Jika Semua Penyakit Bisa Disembuhkan, Sampai Kapan Kita Bisa Hidup?

Jika Semua Penyakit Bisa Disembuhkan, Sampai Kapan Kita Bisa Hidup?

Naviri Magazine - Selama beberapa lama, penyebab kematian manusia di seluruh penjuru dunia sepertinya itu-itu saja, meski jenis penyebab yang populer bervariasi bergantung tempatnya.

Penyakit jantung dan gangguan sistem pernapasan tetap jadi dua penyebab kematian paling tinggi, di mana pun. Sementara di negara-negara berkembang, penyakit yang menular karena infeksi seperti malaria serta HIV/AIDS masih menjadi malaikat pencabut nyawa yang ditakuti.

Tapi, bagaimana jika penawar semua penyakit mematikan itu telah ditemukan, dan semua gangguan kesehatan itu bisa disembuhkan? Selama apa kita bakal bisa hidup, jika kita cuma bisa mati jika apes jadi korban kecelakaaan atau menderita cedera yang fatal?

Kalau menurut hasil kalkulasi website statistik Polstats.com, jika itu benar-benar terwujud, manusia rata-rata bakal hidup selama 8.938 tahun. Artinya, setiap insan manusia yang lahir dari zaman Neolitik bakal masih wara-wiri saat ini.

Untuk menjelaskan perhitungan mereka, website ini menyediakan simulasi interaktif tentang sebuah komunitas berisi 100 kepala. Dalam simulasi ini, anggota komunitas hanya mengembuskan napas terakhirnya lantaran apes jadi korban kecelakaan. Malah, beberapa diskusi tentang situs ini di Reddit, panjang lebar membahas salah satu anggota yang bisa hidup sampai 50.000 tahun.

Tentu saja, Polstats hanya situs yang bermain-main dengan statistik dan tak serius mengajukan klaim teruji secara ilmiah. Setidaknya metode yang digunakan dalam simulasi iseng ini masih kerap ditemukan dalam penelitian epidemiologi profesional.

Katherine Keyes, Profesor Bidang Epidemiologi di Mailman School of Public Health, Columbia University, memastikan bahwa teknik dasar kalkulasi tipe kematian berdasarkan kemungkinan statistik terjadinya kecelakan seperti di simulasi Polstat valid secara ilmiah.

Dia hanya mengkritik daftar penyebab kematian di Polstat kurang lengkap. Alih-alih meributkan apa yang akan terjadi jika semua penyakit dapat disembuhkan, seorang epidemiolog lebih tertarik pada perubahan angka harapan hidup jika salah satu penyebab kematian bisa dienyahkan.

"Ada beberapa penelitian menunjukkan salah satu penyebab utama ketertinggalan Amerika Serikat (dalam hal angka harapan hidup) dibanding negara sekalibernya, adalah cedera, yang banyak dialami generasi muda, seperti pembunuhan karena kepemilikan senjata, bunuh diri, dan keracunan obat-obatan," ujar Keyes.

Yang dimaskud "cedera" dalam penjelasan Keyes adalah penyebab kematian di luar penyakit. Dalam simulasi Polstats, cedera dikategorikan sebagai penyebab "unnatural (nonalamiah)", sebuah terma yang dihindari oleh mereka yang meneliti masalah mortalitas.

Keyes tak begitu tertarik membayangkan lonjakan angka harapan hidup. Kebanyakan risetnya banyak menyigi kenapa kelompok tertentu memiliki angka harapan hidup yang lebih rendah.

"Tren dalam angka harapan hidup tengah bermasalah di Amerika Serikat," ujar Keyes. "Analisa terbaru mengungkap bahwa untuk pertama kalinya terjadi penurunan angka harapan hidup di kelompok demografis tertentu, terutama mereka yang menghuni kelas sosial ekonomi paling bawah. Angka harapan hidup memang mengalami kenaikan, namun terbatas pada golongan kelas atas. Intinya, disparitas antara kaum papa dan kaum kaya makin lebar."

Meski membayangkan manusia cuma bisa mati karena kecelakaan atau cedera kedengarannya bagus, faktanya masih banyak PR menanti sampai akhirnya kita bisa mengenyahkan semua penyakit dari muka bumi.

Related

Science 8131986788193862907

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item