Los Angeles Times merilis daftar 25 mi instan dengan rasa terenak di dunia. Lucas Kwan Peterson, seorang kolumnis makanan, yang membuat laporan mengenai mi instan di seluruh dunia ini.

Melansir dari L.A Times, dalam penilaian mengenai mi instan tersebut, Lucas mempertimbangkan dua aspek penilaian. Yang pertama adalah cita rasa mi instan, dan yang kedua adalah tingkat keaslian mi instan dengan gambar mi yang ada di bungkusnya.

"Apakah rasanya seperti hal yang ingin dicicipi? Apakah ramen udang rasanya seperti udang? Apakah ayamnya terasa seperti ayam?" tulis Lucas di L.A Times.

Bahkan ia rela untuk sedikit merepotkan dirinya sendiri, karena tekanan darah naik 3 kali lipat setelah mencicipi semua mi instan tersebut. Namun semua itu ia lakukan demi sebuah artikel berita yang menarik untuk dibaca, dan memang dekat dengan masyarakat.

"Untuk peringkat ini, saya menderita dan ekstremitas saya membengkak; tekanan darah saya sekitar tiga kali lipat. Tetapi saya melakukan ini untuk Anda, pembaca yang budiman. Dan untuk Jurnalisme," tambah Lucas.

Sudah bukan rahasia lagi bila mi instan asal Indonesia, Indomie, telah dipasarkan di penjuru dunia. Hal tersebut mungkin menjadi salah satu faktor kenapa Indomie terkenal sampai saat ini.

Dalam rilis 25 mi instan yang memiliki cita rasa terenak di dunia versi L.A. Times, ada dua menu andalan dari mi instan asal Indonesia (Indomie). Keduanya menduduki peringkat 10 besar mi instan dengan rasa yang mendunia.

Yang pertama adalah Indomie goreng, di posisi ke sepuluh peringkat mi instan terenak di dunia versi L.A. Times. Tak hanya merasakan kelezatan Indomie goreng asal Indonesia, Lucas juga kagum dengan kisah pencapaian Indomie di salah satu negara di Afrika.

Dalam keterangannya, Lucas menuliskan bahwa ia sangat kagum bagaimana cerita mi instan Indomie menjadi bahasa baku untuk rumah tangga.

Indomie, yang masuk ke Afrika barat pada tahun 80-an, berkembang pesat di Nigeria kala itu. Hingga akhirnya pada 1995, brand mi instan asal Indonesia tersebut melebarkan sayap dengan membuka pabrik produksi di sana.

Bermula dari hal tersebut yang menjadikan penyebutan Indomie seperti dibakukan untuk menyebut mi instan. Sebenarnya ada lebih dari selusin mi instan yang beredar di Nigeria. Namun Indomie mendominasi 74% pasar mi instan di sana. Yang mecengangkan adalah bercokolnya Indomie rasa ayam barbeque (bbc) di peringkat teratas.

Walau dalam hal ini Lucas sebenarnya hanya mereviu makanan berjenis ramen, namun ia juga tidak memungkiri cita rasa Indomie mengalihkan penilaiannya mengenai mi instan.

"Lima paket rasa berbeda yang datang dengan mie menarik dalam diri mereka. Ada tiga cairan (beberapa minyak bawang, kecap manis, sedikit saus cabai) dan dua sachet kering (bubuk ayam kaya MSG dan beberapa bawang merah goreng)," tulis Lucas.

Lucas juga menambahkan bahwa jika masih ada keraguan mengenai cita rasa Indomie tersebut, Lucas meminta orang yang meragukan hal tersebut untuk menonton penghormatan Rapper J2O mengenai mi instan.

Indomie makin digemari, ketika tahun 1983 muncul varian rasa Indomie Mi Goreng.

Indomie pertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd. Namun, kemudian, tahun 1984, perusahaan ini dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.

Selanjutnya, tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma, mengakuisisi perusahaan tersebut sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan.

Keberadaan PT Indofood tidak bisa terlepas dari sosok Sudono Salim atau Liem Sioe Liong. Salim dengan Salim Group menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.

Sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Group melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya. Bahkan omzet penjualan hampir Rp 1 triliun pada 1990.

Ternyata, belum lama ini Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, atau yang sering disapa Kang Emil, pernah mengunggah sosok di balik cita rasa Indomie yang mendunia.

Kang Emil pernah mengunggah foto wanita di balik varian rasa Indomie. Wanita lulusan Universitas Padjajaran tersebut menjadi peracik bumbu varian rasa Indomie, ia bernama Nunuk Nuraini.

"Coba anak-anak mahasiswa, ucapkan terima kasih dan doa yang baik untuk ibu Nunuk, sosok pahlawan bagi anak-anak kos, terutama jika akhir bulan. Hidup Unpad," tulis akun Instagram @ridwankamil.

Perempuan yang akrab disapa Nunik itu sangat mengedepankan bahan-bahan alami dalam tiap resep yang ia pilih, terlepas dari klaim banyak orang bahwa bumbu Indomie tidak sehat.

Kabarnya, Ibu Nunuk sudah 28 tahun mengabdikan diri sebagai Flavor Development Manager Indofood.

Ia adalah lulusan Teknologi Pangan Universitas Padjajaran Bandung, dan lebih memilih berkarya di belakang layar hingga banyak orang Indonesia maupun mancanegara bisa merasakan nikmatnya Indomie.

Related

News 4722548628607294602

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item